-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 13 Part 1

- November 26, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Revolutionary Love Episode 13 Part 1

Sumber Gambar: tvN


Keluar dari ruangan Dir. Seol, Je Hoon memikirkan kata-kata Dir. Seol yang menyuruhnya diam jika tetap ingin bekerja di perusahaan dalam waktu lama.


Hyuk juga memikirkan kata ayahnya bahwa tidak ada yang bisa diubah tanpa pertarungan. Jika Hyuk ingin merubah perusahaan, maka bertarunglah lalu menanglah.


Mereka berjalan dengan pikiran masing-masing dan bertemu di lobi. Mereka bicara dengan tatapan mata.

Hyuk: Je Hoon-ah, Ayahku ingin aku bertarung. 

Je Hoon: Aku melakukan segalanya sesuai perintah. Apa itu sungguh jalan hidup yang benar?

Hyuk: Dapatkah aku melawan ayahku?

Je Hoon: Jika aku tidak dapat mengatasi ini.. Kemungkinan besar aku akan hidup seperti ayahku selama sisa hidupku. 

Hyuk: Aku tidak ingin siapapun terluka, Je Hoon-ah. 

Je Hoon: Jika salah langkah, seseorang bisa terluka, Hyuk-ah.


Joon ternyata duduk di bawah mereka, lalu ia berdiri dan memperhatikan keduanya, Lagi apa sih? Adu tatap?

"Lagi apa sih kalian? Kalian ini bukan sedang syuting film. Kenapa cuma berdiri saja?Katakanlah jika ada sesuatu yang mau dikatakan."


Je Hoon bertanya pada Hyuk, apa ada yang ingin Hyuk katakan padanya? Hyuk bilang tidak ada, kalau Je Hoon sendiri?

"Tidak juga.."

Lalu mereka berpisah.


Tapi langkah keduanya selalu sama jadi mereka bingung. Joon lalu menyuruh mereka membeku. Anehnya, keduanya menurut. Lalu Joon menyuruh Je Hoon jalan duluan. Joon kembali ingat malam itu, sesaat setelah Je Hoon jalan dengan Yeon Hee.


Jadi Yeon Hee cerita pada Joon kalau wanita yang Je Hoon sukai itu bukan dirinya, tapi wanita yang lain. Yeon Hee mengaku kalau ia hanya salah menyimpulkan.

"Gimana ya? Aku bahkan tidak tahu." Joon merasa tidak enak pada Yeon Hee.

"Tidak apa-apa. Berkat kau juga, semuanya jelas."

"Jadi, Kwon Jae Hoon memiliki wanita lain. Siapa kira-kira?"

"Mungkinkah ia berkencan diam-diam dengan sesama karyawan."


Hyuk membuyarkan lamunan Joon, apa Joon tidak mau menggerakkannya, cepat! Ia sudah capek. Tapi Joon menjawab tidak mau.

"Jadi, aku harus terus membeku begini?"

"Ya, dan dengarkan aku. Aku baru saja keluar dari petugas kebersihan."


Hyuk jelas terkejut, apa? Je Hoon juga berbalik mendengar Joon itu.


Kepala kaget saat Joon mengundurkan diri, ia tidak salah dengar kan? Joon membenarkan, ia akan keluar mulai hari ini.


Mi Yeon maju, kenapa tiba-tiba? Apa alasannya? Mi Yeon menduga Kepala sengaja membuat Joon marah lagi. Kepala membantah, kerja Joon bagus, jadi kenapa ia harus memarahi Joon?

Mi Yeon: Lalu kenapa kau berhenti?


Je Hoon dan Hyuk juga mengajukan pertanyaan itu pada Joon. Joon menjawab jujur, semua itu karena omongan Ibunya Hyuk.

"Kenapa ibuku? Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"
"Jangan-jangan, Nyonya mengatakan sesuatu yang aneh padamu?

Joon membenarkan. Hyuk tidak percaya, ibunya bukan tipe orang yang seperti itu. Je Hoon menyuruh Joon memberitahu mereka apa itu.


Jadi pertanyaan Nyonya mengenai apa mimpi Joon itu terus terngiang dikepala Joon.

"Sejujurnya.. Aku tidak pernah serius memikirkan itu sebelumnya. Apakah menjawab 'tetap hidup' adalah jawaban yang benar? Aku bertanya pada diriku sendiri ratusan kali. Jadi, memikirkan apa yang sebenarnya aku ingin lakukan dan mau manjdi apa aku bukanlah prioritasku."

Sampai Joon melihat pesawat terbang di luar jendela. Ia kagum.


