-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 15 Part 2

- Desember 06, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Revolutionary Love Episode 15 Part 2

Sumber Gambar: tvN


Hyuk kembali mengendarai mobil mewahnya ke kantor dan sekarang ia dihormati layaknya ayah dan kakaknya. Je Hoon menyaksikan itu.


Je Hoon kembali ke Tim Perencanaan membuat Kepala Yang dan yang lain heran. Kepala Yang bertanya, apa Je Hoon baik-baik saja, Jee Hoon membenarkan.


Ki Sub juga prihatin pada Je Hoon.


Sementara itu, di ruangan DIrektur, semuanya malah ketawa-tawa menyelamati Hyuk.

CEO Byun: Hyuk-ah, ayah sudah meminta Woo Sung untuk sepenuhnya mendukungmu. Minta apa pun yang kau butuhkan kepadanya.

Hyuk: Baik, Ayah.

Paman: Dia tidak punya staf. Ini tidak apa-apa? Kini kau sudah memberinya jabatan, kenapa tidak memberi dia staf juga?

Hyuk: Aku tidak memerlukan staf. Tugasku adalah mengubah setiap departemen di perusahaan ini.

Bibi: Kurasa Hyuk akan melakukan sesuatu yang luar biasa.

CEO Byun: kau terlalu ambisius sejak awal.


Kepala Yang iri, bagi pegawai biasa seperti mereka butuh waktu lama untuk menjadi direktur. Tapi putra CEO menjadi direktur setelah magang selama beberapa bulan.

Je Hoon: Garis start kita berbeda. Memang begitu, bukan?

Kepala Yang: Hubunganmu dengan putra CEO sudah benar-benar berakhir?

Je Hoon: Aku tidak akan pernah berteman dengan bedebah itu lagi. Bagaimanapun, kami memang tidak bisa akrab.


Kepala Yang mendapat telfon dari Hyuk


Ternyata Hyuk ingin memanggil Je Hoon. Je Hoon meminta Kepala Yang mengatakan pada Hyuk untuk datang sendiri jika ingin menemuinya.

"Bagaimana bisa aku mengatakan itu kepadanya? Pergilah ke ruangannya sekarang."


Je Hoon malah menggerutu, "Inovasi masa depan? Apa mereka mengetahui artinya saat memberikan jabatan itu? Entah apa alasan dan tujuan mereka membuat departemen itu. Mereka menunjuk direktur kantor pusat tanpa seorang staf. Ini lelucon perusahaan?"

Tapi Je Hoon tidak sadar kalau Hyuk berjalan mendekati mejanya dan jelas mendengar semuanya.

Hyuk menjawab, "Tentu saja ini bukan lelucon, Pak Kwon Je Hoon."


Kepala Yang minta maaf, ia sudah menyuruh Je Hoon ke ruangan Hyuk, tapi Je Hoon bandel.

Hyuk: Tampaknya kau tidak senang dengan promosiku.

Je Hoon: Bagus jika kau mengetahuinya.

Hyuk: Aku ingin mendengar keluhanmu secara detail. Ikut aku.

Je Hoon: Kenapa aku harus ikut? Katakan saja di sini.

Hyuk: Pak Kwon! Bicaralah dengan sopan. Kini aku direktur pusat. Ke ruanganku sekarang!


Yang lain beneran percaya kalau keduanya itu tidak berteman lagi dan khawatir mereka akan bertengkar lagi.


Hyuk bertanya, aktingnya buruk bukan? Je Hoon menjawab, akting Hyuk sangat jelek, aneh jika Kepala Yang tidak menyadari ada yang aneh pada Hyuk.

"Aku sungguh membuat tekanan pada mataku sampai bola mataku sakit."

"Jadi? Katakan kepadaku. Apa rencanamu di balik pertengkaran kita?"


Kepala Yang melihat itu dan ia yakin kedunaya benar-benar bermusuhan.


Cheol Min memberitahu Joon soal Kontrak ganda itu. Meskipun terus menyelidiki BS, nama CEO tidak akan ditemukan, pasti ada kontrak ganda, Jika benar, nama CEO Byun pasti tertulis di situ.

"Begitu, ya." Jawab Joon.

"Aku hanya perlu surat penggeledahan. Tapi kini, itu tidak mungkin, jadi, Jaksa Yoon kesal. kau bisa apa jika sendirian, Joon-ssi?"

