-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 10 Part 2

- November 14, 2017
>
Sinopsis Revolutionary Love Episode 10 Part 2

Sumber Gambar: tvN


Joon masih menunggu sampai Presdir Jang keluar. Setelah Presdir Jang keluar Joon memanggilnya sambil berusaha berdiri. Presdi Jang menunggu sampai Joon bisa berdiri.

Kemudian Presdir Jang menyuruh Joon pulang karena di luar dingin.

"Aku akan kembali lagi besok. Sampai jumpa besok." Kata Joon.

Ia lalu duduk lesehan untuk memijit kakinya yang tegang.


Joon pulang dan ibunya ternyata sudah mengunggu di dalam. Joon agak terkejut, ia lalu bersikap biasa seolah kakinya tidak sakit. Joon bertanya kenapa ibunya datang lagi? Ada masalah?

"Kau gila? Kenapa kau pergi ke pabrik Saeman?"


Joon menjelaskan, ibu sendiri yang menyuruhnya untuk memercayai Ayah. Kata Ibu, Ayah tidak bersalah. Jadi ia perlu tahu yang sebenarnya. Ia ingin mengetahui yang sebenarnya terjadi saat Ayah meninggalkan perusahaan.

"Sudah cukup, selama kau memercayainya."

"Mungkin bagi Ibu cukup, tapi tidak bagiku."

"Ayahmu sudah mati, dan ini semua sudah berakhir."

"Apa gunanya mengetahui yang sebenarnya sekarang?"


"Ibu~ Ibu tahu bagaimana aku hidup sampai sekarang? Ibu tahu bagaimana aku bertahan dengan pekerjaan paruh waktu? Aku tersesat. Jika tidak mengetahui yang terjadi, aku tidak akan bisa maju."

"Maksudmu, ibu juga harus melihatmu terluka?"

"Aku hanya ingin membuktikan bahwa Ayah tidak bersalah. Kenapa aku bisa terluka?"

"Kau tidak tahu banyaknya masalah dari Grup Gangsoo bahkan setelah dia dipecat?"

"Aku tahu. Karena itu aku tidak bisa diam saja. Jangan takut. Aku tidak akan kehilangan apa pun."

"Ibu mohon. Joon-ah, jangan melibatkan diri kita dengan Grup Gangsoo. Carilah pekerjaan tetap. Berhentilah bekerja paruh waktu."

"Baiklah. Akan kulakukan setelah meluruskan masalah Ayah. Ibu. Jangan memintaku berhenti sampai ini selesai."

 

Joon keluar dan ternyata ada Je Hoon disana. Joon sadar, Je Hoon kan yang menelfon ibunya? Je Hoon membenarkan. Joon kemudian menanyakan alasannya.

"Untuk menghentikanmu." Jawab Je Hoon.

"Kenapa kau peduli dengan yang kulakukan?"

"Bagaimana denganmu? Kenapa kau melakukan itu? Entah aku membereskan masalah Hyuk atau tidak, kenapa kau peduli dan terus mengoceh soal hal-hal kecil. Kenapa?"

"Itu karena.. kau sangat menyedihkan."

"Karena itu aku juga melakukan ini. Menurutku yang kau lakukan menyedihkan. Anggap saja kau mengetahui kebenarannya. Lalu kau mau apa dengan Grup Gangsoo? Menurutmu, Hyuk akan membelamu dan menyelesaikannya untukmu?"

"Kenapa kau membahas Hyuk?"

"Jangan mengharapkan apa pun. Hyuk.. juga anggota Grup Gangsoo."

"Aku tahu itu."

"Kau akan terluka dan ditinggalkan sendirian."

"Bagaimana.. kau bisa mengetahuinya?"

"Bukan hanya ayahmu yang terlibat dengan hal seperti ini. jadi Joon-ah. Kumohon, hentikanlah."



Direktur Seol bertemu dengan Presdir jang dan Hyuk menguping tak jauh dari mereka. Direktur Seol berkata pada Presdir Jang kalau ini bisa menjadi kesempatan terakhir Presdir Jang untuk berhenti merasa bersalah.

"Menurutku, selama ini kau telah merasa bersalah. Begitu, bukan?" Tanya Direktur Seol.

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Direktur Seol, jika aku bicara, kau juga akan dalam masalah. kau tidak tahu itu?"

"Aku juga ingin.. bergabung denganmu."

"Apa maksudmu? Kali ini kau bisa melindungiku?"