Mi Yeon bertanya, apa Joon sudah menemukan apa impiannya? Joon belum menemukannya, tapi mulai sekarang ia akan mulai mencari apa yang sungguh ingin ia lakukan.

"Ya, kau membuat keputusan yang benar. Kau masih muda. Kau harus mencari pengalaman sebnyak mungkin."

Joon berjanji akan sering mengunjungi Mi Yeon. Mi Yeon menyuruh Joon datang setiap hari, ia akan mentraktir Joon samgyeopsal. Lalu mereka saling meneteskan airmata.


Hyuk mengerti maksud Joon, tapi bagaimana bisa Joon memutuskan berhenti tanpa memberitahunya? Bukankah harunya Joon memberinya sinyal sebelumnya?


Hyuk mengerti maksud Joon, tapi bagaimana bisa Joon memutuskan berhenti tanpa memberitahunya? Bukankah harunya Joon memberinya sinyal sebelumnya?

Je Hoon protes, kenapa juga Joon harus memberi Hyuk sinyal sebelumnya? Hyuk bertanya pada Je Hoon, menurut Je Hoon kenapa ia memutuskan menjadi pemagang di perusahaan?

Je Hoon: Haruskah aku memikirkan itu juga?

Joon: Petugas kebersihan menjadi pekerja tetap berkat dirimu. Itu adalah alasanmu bekerja disini.

Hyuk: Tentu saja itu juga alasannya, tapi--

Je Hoon: Dia cuma beruntung seperti kata seseorang. Bahkan sapi bisa berjalan mundur dan merencanakan untuk membunuh seekor tikus.

Hyuk: O-ho. Kawan. Tidak perlu lah kau mengkritik pekerjaanku.

Je Hoon: Aku tidak mengkritik, hanya memberimu penaksiran.


Joon yang sejak tadi tersenyum langsung memeluk keduanya, pria-pria manis. Joon sangat berterimaksih, lalu pamit.


Hyuk akan mengejar Joon tapi Je Hoon memerintahkannya membeku. Hyuk menurut.

"Biarkan dia pergi. Dia ingin menemukan impiannya."

"Tapi.. hatiku sakit saat tidak bisa melihat Je Hoon di perusahaan, Je Hoon-ah."

"Kau masih bisa melihatnya di rumah."

"Ah.. begitu ya?"


Tapi Je Hoon malah melenggang pergi. Hyuk memanggil-manggil Je Hoon, tapi Je Hoon tetap tidak menoleh.


Orang itu memberitahu Woo Sung kalau penyelidikan internal telah dimulai dengan target dna gelap CEO Byun.

"Apa yang kau maksud?"

"Aku berbicara tentang BS. Tim investigasi internal memiliki seseorang disana. Aku tidak tahu siapa itu. Kau harus berhati-hati untuk saat ini."


Cheol Min membaca surat orang dan sebelumnya ia memastikan tidak ada yang melihat.


Lalu Yeon Hee menyapanya. Yeon Hee akan berangkat bekerja.


Cheol Min bertanya, Yeon Hee ada penerbangan sore? Yeon Hee mengiyakan. Yeon Hee heran karena tidak pernah melihat Cheol Min bekerja.

"Aku sedang bekerja saat ini."

"Ah, begitu."

Yeon Hee melihat pakaian Cheol Min dan ia ragu karena Cheol Min berpakaian santai. Tapi ia gak ambil pusing dan akan jalan.


Cheol Min bertanya, apa Yeon Hee merasa baikan setelah minum? Yeon Hee berbalik, apa masksudnya, ia tidak minum sebanyak itu.

"Apa kau hilang ingatan lagi?"

"Apa yang kau bicarakan? Apakah kau pikir aku adalah wanita yang selalu melupakan segalanya saat minum?"

"Ah, jadi kau ingat semuanya?"

"Tentu saja, aku ingat semuanya."

"Kau juga ingat bahwa aku yang membawamu pulang."

"Siapa? aku?"

"Kenapa? kau tidak ingat"

"Aku... aku lakukan aku ingat semuanya, yah.."

"Kau juga ingat aku menggendongmu sampai ke rumahmu?"

"Ya, aku ingat semuanya. kau menggendongku sampai ke.. Menggendongku? Aku? Sampai ke lantai tiga?"

Cheol Min tersenyum mengiyakan. Yeon Hee langsung minta maaf, ingatannya terputus pada saat itu. Cheol Min tidak apa-apa, toh ia suka cewek yang minum banyak. Tapi, Yeon Hee hanya boleh mabuk di depannya mulai saat ini.


