-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 10 Part 1

- November 13, 2017
>
Sinopsis Revolutionary Love Episode 10 Part 1

Sumber Gambar: tvN


Je Hoon akan mengetuk pintu ruangan Woo Sung, tapi tidak jadi karena mendengar Woo Sung dan Hyuk bicara bersua, soal tidak seharusnya mempercayai seseorang hanya karena dia baik. Pembicaraan yang sama seperti episode 9.

Narasi Je Hoon: Ayah. Derajat orang yang telah ayah layani dengan mengorbankan segalanya hanya sebatas ini. 


Je Hoon pergi kemudian bertemu dengan Joon.

Narasi Je Hoon: orang sombong yang tidak peduli dengan orang lain sama sekali.


Di rumah Je Hoon membuka file rahasia Grup Gangsoo.

"Agar setia kepada orang seperti itu, kau tidak tahu apa yang harus aku lakukan.. Ayah bahkan tidak bisa membayangkannya."


Setelah makan, Joon dan Hyuk mencuci piring berdua.

Kilas Balik..


Je Hoon berpesan agar Hyuk tidak mengabaikan apa kata Woo Sung tentang Joon. Hyuk tidak mengerti, kenapa Je Hoon juga seperti ini ini, ia sama sekali tidak peduli apa yang Woo Sung katakan.

"kakakmu mengira Joon memiliki dendam terhadap perusahaan ini. Dia tidak nyaman melihatnya di sampingmu."

"Mengapa itu penting? Aku menyukai Joon."

"Kau tidak tahu seberapa menakutkannya kakakmu. Begitu dia mengarahkan pandangannya pada sesuatu, dia tidak akan pernah berhenti."


Hyuk menanyakan maksud Je Hoon itu. Lalu Je Hoon menjelaskan bahwa Woo Sung lah yang membocorkan video kekacauan Hyuk dipesawat. Itu adalah peringatan untuk Hyuk. Woo Sung ingun mengatakan bahwa dia tidak akan tinggal diam jika Hyuk terus mencoba sesuatu.

Hyuk menghela nafas, "Jadi, seperti yang aku pikirkan.. dia ingin menyingkirkanku. Begitu, kan?"

Je Hoon diam saja. Hyuk protes, kenapa Je Hoon baru mengatakannya sekarang. Je Hoon tak mengerti, bagaimana bisa Hyuk mengatakan hal itu dengan sangat mudah? Hyuk menyadari pasti Je Hoon merasa kesulitan menjaga rahasia itu seorang diri selama ini.

Kilas Balik Selesai..


Saat mengoper gelas pada Hyuk, tangan mereka bersentuhan. Namun kali ini Joon tidak segera menariknya. Ia menunggu beberapa derik dulu baru menariknya perlahan-lahan. Untuk mencairkan suasana, Joon mengatakan ia menikmati makanannya. Lalu Joon bilang sedang lelah, jadi masuk duluan.


Hyuk terdiam di tempatnya, menghela nafas. Sementara Joon bersandar di pintu setelah masuk ke dalam.


Joon menelfon ibunya, Ibunya sangat senang karena itu jarang sekali, tapi ibu heran karena Joon tidak segera ngomong. Joon akhirnya bicara setelah ibu memanggil, Joon menanyakan kabar Ibu.

"Ibu selalu sama. Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu?"

"Tidak, apa memang yang bisa terjadi?"

"Ibu akan mampir besok pagi. Ibu membuat kimchi selada kesukaanmu."

"Oh, Ibu.. Ayahlah yang menyukai kimchi selada."

"Oh,  begitu?"

"Ibu.. Orang seperti apa ayah itu?"

"Kenapa? Terjadi sesuatu?"

"Tidak, aku hanya bertanya."

"kenapa? Ada apa, Joon-ah?"

"Ayahku.. Apakah dia benar-benar menerima suap? Lalu dipecat dari Grup Gangsoo?"

"Apa yang kau bicarakan? Siapa yang mengatakan itu? Dimana mendengar hal seperti itu?"

"Apa yang harus aku lakukan bu? Aku sangat kesal sampai mau mati rasanya, Bu."


Joon tak kuasa menahan tangisnya.


Nyonya Curhat pada CEO Byun. Menurut Laporan Pak Kwon, keadaan rumah Joon sangat memprihatinkan. CEO Byun maklum karena Joon hanya seorang pertugas kebersihan.

