-->

Sinopsis Pretty Noona Who Buys Me Food Episode 1 Part 1

- April 01, 2018
>
Sinopsis Pretty Noona Who Buys Me Food Episode 1 Part 1

Sumber: jtbc


Yoon Jin Ah ada di kedai kopi, ia berbicara kepada karyawan tentang bisnis. Dia ingin karyawan membuang semua yang kadaluwarsa dan membersihkan semua yang ada di memo.


Jin Ah menyadari bahwa salah satu karyawan ingin terlihat tinggi, tetapi tidak seharusnya dia memakai high heels karena lantai disana licin. Ini demi keselamatan karyawan itu sendiri, jadi Jin Ah harap dia tidak marah.


Jin Ah berjalan sendiri dan ia mendapat pesan dari seseoorang, lalu ia dan mendapat telfon dari Seo Kyung Sun. Jin Ah curhat soal mantannya (Lee Gyu Min) yang ingin bertemu, ia merasa aneh akan hal itu. Kyung Sun berpesan agar Jin Ah harus terlihat percaya diri saat bertemu dengannya.


Jin Ah langsung membeli gaun karena yang dipakainya sekarang ketinggalan jaman. Ia membelinya dalam angsuran tiga bulan. Jin Ah juga membeli sepatu baru.


Saat bertemu dengan Gyu Min, Jin Ah menunjukkan gambar restoran sushi, walaupun harganya mahal sih. Di Hari Valentine ini akan menjadi anniversary mereka yang pertama, Jin Ah mengajak Gyu Min pergi ke laut selatan.


Tapi Gyu Min sama sekali tidak menyahut, memperhatikan pun tidak. Jin Ah pun bertanya mengapa Gyu Min tidak menyukainya lagi? mengapa mereka putus? Itu sebabnya Gyu Min ingin bertemu kan? Apa Gyu Min punya pacar baru? Jadi apa itu? Gyu Min harus punya alasan!

“Apa karena gayaku? kepribadianku? Figurku? Karna Ayahku tidak kaya? Aku tidak lagi 20 tahun-an? Apa alasannya?” Cecar Jin Ah.

Gyu Min mengatakan kalau Jin Ah sudah  melakukan segalanya. Tapi Jin Ah tidak bisa menerima aslan kurang jelas itu. Akhirnya Gyu Min menjawab, hubungan mereka hanya.. ia tidak tahu apa Jin Ah memahaminya.

“Ya.. aku tidak paham.” Jawab Jin Ah.

“Jadi hubungan kita seperti... Jeli.“

“Jeli? jadi, itu berarti kau tidak mengharapkan apa pun dariku?”

“Sudah kukatakan bukan begitu. Bukan kamunya, tapi hubungan kita.”

Jin Ah membalas kalau Gyu Min terlalu bermain dengan kata-kata hingga tidak seperti pria normal. Namun Gyu Min menjawab bahwa mereka harus berhenti.


Mereka pun keluar, Gyu Min bilang akan mengantar Jin Ah, tapi Jin Ah hanya berdiri saja tanpa menjawab. Gyu Min pun bilang akan pergi sekarang, dan ia beneran pergi.


Jin Ah berjalan kearah berlawanan, tapi kemudian Gyu Min kembali padanya, namun itu hanya untuk pinjam uang karena lupa bawa uang tunai untuk membayar parkir.

Jin Ah memberi Gyu Min uang tunai dan berkata mulai sekarang Gyu Min harus selalu membawa uang tunai karena sekatang ia tidak akan bersama Gyu Min lagi.


Jin Ah pada akhirnya berjalan sendiri, sedih banget kelihatannya.


Seseorang menarik koper masuk ke dalam apartemen. Orang itu adalah Seo Joon Hee. Joon Hee menyalakan lampu dan melihat sekeliling. Dia menemukan catatan di figura foto.

“Hubungi aku segera setelah kau melihat ini atau akan kubunuh kau!”

Itu adalah pesan dari kakaknya, Seo Kyung Sun.