"Tentu saja aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kau akan membantuku?"


Kepala Yang memanggil yang lain untuk melihat. Je Hoon menyadari itu, jadi ia sengaja mendorong Hyuk menjauhinya.

"Kau sungguh tidak akan memberi tahu Joon?"

"Kali ini.. hanya kita yang akan melakukannya. Terlalu berbahaya bagi Joon untuk mengetahuinya." Kata Hyuk sambil membuang kertas-kertas di mejanya.


Hyuk bergumam kalau mereka ini adalah aktir yang bagus. Je Hoon menyuruhnya diam. Namun semua yang di luar percaya kalau mereka sedang berkelahi.


Saat menyerahkan dokumen pada ayahnya, CEO Byun membahas soal Hyuk dan Je Hoon yang bekelahi. Hyuk mengatakan kalau Je Hoon itu tidak tahu berterima kasih dan malah memulai pertengkaran.

"Kau harus tegas dalam menangani para staf. Jika tidak, mereka akan sombong dan sulit dikendalikan."

"Aku mengerti, Ayah."

CEO byun mendapat telfon dari Pak Hong, mereka berencana keluar besok pagi jam 9. Setelahnya CEO byun memerintah sekretarisnya untuk meminta Woo Sung meluangkan waktu di jam yang sama.


Hyuk lalu meminta ayahnya segera mengecap dokumen yang ia bawa, CEO Byun mengerti dan segera mengecapnya, lalu Hyuk pergi.

Namun, saat CEO Byun akan memasukkan dokumen ke brankas, Byun berhenti sebentar untuk memperhatikan. CEO Byun menyadari itu.

Kilas Balik..


Woo Sung bertanya, apa CEO Byun memercayai Hyuk? Ia yakin Hyuk pasti sedang merencanakan sesuatu.

"Sampai saat Kwon Je Hoon ditahan di kejaksaan, Hyuk masih membelanya. Bagaimana Ayah bisa menjamin mereka tidak bekerja sama? Ayah harus bisa berpikir jernih. Hyuk mungkin bisa memutarbalikkan keadaan."

Kilas Balik Selesai..

CEO Byun nampak curiga saat ini.


Jaksa Hwang bertemu dengan Jaksa juniornya dan Cheol Min. Jaksa Junior memperingati Jaksa Hwang, aoa tidak memikirkan konsekuensinya?

"Apa maksudmu?"

"Ini akan selesai pada waktunya. Kau mengerti?"


Nyonya Byun memberi Joon banyak hadiah mahal-mahal, ada tas, mantel, sepatu bahkan kalung, serta laptop juga.

"Bagaimana menurutmu? kau menyukainya?"

"Kenapa Anda memberikan ini semua kepadaku? Ini berlebihan. Aku tidak bisa menerimanya."


Ibu setuju dengan Joon, semua ini berlebihan, yang akan melakukan ini hanya orang tidak sopan yang berpikir bisa membeli hati seseorang dengan uang.

"Astaga. Tidak sopan? Maaf. Bagaimana bisa kau mengatakan itu di depan orangnya langsung?"

"Kenapa aku tidak boleh mengatakan yang kupikirkan? Jangan pernah berpikir kau bisa mendapatkan putriku dengan memberi dia hadiah. Kau tidak bisa membujuk Joon dengan uang."

"Kenapa aku tidak mengetahuinya? Itu sebabnya aku menyukai dia. Joon-ah, aku memberikan hadiah ini karena ingin berterima kasih. Hyuk telah dipromosikan menjadi direktur pusat. Ini semua berkat kau. Karena itu aku memberikan semua hadiah ini kepadamu."


Nyonya Byun menambahi, karena Joon, Hyuk bisa menyelamatkan temannya dan perusahaan. Jadi Nyonya meminta Ibu tidak menyebut Hyuk benalu lagi jarena sekarang Hyuk adalah Direktur pusat.

"Dia tidak mendapatkannya dengan kemampuan sendiri. Ayahnya mempromosikan dia tanpa alasan."

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu?"

"Kenapa?!"


Joon memohon pada keduanya agar berhenti berdebat. Ia menjelaskan pada Nyonya kalau hubungannya dengan Hyuk tidaklah seperti itu. Dan menjelaskan pada ibunya kalau Hyuk tidak seburuk yang Ibu pikirkan, jadi berhenti berbicara buruk soal Hyuk.