"Tidak. Aku tidak bisa melindungimu. Pada akhirnya, semua orang harus membayar kesalahan mereka. Aku sudah menyiapkan ini, tapi kau berhak memilih. Aku.. sudah memilih."


Hyuk menemui Dir. Seol saat akan masuk mobilnya. Hyuk meminta Dir. Seol memberitahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Baek Sung Gi dan apa kaitannya dengan Ayam Gangsoo.

"Kesalahan apa yang harus kita bayar? Dan kenapa Presdir Jang sangat menderita? Aku perlu tahu. Kumohon, katakan kepadaku."


Usai menemui Dir. Seol, Hyuk melihat Joon sendirian di depan minimarket. Hyuk teringat apa kata Dir. Seol tadi.

"Kau bisa kehilangan salah satu dari mereka. Setelah aku mengatakan ini, kau bisa kehilangan ayahmu atau Joon selamanya. Kau siap untuk itu?"

Hyuk menghela nafas.


Joon menyadari kehadiaran Hyuk. Ia pun menyapanya.

"Kau terlambat. Menjadi pegawai magang pasti berat. Kau tampak pucat."

"Kau baik-baik saja? Katamu kau akan beristirahat hari ini. Kau beristirahat dengan baik?"

"Tentu saja. Aku beristirahat dengan baik."

Hyuk kemudian menanyakan, apa Joon masih menganggapnya teman. Joon menjawab tentu saja, hanya sebatas teman, hanya itu.

"Maka bolehkah aku.. memelukmu sebagai teman?"


Joon terkejut, tapi Hyuk langsung memeluknya. Joon menyadari pasti ada sesuatu yang terjadi, ya?

"Ya." Jawab Hyuk.

"Ada apa? Apa yang terjadi? huh?"

"Bukan apa-apa. Hanya saja.."

Narasi Hyuk: Hari ini aku mengetahui.. alasan dia membuat batas.

Joon: Jangan salah paham dengan ini. Ini pelukan.. sebagai teman. Dan.. ini adalah tepukan sebagai teman.

Hyuk mengangguk.


Nyonya Byun ternyata mengawasi mereka dari jauh bersama Pak Kwon. Saat Hyuk dan Joon berpelukan, Nyonya mengajak Pak Kwon pergi. 


Joon bersiap pagi ini. Ibu mendekat dan kembali mencoba menghentikan Joon, harus ya Joon sampai melakukan semua ini?

"Jika aku tidak melakukan ini untuk Ayah, aku tidak akan bisa melakukan apa pun. Aku pergi."


Joon kembali ke pabrik Presdir Jang dengan semangat baru. Presdir Jang kembali mengabaikannya, tapi Joon tetap berkata kalau ia akan menunggu di sana sampai Presdir Jang mengatakan semuanya.

"Jangan menyerah. Jangan menyerah, Baek Joon." Kata Joon untuk menyemangati dirinya sendiri.


Lalu Hyuk datang. Joon memanggilnya tapi Hyuk tidakmerespon. Hyuk berjalan mantap menuju ruangan Presdir Jang. Joon mengikuti.


Hyuk langsung berkata pada Presdir Jang kalau ada yang ingin ia bicarakan soal ayahnya Joon. Presdir Jang mengatakan tidak ada yang perlu ia katakan, ia menyuruh Hyuk pulang saja dan bawa Joon serta.

"Jika Anda menyembunyikan ini karena Grup Gangsoo, ANda bisa memercayaiku dan mengatakan kebenarannya. Akan kupastikan Anda tidak dirugikan."

"Menjadi putra CEO bukan berarti kau bisa melakukan segalanya. Dunia ini tidak sesederhana pikiranmu."

"Menurutmu aku bercanda?"

"Jangan bertingkah untuk dia. Itu tidak akan menguntungkanmu."

"Masalah ayahnya Joon.. adalah masalahku juga."

"Ini bukan hanya soal ayahnya, tapi juga ayahmu. Karena itu aku tidak bisa memberitahumu."

"Jika begitu, aku harus tahu."

"Sudah kubilang tidak bisa."


Hyuk: Presdir Jang, Anda tahu bagaimana caraku menolong Anda dengan Bulgogi mangkuk itu. Aku melawan ayahku agar itu bisa berhasil. Cara berpikirku berbeda dengan ayahku. Jika ada sesuatu yang salah, menurutku belum terlambat untuk memperbaikinya. Tolong beri aku kesempatan untuk melakukan itu, Presdir Jang.

Presdir Jang mengingat apa yang Dir. Seol katakan tadi malam.