"Meskipun begitu, dia membantu Hyuk sadarkan diri. Apakah kau akan tetap menjadikannya petugas kebersihan?"

"Apa yang kau ingin aku lakukan?"

"Orang-orang sedang memperhatikan, jadi tidakkah seharusnya kau mencocokkan status mereka?"

"Dia datang ke kantorku dan menyuarakan semua pendapatnya. Dia bukan gadis biasa. Juga, dia mengubah Hyuk menjadi manusia. Dia sepertinya adalah orang yang berpengaruh."


Woo Sung yang baru datang membenarkan, Joon memang memiliki pengaruh. Ia mengatakan kalau Joon adalah putri Baek Sung Gi, Seorang manajer dalam Perencanaan Strategis yang mengembangkan pasta cabe merah.

"Benarkah? Dia adalah putrinya.. Ya Tuhan. Itu sangat bagus. Tidak diragukan lagi. Memiliki menantu seorang putri dari pengembang adalah luar biasa! Bukankah begitu, sayang?" Ibu histeris.

CEO Byun samasekali tidak setuju, ia tidak peduli mau itu Pyeonggang atau apa pun itu, ia melarang semua mendekati Joon.


CEO Byun pergi dari menja makan. Nyonya tidak mengerti kenapa dengan sikap CEO Byun itu. Ayah Joon kan merupakan yang terbaik, jika betul seorang pengembang pasta cabai merah, karena pasta cabe merah lah yang memberi mereka sayap saat mengalami kesulitan. Nyonya membenarkan kata peramal itu.

"Ibu, tolong berhenti menemui peramal itu. Baek Joon tidak akan menyelamatkan Hyuk, melainkan akan memakan Hyuk hidup-hidup."

Woo Sung langsung pergi setelah mengatakannya, meninggalkan ibunya yang bertanya-tanya apa maksudnya.


Hyuk ke atas untuk mengajak Joon berangkat bersama, tapi Joon menempeli pintunya dengan kertas peringatan.

"Sedang Cuti! Tidur nyenyak! Jangan mengetuk! Jangan bangunkan aku!"


Hyuk pun berangkat sendiri. Dan ternyata Joon tidak tidur, ia berpikir.


CEO byun bertanya, apakah Hyuk tahu Joon itu putri Baek Sung Gi? Je Hoon menjawab awalnya Hyuk tidak tahu. CEO Byun kesal, dari sekian banyak wanita, kenapa Hyuk harus akrab dengan putri pengkhianat?

"Apakah ada sesuatu yang perlu aku tahu? Jika ada, tolong katakan kepadaku." Pinta Je Hoon.

"Tidak ada lagi yang perlu kau tahu. Kau harus bicara dengannya. Buat Hyuk putus dengannya. Katakan jika dia membantah lagi, aku tidak mengampuni nyawanya. Kau paham?"

"Ya, Pak."

.
Hyuk melihat Ibu Joon di depan kantor. Ia penasaran, lalu ia mengikuti Ibu yang berjalan masuk.


Ibu masuk ke ruangan Direktur Sepl.


Hyuk mau menguping, tapi kemudian ada gerombolan Kepala Yang berjalan ke arahnya. Kebetulan ada Ki Sub, Hyuk pun meminta bantuan agar Ki Sub membantunya melewati mereka tanpa ketahuan.


Hyuk berhasil menguping pembicaraan Ibu Joon dan Direktur Seol.

Ibu: Anggap saja aku mengerti yang terjadi pada ayahnya Joon. Dia tidak kompeten. Tapi kenapa kau juga menyakiti Joon?


Ibu tahu apa yang Direktur Seol lakukan pada ayah Joon, dan sekarang Direktur Seol beraninya bicara suap di depan putrinya? Jika DIrektur Seol bicara soal suap dan menyakiti Joon lagi, Ia tidak akan diam.

"Jika kau tidak ingin.. mengungkit insiden Ayam Gangsoo dan menyebabkan masalah, jangan membuat putriku menderita lagi."

Ibu akan pergi tapi Direktur Seol menahannya dengan berkata apa perlu mereka meluruskan persoalan ini?

Ibu berbalik lagi, "Menurutmu.. kau berhak mengatakan hal seperti itu?"

Kilas Balik..