"Ini bukan saatnya kalian bersikap seperti ini. Tolong berhenti bertengkar. Ya?"


Joon menemui teman-teman, ia membicarakan soal Rekonsiliasi dan menyebabkan Hyuk dan Je Hoon yang bertengkar hebat dan Hyuk juga dipromosikan karena masalah ini. Ia rasa mereka tidak bisa akur lagi.

Joon: Ada ide bagus untuk mendamaikan mereka? Ya?

Mi Yeon: Kurasa kau tidak perlu berusaha terlalu keras.

Ki Sub menyenggol Mi Yeon untuk diam. Joon jelas curiga, apa yang mereka sembunyikan? Tapi mereka sepakat bilang tidak ada apa-apa.

Joon: Aku akan marah. Kalian sungguh tidak akan memberitahuku? Baiklah. Kuanggap kalian ingin memutuskan hubungan denganku. Nikmatilah. Aku senang kita bisa saling mengenal.

Tae Kyung: Aku tidak tahan lagi. Akan kuberi tahu. Mereka.. tidak bertengkar.

Joon: Apa? Kenapa kalian tidak memberitahuku?


Je Hoon kembali pulang awal.


Sementara itu, Hyuk di ruangannya kerjaannya cuma main game.


Saat melewati ruangan Hyuk, mereka saling tatap.

Suara Hyuk, "Besok pagi, CEO dan Direktur akan rapat sambil bermain golf. Hari-H kita besok."

Lalu Hyuk dan Je Hoon saling menunduk.


Joon mencegat Je Hoon di depan rumah Je Hoon. Je Hoon bertanya ada apa tapi Joon malah balik nanya, entahlah, menurut Je Hoon?

"Kenapa? kau ingin mengatakan sesuatu?"

"Kau sudah berbaikan dengan Hyuk?"

"Itu gila. Kenapa aku mau berbaikan dengan bedebah itu?"

"Sungguh? kau sungguh tidak akan berteman lagi dengan Hyuk?"

"Ya."

"Begitukah? Baiklah."

Je Hoon lalu membuka pintu rumahnya dan masukke dalam. Joon sama sekali tidak percaya Je Hoon masih menyembunyikan itu darinya.


Selanjutnya, Joon menelfon Hyuk dan Hyuk juga menjawab sama seperti Je Hoon, tidak akan mau berbaikan.

"Benarkah? Begitukah? Baiklah."


Joon: Mereka sungguh akan bersikap seperti ini? Baiklah!


Hyuk setelah menutup telfon bergumam minta maaf pada Joon, ia juga tidak ingin menyimpan rahasia seperti ini dari Joon.

"Tolong maafkan aku kali ini. Ini antara ayahku dan aku."


"Meskipun banyak orang yang menggunjing ayahku, aku tetap menyayangi dia. Aku juga menyayangi kakakku. Aku melakukan semua ini.. untuk ayah dan kakakku. Joon-ah, kuharap kau mengerti."


Joon masih marah, lalu ia melihat foto ayahnya.


Nyonya keluar kamar tengah malam dan mendapati Hyuk duduk sednrian dalam gelap. Hyuk langsung memeluk ibunya.

"Astaga. Kenapa? Ada masalah?"

"Ibu~ Ibu tahu aku menyayangi Ibu, bukan?" Tanya Hyuk sambil meneteskan airmata.

"Tentu saja. Ibu juga sangat menyayangimu."

"Maafkan aku."

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya."


Maskipun Nyonya tidak tahu ada apa, tapi ia tidak keberatan. Anak-anak tidak perlu merasa bersalah terhadap ibunya. Itulah arti anak-anak bagi ibunya. Mengerti?

Hyuk mengangguk.

"Tapi Hyuk, apa yang kau lakukan kali ini? Setidaknya ibu harus bersiap."

Hyuk kembali mengangguk dan Nyonya memeluknya lagi.


Pak Kwon akan mengantar CEO byun ke lokasi Golf. Woo Sung pergi dengan mobil terpisah.


Sementara itu, Hyuk, Je Hoon dan anggota Petugas kebersihan saling kode untuk menjawlankan tugas mereka.