Kilas Balik..


Dir. Seol menjelaskan pada Hyuk, ayah Joon dipecat karena ingin menyingkirkan kebiasaan menerima suap dari subkontraktor. Jadi, dia mengangkat masalah itu dengan perusahaan dan orang-orang mulai membahasnya saat para atasan menghentikan dia.

"Para atasan?" Tanya Hyuk.

"Jika masalah ini diangkat, banyak yang akan dirugikan. Daripada merekonstruksi perusahaan untuk menghentikan kebiasaan lama, menurut mereka akan lebih mudah menyingkirkan dia."

"Lalu?"

Kilas Balik selesai..


Presdir Jang akhirnya mau menjelaskan pada Joon, "Mereka bilang yang menonjol pasti akan dihabisi. Pada suatu hari, CEO memintaku langsung untuk memberikan kesaksian palsu.. bahwa aku menyuap Pak Baek Sung Gi secara rutin. Katanya, jika tidak.. dia akan membatalkan kontrak dengan pabrikku. Begitulah.. aku mengkhianati Pak Baek Sung Gi. Agar aku bisa hidup. Dia tidak pernah menerima suap.

Alih-alih, kapan pun kontrak kami akan dibatalkan, dia akan berdebat dengan atasan, mengatakan bahwa dia tidak bisa mengkhianati rekan yang sudah lama bekerja sama. Aku.. Aku.. Aku melakukan itu demi menyelamatkan diri sendiri. Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf. Aku.. Aku merasa malu bertemu denganmu."

Joon menangis, begitupula Presdir Jang.

Kilas Balik..


Ayah Joon membereskan barang-barang setelah pemecatannya. Dir. Seol dan karyawan lain sedih melepaskannya.


Dir. Seol menjelaskan pada Hyuk malam kemarin, "Pak Baek menanggung semua kesalahan dan meninggalkan perusahaan. Dia menerima tuduhan palsu atas suap secara tidak hormat."

"Siapa dalang di balik semua ini?"

Dir. Seol hanya memandang Hyuk.

"Ayahku?"

Dir. Seol menghela nafas berat.

Kilas Balik Selesai..


Hyuk masih menunggu Joon ternyata. Ia bertanya, apa Joon sudah mendengar.. semua yang ingin Joon dengar?

"Ya. Bagaimana kau tahu? Maksudku.. sejak kapan kau mengetahui soal ayahku?"

"Pada hari yang sama denganmu."

"Kau mendengarnya dari kakakmu?"

"Ya."

"Maka.. Kau juga mendengar bahwa aku hanya memanfaatkanmu."

"Ya."

"Kenapa kau tidak melakukan apa pun soal itu? Bagaimana jika itu benar?"

"Aku tahu kau tidak begitu. Bahkan jika kau.. memang memanfaatkanku, aku tidak bisa berbuat apa pun. Ini semua.. terjadi karena ayahku."


Hyuk pergi melewati Joon, kemudian Joon memanggilnya dengan panggilan Hyuk pada Je Hoon, "Kawanku" dalam tiga bahasa.

"Kawanku. Kawanku. Kawanku. Bolehkah aku memelukmu.. sebagai teman, sekali saja?"


Joon langsung berlari ke pelukan Hyuk.

Joon: Terima kasih.. Aku bisa mendengar bahwa ayahku menerima tuduhan palsu berkat kau.

Narasi Hyuk: Joon-ah, apakah kau tahu? Ini hanya awalnya.


Je Hoon menunggu Hyuk dengan cemas di lobby. Saat Hyuk datang, ia langsung menodongnya, apa Hyuk sudah gila, kenapa malah bekerja sama? Seharusnya Hyuk kan menghentikan Joon.

"Untuk apa aku menghentikan dia? Aku membantunya mendengar yang dia mau dengar. Apakah itu salah?"

"Kau tidak melihat yang terjadi? Kakakmu mengambil tindakan dengan menyebutkan nama ayahnya Joon. Kini CEO ingin hubunganmu dengan Joon berakhir."


Itu yang membuat Hyuk semakin tidak paham. Pasti ada yang mereka sembunyikan, bukan? Je Hoon bertanya, Hyuk mau bagaimana jika itu benar?

"Aku akan mengungkapnya."

"Kau harus menutupinya."

"Je Hoon-ah. Apa mimpimu?"

"Kenapa tiba-tiba kau menanyakan mimpiku?"

"Kalau begitu, biar kutanya lagi. Apa yang ingin kau lakukan di perusahaan ini? Kau menyukai perusahaan ini? Kau bahagia bekerja di Grup Gangsu?"