Dua orang premen memberi ayah segepok uang. Mereka meminta ayah berhenti memprotes soal masalah minyak karena CEO akan mengawasi ayah.


Saat mereka meninggalkan restoran, ibu pulang dari belanja dan melihat mereka. Ibu melihat ayah dan Joon di dalam, juga melihat uang di meja.


Ibu mengikuti dua premen itu dan melihat bahwa keduanya memberi salam pada Direktur Seol. Artinya mereka berdua adalah orang-orang suruhan Direktur Seol.

Kilas Balik Selesai..


Ibu berkaca-kaca mengingat semua itu.


Di luar, Je Hoon melihat Hyuk dan Ki Sub sedang menguping di depan ruangan Direktur Seol, ia mendekat, bertanya mereka sedang apa.

Hyuk langsung berdiri dan mengatakan kalau mereka sedang bersih-bersih.

"Bersih-bersih?" Tanya Je Hoon.

"Aku sedang bersih-bersih, dan Hyuk bertanya apa ada yang bisa dia bantu. Kubilang tidak ada, tapi lututku mendadak sakit, jadi, kami beristirahat sebentar." Jelas Ki Sub.


Kemudian ibu keluar. Semuanya terdiam. Direktur Seol juga keluar melihat kepergian ibu dan ia baru sadar ada tiga orang di depan ruangannya.


Ki Sub bingung, jadi ia segera pergi. Direktur Seol menatap Hyuk dan Je Hoon lalu masuk ke ruangannya lagi.


Je Hoon bertanya pada Hyuk, kenapa ibunya Joon keluar dari ruangan Direktur Seol? Hyuk bilang akan menceritakan nanti, lalu akan pergi tapi Je Hoon menahannya.

"CEO memanggilku pagi ini. Dia ingin kau mengakhiri semuanya dengan Joon. Kurasa kakakmu melaporkan kepadanya soal ayahnya Joon. Sudah kubilang.. untuk tidak mengabaikan peringatan kakakmu."

Hyuk hanya bisa menghela nafas.


Saat keluar, Cheol Min melihat Ibu Joon naik, ia mengintip dan mengikutinya.


Ibu melihat peringatan di pintu Joon tapi ia tetap mengetuk. Ibu bilang datang untuk membuatkan lauk, jadi meminta Joon membuka pintu. Tapi tidak ada tanggapan. 

"Ayahmu bukan orang semacam itu. Suap? Itu sama sekali tidak masuk akal. Jika orang yang hanya memedulikan kepentingannya, dia tidak akan mati seperti itu. Percayalah kepada ayahmu, Joon-ah. Dia bukan orang.. yang seperti itu."

Joon masih diam saja, ibu pun menyerah dan meninggalkan bawaannya di depan pintu. Ibu berpesan agar Joon memasukkannya ke dalam kulkas sebelum basi.

"Ibu akan datang lagi.. saat kau sudah ingin berbicara."


Tapi sebelum ibu pergi, Joon membuka pintunya dan langsung memeluk ibunya. Joon menangis dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Ibu tahu. Ibu tahu yang kau pikirkan, tapi itu tidak benar. Tidak ada yang lebih baik daripada ayahmu. Ibu menjamin itu."

Tangis Joon makin keras.


Cheol Min melihat itu, tapi ia rasa cukup sampai disana saja jadi ia turun. Namun ia malah melihat Hyuk ditangga.

Hyuk menoleh pada Cheol Min, tapi tidak bicara aapa-apa, ia lalu turun. Cheol Min juga tidak tanya, ia masuk ke rumahnya lagi.


Hyuk pergi menemui kakaknya yang kebetulan baru selesai berenang. Hyuk memuji kakaknya sungguh andal, Sudah berapa tahun sejak kakaknya melakukan ini setiap hari?

"Sekitar 11 tahun." Jawab Woo Sung.

"Sebelas tahun?"

"Jadi, sejak insiden itu."

"Apa maksudmu?"

"Joon adalah orang yang aku suka. Aku tidak akan diam saja jika kau mengancam dia lagi dengan tipuan kotor. Dan berhenti mengadukan kepada Ayah. Bukankah kau terlalu tua untuk melakukan itu?"

"Kenapa berandal ini.."

"Jangan pernah melakukannya lagi."

Hyuk lalu pamit.


Joon sudah agak tenangan, ia memandangi foto ayahnya.