Yeon Hee membeku. Cheol Min tersenyum dan mengucapkan selamat bekerja, semoga perjalanan Yeon Hee selamat. Lalu ia naik.


Barulah Yeon Hee ingat semuanya dan ia malu apalagi saat melihat Cheol Min, tapi Cheol Min senyum-senyum saja padanya.


Woo Sung memergoki Je Hoon yang barusan keluar dari kantornya. Ia bertanya, sedang apa Je Hoon di sana. Je Hoon menjelaskan, ada beberapa dokumen yang butuh Woo Sung tandatangani tapi Woo Sung tidak ada, jadi ia meninggalkannya di dalam lalu keluar.

"Benarkah?"

Kilas Balik..


Pak Gong memberitahu Woo Sung kalau Je Hoon ada di dalam ruangan Woo Sung saat Woo Sung memintanya mempelajari dokumen sebelum meeting. Pak Gong merasa itu aneh.

Kilas Balik selesai..


Je Hoon lalu pamit.


Woo Sung berpikir, lalu ia menelfon Presdir Min. Ia memerintah Presdir Min untuk mengecek sesuatu.

"Ah... begitu. Ya, aku mengerti apa yang Anda katakan. Aku akan menghubungi Anda segera setelah memastikannya." Jawab Presdir Min.


Presdir Min lalu memerintah orangnya, Manajer Han.


Joon dandan cantik, pake parfume pula.


Je Hoon kebetulan pulang bareng Hyuk. Hyuk mengeluhkan rasanya hampa pulang tanpa Joon. Benar kan, Jae Hoon-ah? Je Hoon merasa ini terbaik dan harusnya Joon melakukannya sejak dulu.

"Apa yang terjadi denganmu dan Yeon Hee? Bagaimana hal bisa berakhir begitu cepat?"

"Berhentilah mencoba memaksakan sesuatu. Aku suka orang lain."

"Kau benar-benar menyukai orang lain? Siapa orang itu? Apakah seseorang yang aku kenal atau apakah itu (New Face) wajah baru?"

"Aku tidak punya waktu atau ruang dalam hidupku untuk hal seperti itu, oke?"


Lalu mereka dikejutkan oleh Joon dengan dandanan seksi. Hyuk dan Je Hoon sama-sama terpesona.


Hyuk memuji Joon yang terlihat sangat cantik kali ini. Je Hoon bertanya, mau kenapa Joon ini? Joon akan kerja paruh waktu. Keduanya sama-sama terkejut.

"Hanya karena aku berhenti menjadi petugas kebersihan, bukan berarti aku berhenti dari pekerjaan paruh waktuku. Aku akan terus melakukan beberapa pekerjaan sementara. Aku harus pergi."


Je Hoon dan Hyuk kali ini sepakat kalau Joon tidak seperti biasa. Dandanan Joon terlalu ekstrim.


Lalu mereka memutuskan mengikuti Joon.


Joon berhenti di hotel ternyata. Mereka tambah curiga, jadi terus mengikutinya.


Apalagi saat Joon bertemu dengan pria. Hyuk tambah khawatir karena Joon tersenyum pada pria itu.

"Apa artinya semua ini? Mereka tidak akan naik ke kamar, bukan? Room? Jae Hoon-ah, Room?"


Je Hoon jalan duluan mengikuti mereka yang naik lift, tapi terlambat. Hyuk menghubungi Joon tapi direject oleh Joon. Lift Joon berhenti di lantai 12, jadi keduanya bergegas ke lantai 12 juga.


Hyuk terus menghubungi Joon hingga Joon kesal dan mematikan telfonnya.


Sampai di lantai 12 Je Hoon dan Hyuk berpencar. Je Hoon melihat Joon masuk ke sebuah kamar, ia shock.

"Jae Hoon, Jae Hoon! Kwon Jae Hoon, dia tidak di sisi ini. Apakah dia juga tidak ada di sana?" Tanya Hyuk tapi Je Hoon tidak menjawab.


Je Hoon mengetuk pintu kamar yang dimasuki Joon. Pria tadi membukanya, Je Hoon langsung masuk dan memanggil-manggil Joon.

"Hei, apa yang kalian lakukan?"


Lalu seorang wanita keluar dari dalam kamar dan memanggil pria itu "Yeobo/panggilan suami istri". Hyuk dan Je Hoon jelas terkejut.

"Uh, Joon... Baek Joon. Wanita yang datang kemari bersama pria ini di sini.." Jelas Hyuk.