Joon diam-diam mengikuti Hyuk dan Je Hoon.


Woo Sung menelfon seseorang, menanyakan bagaimana keadaan disana. Ia berpesan agar jangan membuat kesalahan.


Hyuk dan Ki Sub main kede-kode. Lalu Ki Sub keluar, sepertinya Je Hoon tahu apa maksudnya karena ia juga ikut keluar tidak lama kemudian dengan alasan mau ke kamar mandi. Lalu Hyuk mengikuti mereka.


Ki Sub berbohong pada Sekretaris CEO Byun aklau Hyuk dan Je Hoon berkelahi di atap.

"Mereka berkelahi di lobi beberapa hari lalu. Bukankah kau harus melaporkannya kepada CEO?"

"CEO sedang tidak di kantor."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Aku akan mengurusnya."

Sekretaris mengajak semuanya mengikutinya ke atap.


Saat itulah Hyuk dan Je Hoon diam-diam masuk ke ruangan CEO Byun. Mereka tidak sadar kalau Joon juga ikutan masuk.


Ternyata di atap tidak ada siapa-siapa. Ki Sub lalu mengunci pintu.


Hyuk mencoba membuka brankas ayahnya. Pertama ia mencoba password dengan ttl ayahnya. Tapi tidak terbuka, lalu ia mencoba dengan ttl ibunya, tidak bisa lagi, ttl Woo Sung dan Se Na juga tidak bisa.

"Nomor pelat mobil Ayah? Nomor pelat mobil Ibu? Nomor pelat mobil Kakak? Apa ini?"

"Hyuk, itu kau. Kau belum mencoba tanggal ulang tahunmu."

"Dia tidak akan memilih tanggal ulang tahunku. Ini tidak masuk akal."


Tapi saat Hyuk mencoba menggunakan tanggal lahirnya, pintunya terbuka. Masalahnya dokumen itu terlalu banyak, bagaimana mereka bisa menemukannya? Lalu Joon menyela, mengajak merea mulai mencari,

Je Hoon: Joon, bagaimana kau tahu.. Hyuk, kau...

Hyuk: Aku tidak memberi tahu dia. Joon, kenapa kau...

Joon: Ini bukan saat yang tepat. Aku tidak akan menanyakan alasan kalian memulai ini tanpa aku. Kita temukan dokumennya dahulu. Oke?

Hyuk: Baik, ayo lakukan. Mari temukan dokumennya.

Je Hoon: Tidak. Joon, kau harus pergi sekarang.

Joon: Seharusnya kita tidak melakukan ini.

Je Hoon: Baek Joon.

Joon: Ini bisa saja perangkap. Menurutmu CEO Byun akan meninggalkan ruangan ini kosong? Menurutmu Direktur Byun akan membiarkan ini?

Hyuk: Tentu saja tidak.

Joon: Itu maksudku. Kita tidak punya banyak waktu. Mengerti, Kawan-kawan?

Mereka pun mulai mencari.


Benar saja, ini jebakan karena CEO byun dan Woo Sung saat ini datang ke kantor.


Tae Kyung akan menghubungi mereka tapi ponselnya diambil dan ia diamankan.


Di atap, orang-0orang menyelamatkan Sekretaris Park dan mengamankan Ki Sub.


Petugas kebersihan yang lain akan menghubungi Joon tapi ponsel mereka juga diambil dan mereka diamankan. Mi Yeon khawatir pada Joon dkk.


CEO Byun dan yang lain akan menuju ruangan CEO.


Sementara itu, Joon dkk tidak menemukan dokumen apapun yang berkaitan dengan BS ditumpukan dokumen itu.

"Mungkin ada brankas lain." Tebak Joon.

"Aku tidak yakin."


Tiba-tiba CEO Byun dan Woo Sung datang. CEO byun langsung memukul Hyuk.


CEO Byun memanggil Sekretaris Park, menyuruh memastikan semuanya aman. Sekretaris Park lalu membuka brankas lain dan mengeluarkan dokumannya dari sana.

"Semuanya aman." Kata Sekretaris Park setelah memastikannya.

CEO Byun: Apa pun yang kau lakukan, ayah akan mengawasimu.

Namun Hyuk malah mendorong CEO Byun dan Je Hoon merebut dokumen itu dari Sekretaris Park. lalu mereka kabur.