Sementara itu, Kyung Sun saat ini tengah minum-minum dengan Jin Ah, mereka membicarakan perihak Jin Ah yang barusan dicampakkan. Jin Ah mengadu kalau Gyu Min menganggapnya tidak segar lagi, padahal beberapa tahun lalu ia sangat popular. Cinta pertamanya bahkan ingin bertemu dengannya, tapi sekarang ia sudah berusia 31 tahun.


Kyung Soo tak percaya, setelah Gyu Min mengatainya Jeli Jin Ah hanya membiarkannya saja, kalau ia yang dikatai begitu pastu sudah ia tampar. Kyung Soo membandingkan semua pria itu dengan camilan, mereka tidak memiliki aroma dan rasa karena semua pria memiliki tipe ideal yang sama, yaitu wanita muda. Jadi, Jin Ah harus memilih pria yang lebih baik.

Jin Ah ingin makan Ttokbokki, Kyung Soo setuju. Tapi Jin Ah juga ingin pergi ke tempat karaoke, ia ingin bernyanyi, Kyung Soo juga setuju.


Lalu kita loncat ke adegan dimana Kyung Soo kekusahan menarik Jin Ah yang mabuk berat keluar dari tempat karaoke. Jin Ah ingin bernyanyi lebih lama tetapi Kyung Soo mengatakan nyanyian tidak membuat orang itu kembali.


Kyung Soo tidak semabuk Jin Ah, ia masih bisa menarik Ji Ah. Dan karena Ji Ah masih ingin menyanyi, Kyung Soo pun menyanyikan lagu, lagu semangat untuk wanita berumur dan masih memiliki gairah. Jin Ah ikut menyanyi, ia sampai menggunakan kerucut lalu lintas sebagai mic.


Di sebuah rumah, seorang Ahjussi sedang duduk di depan TV sendirian dan menuangkan soju. Terdengar seseorang mencoba masuk ke dalam rumahnya, tetapi berkali-kali salah menekan kata sandi.


Ajusshi akan berdiri untuk membuka pintu, tetapi tiba-tiba lampu dinyalakan. Ahjussi menoleh dan melihat istrinya keluar dari kamar, Ahjussi pun terdiam.


Orang yang akan membuka pintu tadi akhirnya bisa menekan sandi dengan benar. Orang itu adalah Jin Ah yang pulang sambil membawa kerucut lalu lintas tadi. Jin Ah menyadari kedua orang tuanya melihatnya, ia lalu memakai kerucutnya dikepala dan membungkuk meminta maaf, kemudian ia ke kamarnya sambil membawa kerucut itu.

Baik ibu dan ayahnya memandangnya dan menghela napas.


Ji Ah terbangun pagi harinya karena suara alaram ponselnya. Ji Ah meraih ponselnya itu, mematikannya lalu bangun.


Beberapa saat kemudian Ji Ah sudah selesai mandi, tepat saat itu sang adik akan berangkat dan berpapasan dengannya di depan kamar mandi.

“Kenapa kau tidak di rumah saja?” Tanya Ji Ah.

“Setidaknya di asrama tidak ada orang mabuk.” Jawab Adiknya, Yoon Seung Ho.


Jin Ah akan membalas Seung Ho, tapi ibunya keburu datang, jadi Jin Ah cepat-cepat masuk ke kamar mandi lagi. Ibu sangat memanjakan Seung Ho, Seung Ho agak risih gitu dan memilih cepat pergi.


Jin Ah keluar dari kamarnya menuju dapur, dimana ibunya sedang memasak. Ibu ingin Jin Ah membawa pacarnya ke rumah. Jin Ah menjawab setengah hati, ia akan membawanya. Kemudian ibunya menyuruh Jin Ah duduk dan makan, tapi Jin Ah tidak mau, ia beralasan sudah telat.

“Karenamu ibu membuat ini!” Kesal ibu.


Saat Jin Ah bersiap-siap berangkat kerja, Ayahnya masuk ke kamarnya. Ayah akan mengatakan sesuatu tapi Jin Ah bilang nanti saja karena ia sudah terlambat, dan Jin Ah buru-buru berangkat.


Jin Ah pergi ke kantor naik subway bersama ratusan orang. Ia bekerja di perusahaan kopi , san setelah duduk di kersinya, ia langsung bekerja. Tapi ia berhenti sebentar untuk meletakkan sebuah cangkir ke dalam lacinya.