Je Hoon menuju kamar tadi dan memanggil-manggil Joon. Ternyata Joon sedang main sulap menghibur anak-anak. Sepertinya anak pasangan suami-istri itu ulang tahun dan menyewa pesulap untuk menghibur. Joon asisten pesulap itu.


Joon baru sadar ada Je Hoon dan Hyuk disana setelah pestanya usai.  Ia heran, kenapa keduanya ada disana. Keduanya malu lalu keluar.


Joon ditegur oleh orangtua anak itu. Joon hanya bisa minta maaf lagi dan lagi.


Selanjutnya Joon melempar pandangan marah pada keduanya. Marah besar.


Joon mendekati keduanya, meminta kedunya menjelaskan situasi macam apa sekarang ini.

Hyuk: Hanya saja kau keluar dengan begitu cantik, Joon-ah.

Je Hoon: Siapa yang menyuruhmu memakai make up tebal?

Hyuk: Juga, rokmu sangat pendek dan baunya enak sekali.

Je Hoon: Apa yang kalian bayangkan?!

Hyuk: Jujur saja, ini adalah situasi di mana orang bisa mendapatkan pikiran yang salah. Kau datang ke sebuah hotel

Joon: Apa kalian tahu berapa banyak bayaran untuk pekerjaan ini? 200.000 won. 200.000 won selama tiga jam. Je Hoon masih tidak mengerti, siapa yang mengira bahwa orang mengadakan pesta ulang tahun anak-anak di suite room hotel?

Joon dan Hyuk sama-sama menatapnya untuk diam. Je Hoon pun menyerah, ia mengerti. Joon masih kesal jadi menyuruh mereka mengikutinya.


Manajer Han datang ke gedung apartemn Je Hoon dkk. CHeol Min menegurnya karena tampak mencurigakan, tapi Manajer Han kabur. Cheol Min menyadari Manajer Han mengawasi rumah Je Hoon.


Joon mengajak mereka berdua makan. Joon menyadari, pria memang sesuatu banget, apa hanya karena seorang wanita memakai make up dan baju bagus artinya mau macam-macam? Gak bisa ya pikiran itu dibuang jauh-jauh?

Hyuk menunduk mengerti. Tapi Je Hoon diam saja, Joon membentak, apa Je Hoon tidak bisa menjawabnya?

"Baiklah." Jawab Je Hoon.


Joon lalu mengajak mereka mulai makan. Je Hoon menyarankan agar Joon menemukan pekerjaan tetap kali ini.

"Ngomong-ngomong, Kwon Jae Hoon.. apakah kau berkencan dengan seseorang di tempat kerja?" Tanya Joon.

Je Hoon sampai tersedak mendengarnya. Hyuk langsung menatap Je Hoon, sungguhan? Je Hoon berkencan diam-diam.

Je Hoon: Yaa! Apa yang tiba-tiba kau bicarakan?

Joon: Yeon Hee mengatakan bahwa kau menyukai orang lain. Dia pikir kemungkinan kau berhubungan diam-diam di tempat kerja. Bukankah begitu?

Hyuk: Benarkah, Jae Hoon-ah? Siapa ini? Manajer Kim, manajer Jung? Atau apakah Park Hyun Joo-ssi?

Je Hoon menjawab bukan semuanya dan Hyuk tidak perlu tahu. Hyuk bertanya, apa Je Hoon sudah menyatakan perasaannya? Je Hoon diam saja.

Hyuk: Apa ini? kau bahkan belum memberitahunya? Kau sangat buruk dalam berkencan. Beri tahu dia. Apa yang kau tunggu? Kau tinggi dan ganteng.

Je Hoon: Aku berbeda darimu, yang menempel pada wanita mana saja. Aku hanya akan mengakui perasaanku ketika aku yakin bisa bertanggung jawab untuknya.

Hyuk: Kapan.. kapan aku?

Je Hoon: Dengan Chae Ri baru-baru ini, dan Lim Soo Jin. Kau melakukannya dengan Sun Young juga. Bukankah mereka semua seperti itu?

Hyuk: Mengapa kau mengatakannya seperti itu? Tidak seperti itu, Joon-ah. Kwon Jae Hoon, apakah kau terus akan seperti ini?


Joon menyela mereka, ia sudah kenyang dan pergi duluan. Tapi Joon tidak benar-benar pergi, ia berbalik menatap keduanya, dimana Hyuk masih terus menyangkal omongan Je Hoon tadi.

"Kwon Jae Hoon, tidak benar kan?" Gumam Joon. Joon sepertinya menyadari kalau Je Hoon menyukainya.

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search