"Tidak ada yang bahagia bekerja di perusahaan."

"Kau tidak bisa bahagia? Katakan kepadaku. Bagaimana perusahaan ini harus berubah, agar kau bisa bahagia?"

"Kenapa? kau akan bernyanyi dan menari lagi untuk mengubahnya? Bukan kau yang menyelesaikan masalah perekrutan pembersih dan subkontraktor. Jangan salah paham. Tepatnya, itu terselesaikan karena putra CEO."

"Tentu saja. Karena itu aku ingin tahu apa ada hal lain yang bisa kuubah selagi aku menjadi putra CEO."

"Apa?"

"Aku bisa membuktikan ayahku bersalah jika semuanya berubah."

"Apa yang kau pikirkan?"

"Kau tidak ingin melihat ayahku mengakui kesalahannya sekali saja? Aku sangat ingin melihatnya."

Kemudian Hyuk meninggalkan Je Hoon.


Kebetulan Je Hoon melihat ayahnya sedang mengelap mobil CEO Byun di luar.


Sementara Tim Hyuk sedang sibuk-sibuknya, Hyuk malah berjalan menuju ruangan Ayahnya.

Hyuk mengingat apa yang dikatakan Kepala Yang saat memarahinya masalah Saeman Foods.

Lalu ingat ayahnya, Jika tidak memangsa, akan dimangsa. Begitulah.


Juga ingat kata-kata Ki Sub, "Sesetia apa pun dirimu kepada perusahaan, kau bisa langsung dibuang seperti barang bekas. Itulah nasib pegawai perusahaan."

Juga pada pertanyaan Dir. Seol, "Apa.. Rencanamu sekarang?"

Kilas Balik..


Hyuk meminta resume Ki Sub, Tae Kyung dan Mi Yeon. Mereka bertanya, untuk apa Hyuk memintanya, bukan untuk hal aneh kan?

"Akan kugunakan ini untuk tujuan yang baik." Jawab Hyuk.

Kilas Balik selesai..


Hyuk memantapkan diri untuk masuk ke ruangan ayahnya. CEO Byun bertanya, Hyuk sudah dengar dari Je Hoon, bukan?

"Ya, Ayah."

"Lalu? Kau sudah mengakhiri hubunganmu dengan Joon?"

"Sebelum itu, ada yang ingin aku tahu. Kenapa Ayah menjebak orang tidak bersalah dan memecatnya?"

"Siapa bilang.. Baek Sung Gi tidak bersalah?"

"Apa kesalahannya?"

"Dia mengancam manajemen perusahaan dengan ambisinya yang naif. Perusahaan tidak bisa berjalan dengan rasa keadilan. Perusahaan harus menghasilkan keuntungan. Itu membutuhkan orang-orang agar menghasilkan untung. Ayah tidak bisa mengubah perusahaan hanya demi Baek Sung Gi."

"Jadi, Ayah lebih memilih uang daripada orang."

"Terkadang, kau membutuhkan pengorbanan kecil demi kebaikan bersama."

"Demi siapa?"

"Untuk semua anggota perusahaan."

"Bukan untuk Ayah?"

"Perusahaan adalah ayah."

"Baiklah."


Hyuk lalu mengungkit soal hadiah yang ayahnya janjikan tempo hari yang disebutkan setelah menerima penghargaan presiden.

"Ayah belum melupakannya, Apa yang kau mau? Kau mau rumah, atau mobil?"

"Ada kontributor lain di balik penghargaan itu. Tolong pekerjakan mereka ke tim perencanaan."

Hyuk memberikan Resume Ki Sub, Tae Kyung dan Mi Yeon.

"Aku yakin Ayah akan mempekerjakan mereka. Aku pergi."

Hyuk sudah berbalik, tapi ayahnya memanggilnya lagi, menanyakan kenapa ia tidak menjawab pertanyaannya. Sudah mengakhiri hubungan dengan Joon?

"Ae.. Joon dan aku hanya berteman. Dia temanku. Kawanku. Jangan khawatir."

Hyuk akhirnya bisa pergi. Namun ayah berpikir.

Kilas Balik..


Woo Sung menjelaskan pada CEO Byun, ia rasa, Hyuk melewati batas karena jatuh cinta pada Joon

"Apa maksudmu?" Tanya CEO Byun.

Woo Sung lalu menunjukkan foto saat Hyuk dan Dir. Seol bicara di dalam mobil. Juga foto saat Hyuk dipeluk Joon di depan Pabrik Presdir Jang.