Lalu ia menyiapkan makanan dari ibunya dan ia makan dengan lahap.


Setelahnya Joon mendatangi Presdir Jang, menuntut penjelasan.

"Kenapa kau kemari lagi?" tanya Presdir jang.


Joon: Setelah kupikirkan, perkataan Bapak tidak masuk akal. Apakah Bapak menyembunyikan sesuatu dariku?

Presdir Jang: Tidak.

Joon: Soal ayahku yang menerima suap. Jika itu yang bisa Bapak katakan, maka apa yang tidak bisa?

Presdir Jang: Tidak ada hal seperti itu.

Joon: Ya, ada. Pasti ada sesuatu. Tolong katakan yang sebenarnya, Pak.


Presdir Jang menghindar, ia memilih masuk ke ruangannya. Joon mengejar tapi seorang karyawan menghentikannya.


Karyawan itu meminta Joon pergi. Namun Joon tidak menurut, Joon tahu Presdir Jang juga kesulitan. Karena itu, Presdir Jang harus mengatakannya kepadanya.

"Aku akan tetap di sini sampai Bapak mengatakan yang sejujurnya."


Semantara itu, Presdir Jang juga seperti merasa bersalah, ia tidak tenang.


Hyuk datang terlambat ke kantor dan ia kena marah Kepala Yang.

"Maaf. Aku tidak terlambat kemari. Aku sudah kemari, lalu ada hal mendesak, jadi.."

"Kau pegawai magang, dan kau tidak melakukan tugasmu. Kau selalu tidak ada di mejamu. Kau menceramahiku.."


Hyuk ada telfon dan ia menyela Kepala Yang untuk mengangkatnya. Itu adalah telfon dari Presdir Jang yang membicarakan soal Joon. Je Hoon memasang telinga.

"Ya, aku paham. Aku segera ke sana." Jawab Hyuk.


Kepala Yang makin marah, mau ke mana?! Hyuk minta maaf, ia harus pergi, ini penting sekali. Kepala Yang menggerutui sikap seenaknya Hyuk itu.


Selama Hyuk berlari menuju lift, kita diperdengarkan suara Presdir Jang, "Aku meneleponmu karena kurasa dia akan pingsan. Kumohon datanglah dan jemput dia sekarang."

Je Hoon ternyata mengejar Hyuk, ia bilang akan kesana menggantikan Hyuk. Hyuk tidak mau, ia harus tetap pergi.

"Joon-ie.. tidak tahu bahwa kau menyadari situasi ini. Jika kau bertindak dan ikut campur dalam situasi ini, bagaimana perasaannya?" Tanya Je Hoo.

"Itu.. Apakah dia tidak akan menyukainya?"

"Karena itu aku saja yang pergi. kau tetap di sini."

Hyuk pun menurut dan membiarkan Je Hoon yang pergi.


Joon beneran berdiri disana dicuaca yang sangat dingin, Presdir Jang melihatnya melalui jendela kantor dan tampak khawatir.


Joon masih disana sampai malam, ia sudah kedinginan dan kecapean berat, jadi ia jongkok.


Lalu Je Hoon datang. Joon terpaksa berdiri lagi dengan susah. Je Hoon bertanya, ngapaian Joon ada disana?

"Kau tidak perlu tahu."

"Meski kau melakukan ini, tidak ada yang akan mengatakan kebenarannya."

"Siapa tahu? Seseorang mungkin akan memberi tahu jika aku bertahan."

"Jika kebenaran dikatakan kepada satu orang, banyak orang yang akan menderita. Kau tidak memikirkannya? Alasan dia tidak bisa memberi tahu kebenarannya bukan karena dia orang jahat, tapi karena dia lemah."


"Lalu? Meski mereka menyembunyikan kebenarannya dan menyalahkan seseorang, aku harus menahannya? Meski yang disalahkan itu ayahku, aku tetap harus mengabaikannya? Bisakah kau melakukan itu? Bisakah kau melakukannya, jika itu ayahmu?"

Je Hoon terdiam, ia kembali ingat ayahnya yang ditangkap menggantikan Hyuk dan Woo Sung. Lalu ia menjawab Joon, "Maka bersiaplah untuk melawan. Kau tidak bisa mengalahkan siapa pun dengan kondisi ini. Jika hidup secara ceroboh begini, kau tidak akan mendapatkan apa pun."