Hyuk, Je Hoon dan Joon bisa keluar dengan mudah karena penjaga tidak tahu apa yang terjadi. Baru setelah Woo Sung keluar dan menurunkan perintah, mereka bergerak.


CEO Byun beneran marah di ruangannya.


Je Hoon dkk bisa kabur karena bantuan Petugas kebersihan yang menghalangi. Tapi mereka tidak bisa keluar karena setiap pintu masuk dan keluar dijaga.


Je Hoon membagi dokumen itu. "Pergi ke lobi. Hanya seorang yang harus lolos."

Hyuk: Joon, serahkan kepada kami dari sini.

Joon: Jangan meremehkanku karena aku wanita.

Je Hoon: Aku tidak bermaksud begitu.

Joon: Sampai jumpa di lobi.

Dan Joon pergi duluan. Lalu keduanya menyusul dengan memilih rute berbeda.


Cheol Min sampai di depan gedung perusahaan.


CEO Byun berhasil menemukan Hyuk.

"Kau sungguh akan menjatuhkan ayah?"

"Ayah bilang aku harus melawan Ayah."

"Sudah selesai. kau sudah kalah. Ayah akan.. menyelesaikan kasus BS dengan kekuasaan yang ayah punya."

"Dengan kekuasaan Ayah? Ayah akan membeli para detektif dan jaksa? Itu yang akan Ayah lakukan? Ayah pikir sampai kapan itu akan berhasil?"

"Ayah percaya itu akan selalu berhasil. Itulah kekuatan uang."

"Ayah. Ambil kesempatan ini untuk membayar pajak. Ungkap ke publik bahwa BS adalah anak perusahaan Grup Gangsoo. Akui penghindaran pajak. Dan mulailah membayar pajak dengan benar."

"Kau berani melangkahi ayah?"


Hyuk mengakui, ia benci saat Ayahnya menjadi orang jahat. "Hentikan semua tindakan ilegal yang Ayah lakukan melalui BS."

"Agar kau mendapatkan lebih banyak warisan. Ayah akan melakukan apa pun agar Grup Gangsoo tetap bertahan."

"Ayah! Aku tidak menginginkan uang warisan yang Ayah dapatkan dengan cara kotor."

"Bagus. Ayah tidak akan memberimu sepeser pun. Tangkap berandal ini!!!!"

"Berapa banyak orang seperti Baek Sung Gi yang Ayah butuhkan untuk menghasilkan uang kotor Ayah? Berapa banyak orang seperti Baek Sung Gi dan Kwon Je Hoon yang Ayah korbankan demi ketamakan Ayah?"

"Dasar kau.."

"Menutup mata terhadap kecurangan demi uang hanya berhasil di generasi Ayah. Kini itu tidak lagi berhasil."

"Kau bukan lagi putraku."

"Aku akan selalu mmenjadi putra Ayah.. yang sangat menyayangi Ayah."


Ternyata mereka juga berhasil menangkap Je Hoon. Lalu CEO Byun jalan duluan ke ruangannya. Saat itu, Cheol Min terlihat.


Cheol Min menunjukkan tanda pengenal polisinya.

"Aku mendapatkan laporan soal pencurian. Kudengar ada orang yang menggeledah ruangan CEO."

Je Hoon dan Hyuk sama-sama mengangkat tangan, mengakui perbuatan mereka dan mereka dengan sukarela minta ditangkap.


Cheol Min pun memborgol kedunaya dan menjadikan dokumen yang dipegang mereka sebagai barang bukti.

"Kalian tertangkap basah, jadi, jangan membuat kehebohan dan ikut aku dengan patuh."

*Namun semua ini hanya akal-akalan mereka.


CEO Byun mendengar kabar itu dan ia marah sekali, Siapa yang melaporkan ini?

"Kami tidak yakin. Kini mereka sudah ditahan." Jawab Sekretaris Park.

"Bagaimana dengan kontraknya?"

"Opsir polisi itu membawanya, katanya itu barang bukti."

"Apa?!!"


Hyuk baru sadar kalau Joon belum datang. Mereka bertiga kompak mengengok kebelakang tapi Joon memang belum muncul.




Sebab Joon belum muncul adalah karena ia tertangkap oleh Woo Sung dan anak buahnya.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search