Woo Sung: Kita harus menyingkirkan Joon dari perusahaan sebelum Hyuk membuat masalah lagi.

Kilas Balik Selesai..

CEO Byun melihat lagi Resume Ki Sub.


Joon dan Yeon Hee minum kopi bersama di depan kamar Joon. Joon bertanya, Yeon Hee hari ini libur, tidak mau ke mana-mana kah?

"Aku ingin menanyakan sesuatu soal Kwon Je Hoon." kata Yeon Hee.

"Ada apa dengannya?"

"Apakah dia punya pacar?"

"Entahlah. Kurasa tidak punya. Kenapa?"

"Sebenarnya, semalam aku kesulitan karena hak sepatuku tersangkut di penutup saluran got. Tiba-tiba dia datang dan mengeluarkannya dengan tangannya."

"Je Hoon melakukan itu? Aku tidak memercayainya. Dia tidak ramah kepada wanita."

"Benar, bukan? Aku juga tidak menganggap dia ramah. Karena itu.. aku merasa aneh. Kali terakhir, tiba-tiba dia memberiku bubur."

"Bubur? Dia memberikannya kepadamu?"

"Menurutmu.. dia menyukaiku? Bagaimana menurutmu? Kau pasti tahu karena sudah lama mengenalnya."

"Bagaimana denganmu? Bukankah perasaanmu lebih penting?"

"Apa? Kurasa.. Kenapa kau menanyakan itu langsung? Aku malu. Sebenarnya.."

Joon melihat Je Hoon menuju ke arah mereka, sebelum Yeon Hee mengatakan apapun lagi, Joon segera memanggil Je Hoon, jadi Yeon Hee berhenti.


Je Hoon membawa makanan, tapi cuma dua, untuknya dan untuk Joon. Maka ia pun menyembunyikannya. Je Hoon lalu bertanya, apa Hyuk tadi di sana?

"Dia tidak di sini." Kata Joon.

"Ke mana dia? Dia tidak menjawab ponselnya." Gumam Je Hoon lalu pergi.

Yeon Hee panik kalau-kalau Je Hoon mendengar semuanya. Joon menengangkan Je Hoon itu lamban, tidak akan mendengar apa pun.


Je Hoon turun dan berpapasan dengan Cheol Min, ia lalu memberikan makanannya tadi pada Cheol Min. Cheol Min heran, tapi ia tidak menolak.

*Ini sih sama kasusnya saat Je Hoon memberikan pada Yeon Hee kemarin.


Je Hoon masuk rumah dan ternyata Hyuk sudah ada di dalam. Je Hoon langsung berbaring tanpa melepas pakaiaannya.

"Selelah apa pun kau, gantilah pakaianmu sebelum tidur. Kau akan terkena flu." Kata Hyuk.

"Jangan bicara denganku."

"Baiklah."


Hyuk membuka dokumen, mengenai Gangsoo Chicken. Je Hoon penasaran, ia bertanya seberapa serius Hyuk itu?

"Apa maksudmu?" Tanya Hyuk gak paham.

"Yang kau katakan sebelumnya."

"Kenapa? kau penasaran? Lihat saja besok pagi. kau akan sangat terkejut."


Ki Sub datang pagi ini sebagai pegawai baru di tim pemasaran. Semua jelas terkejut.


Je Hoon langsung menemui Joon, beratnya, apa Joon yang membuat Hyuk melakukannya?

"Melakukan apa? Ada masalah?"

"Kau tidak tahu? Kalau begitu Hyuk merencanakan ini sendirian?"

"Apa yang dia lakukan? Aku tidak mengerti."

"Tim perencanaan sedang gempar."

"Kenapa?"


Lalu Ki Sub dan Hyuk mendekati mereka. Joon sangat terkejut melihat Ki Sub. Je Hoon menjelaskan kalau Hyuk memasukkan Ki Sub ke Tim Perencanaan.

Je Hoon: Katanya dia ingin mengubah perusahaan ini. Kau tidak tahu yang dia pikirkan?

Joon: Aku tidak tahu. Mungkin dia juga tidak tahu.

Narasi Hyuk: Aku, Byun Hyuk, akan mengubah semuanya seperti namaku. Aku semakin dekat denganmu, Joon-ah.

>

3 komentar

avatar

Thanks mbak dian 😘

avatar

aku baca sampai 01.13 dini hari.. thanks mbak Dian.. semangat☕️


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search