"Kebenaran. Aku akan mendapatkan kebenaran. Dan itu akan membuatku kuat."

"Lakukan sesukau."


Je Hoon lalu meninggalkan Joon.


Cheol Mi membeli minuman dan kasir bilang itu promosi beli 1 gratis 1. Maka ia pun kembali lagi untuk mengambil minuman yang sama.


Kebetulan ia berpapasan dengan Yeon Hee yang akan menyeberang. Ia ragu, antara memberikan minuman itu pada Yeon Hee atau tidak. Pada akhirnya ia memberikannya juga.

"Apa ini?" Tanya Yeon Hee.

"Aku membeli satu dan gratis satu.."


Yeon Hee kesal, ia rasa ada kesalahpahaman. Ia bukan peminum berat sampai harus meminum itu. Soal tempo hari.. Ya, ia membuat kesalahan hari itu. Tetap saja, jangan memperlakukannya seperti peminum berat.

"Aku tidak memperlakukanmu seperti itu. Aku mendapatkan gratis satu, itu sebabnya."

Cheol Min lalu mengambil tangan Yeon Hee dan memaksanya untuk menerima minuman itu.

Yeon Hee mengembalikannya, "Aku menolak barang gratismu. Mengerti?"

"Terserah kau saja."


Lalu Cheol Min jalan duluan meninggalkan Yeon Hee.


Yeon Hee akan menyeberang juga, tapi ada masalah, sepatunya tiba-tiba nyangkut di lubang tutup selokan. Yeon Hee berusaha menariknya tapi tidak bisa, mau memanggil Cheol Min juga sudah jauh.


Lalu ada Je Hoon yang akan menyeberang juga. Yeon Hee menyapanya. Je Hoon menyadari situasi Yeon Hee, jadi ia mengulurkan tangannya agar Yeon Hee bisa berpegangan.  Yeon Hee pun memegnagnya tapi ia tetap tidak bisa menarik sepatunya.


Akhirnya Je Hoon jongkok. Ia melepas sepatu Yeon Hee, lalu menariknya dan setelah berhasil, ia memakaikannya lagi pada Yeon Hee.


Yeon Hee berterimakasih dan lampu berubah hijau. Je Hoon pun berjalan menyeberang.


Tapi Je Hoon berhenti dan berbalik lagi mendekati Yeon Hee.

"kau.." Je Hoon akan berkata tapi Yeon Hee menyelanya.

"Ya, aku punya waktu."

Yeon Hee sadar sudah keceplosan, jadi ia segera menutup mulutnya. Ternyata Je Hoon cuma mau bertanya, apa Yeon Hee tahu cara menghubungi ibunya Joon? Yeon Hee terkejut.


Hyuk makan dengan yang lain dan Ki Sub menunjukkan dokumen pada Hyuk. Hyuk tanya, apa itu.

Ki Sub: Aku memikirkan yang kita dengar di depan ruangan Direktur Seol. Maksudku soal cerita ayahnya Joon yang menerima suap. Jadi, aku melakukan penyelidikan pada pabrik subkontrak yang bekerja sama saat itu. Semua orang berkomentar baik soal Baek Sung Gi.

Tae Kyung: Ada sesuatu yang aneh. Saat menanyakan soal suap, mereka tidak mau mengatakan apa pun.

Hyuk: Mereka tidak mau mengatakan apa pun?

Tae Kyung: Mereka tidak mau bilang dia menerima suap itu atau tidak.

Hyuk: Apa maksudmu?

Tae Kyung: Kau tidak mengerti? Itu berarti mereka ditekan oleh seseorang.

Mi Yeon: Jika ayahnya Joon sungguh menerima suap, mereka akan berbicara buruk soal dia. Mereka tidak akan diam saja. Pasti ada sesuatu. Ada hal besar di balik ini.


Hyuk sengaja pulang telat, ia terus mengawasi ruangan Direktur Seol. kepala Yang heran, kenapa Hyuk belum pulang? menyesalkah karena tadi?


Lalu Kepala Yang menyuruh Hyuk mengambilkan kopi. Tapi Hyuk tidak menjawab, ia mengambil mantelnya lalu pergi.

Kepala Yang: Sepertinya dia tidak sengaja, tapi kenapa sangat menyebalkan?


Hyuk mengikuti Direktur Seol.

>

3 komentar

avatar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar

Mba dian lanjutan nya dong


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search