Joon Hee ternyata bekerja di gedung yang sama dengan Jin Ah. Joon Hee adalah seorang desainer grafis untuk perusahaan game.


Ia masuk ke kantornya dengan pelan-pelan sekali, kantor itu sepi dan dindingnya dikelilingi logam, ada mainan di mana-mana dan beberapa sepeda digantung di dinding.

Joon Hee mengambil pitol mainan dan ia menyembunyikannya dibalik mantelnya.


Ia mengendap-endap, tapi kemudian ia diserang semua orang dengan pistol mainan yang sama, Joon Hee tidak balas menyerang, ia hanya menunduk, ia menunggu sampai semua orang kehabisa peluru, barulah ia mulai menyerang, tapi kemudian seorang pegawai memiting lehernya.


Di kantor Jin Ah, suasananya sungguh berbeda, saat rapat semua tampak serius dan hanya berbicara tentang bisnis kopi. Mereka membahas soal postingan karyawan salah satu kedai kopi mereka padahal di tempat kerja tidak boleh ada ponsel. Karyawan itu dalam masalah dan Jin Ah mencoba melindunginya.


Setelah itu, alih-alih merasa senang, rekan Jin Ah malah marah dan tidak menghargai sama sekali.


Saat rekan itu pergi, Jin Ah tak sengaja melihat cangkir kopi tadi, ternyata ada fotonya bersama sang mantan.


Jin Ah pergi ke salah satu kedai kopi, ia memperingatkan si boss untuk mengajari para karyawan, bukannya memecat mereka, termasuk larangan tentang ponsel dll.


Jin Ah membaca laporan dan ia merasa ada yang aneh, semuanya tidak cocok, apa si boss mencampur kopinya? Boss jelas mengelak, mungkin cuma ada kesalahan. Tapi Jin Ah mencari, bahkan ia mencari sampai ke tempat pembuangan dan disana ia melihat ada kardus kopi dari perusahaan lain.

Akhirnya si boss pun mengaku, ia memang mencampurnya karena kopi dari perusahaan sangat mahal! Tapi ia malah marah-marah, ia tidak peduli apa yang mau Jin Ah lakukan, ia akan membakar semuanya.


Jin Ah berjalan keluar, ia duduk di salah satu bangku pinggir jalan. Ia berbicara di telfon dengan seseorang tentang mencetak daftar pelatihan karyawan untuk kedai kopi waralaba mereka.


Lalu Jin Ah mengeluarkan beberapa kimbap dan makannya usai menutup telfon. Tapi dia mendapat telfon saat itu juga, jadi Jin Ah terpaksa harus memuntahkan kimbabnya yang belum selesai ia kunyah. Itu adalah telfon dari atasannya, Jin Ah mengatakan kepada atasannya bahwa masih ada kedai kopi yang harus ia periksa. Tapi sang atasan memberi tugas tambahan, Jin Ah harus memeriksa satu kedai kopi lagi, sekarang.

“Baik, tidak jauh kok dari posisi saya sekarang, saya akan segera pergi kesana!”


Kemudian Jin Ah mengganti sepatunya dengan sepatu heels dan ia berlari menuju lokasi yang diperintahkan.


Tapi Jin Ah hanya sebentar berlarinya karena saat ini ia jalan pelan-pelan dan malah jongkok untuk memijit kakinya.


Tiba-tiba seseorang menggunakan sepeda melewatinya. Jin Ah mengikuti arah pergi orang itu, tapi setelah jauh, ia melanjutkan jalannya.


Namun orang itu kembali dan berhenti tepat di depan Jin Ah, Jin Ah membenarkan tebakannya, “Benar itu kau rupanya! Aku pikir aku salah. Kapan kau kembali?”

“Emm… While You Were Sleeping (Saat kau tertidur).”


Sontak Jin Ah memukulnya karena mencandainya. Joon Hee melarikan diri, ia mengayuh sepedanya memutari Jin Ah. Jin Ah mengejarnya untuk memukulnya dan mereka ketawa bersama.

“Kau sedang bermain dengan Noona?”


Tapi Joon Hee tetap saja mengayuh sepedanya dan Jin Ah terus berjalan sambil menangkap Joon Hee.

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search