-->

Sinopsis Hospital Ship Episode 5

- September 09, 2017
>

Sumber Gambar: MBC

-=EPISODE 5=-
Apa Kau Akan Membiarkannya Kehilangan Tangan?


Tangan Jung Ho terjepit pintu besi, Eun Jae memeriksanya tapi tidak merasakan denyut nadi di jari Jung Ho. Choon Ho meminta Eun Jae untuk menyelamatkan saudaranya itu.

Tapi Eun Jae malah mengambil kapak dan menggunakannya untuk memotong tangan Jung Ho. Choon Ho mengamuk pada Eun Jae, Eun Jae sudah tidak waras ya?


Kwak Hyun menghentikan Choon Ho, menjelaskan kalau Eun Jae memotong tangan Jung Ho untuk memasangnya kembali.

"Pasang.. kembali?" Tanya Choon Ho.

Lalu Hyun merawat potongan tangan Jung Ho sambil menjelaskan pada Choon Ho, Eun Jae memotong tangan Jung Ho untuk menyelamatkannya.

"Bukankah lebih mudah jika tangannya tetap utuh?" Tanya Choon Ho.

"Nekrosis (kematian sel pada jaringan tubuh) dimulai saat darah berhenti mencapai organ yang rusak. Kami tidak bisa menyambung kembali jaringan yang mulai membusuk."


Kapten Bang menghubungi pusat, meminta bantuan.


Sementara itu, Eun Jae merawat Jung Ho dibantu Perawat Pyo. Jung Ho masih sadar, bertanya apa yang akan terjadi pada dirinya? apa ia akan cacat? Eun Jae menjawab itu mungkin saja.

"Dokter." Perawat Pyo sedikit menegur Eun Jae untuk menenangkan pasien.

"Tempat tidur OR (ruang operasi) tidak nyaman. Kami akan memberimu cairan di tempat yang lebih nyaman."

"Apa gunanya cairan... AAAAaa (kesakitan karena Eun Jae kembali menuangkan antiseptik ke tangannya) Jika aku akan cacat.."

Perawat Pyo menjawab, "Kau tidak akan cacat. Kami akan mengambil tindakan darurat. Benar bukan, Dokter?"

"Ini sudah bersih. Kau akan mendapatkan tanganmu kembali jika operasi tepat pada waktunya."

Jung Ho bertanya berapa lama? berapa Jam? Eun Jae menjawab 6 jam. Perawat Pyo menambahi, jangan khawatir, tidak akan lama, polisi atau Penjaga Pantai akan tiba di sana saat itu. Pasti.


Kapten Bang mendapat balasan, bantuan tidak bisa dikirim karena cuaca sangat buruk, ombaknya terlalu besar, tidak ada helikopter dan Penjaga Pantai.

Choon Ho panik, apa yang terjadi pada Jung Ho-nya kalau begini. Kapten Bang menenangkan, jika mereka tidak bisa datang, mereka yang harus pergi.


Kapten Bang mencoba menggerakkan kapal tapi ia rasa tidak bisa. Choon Ho tidak peduli, ia akan mengambil alih kemudi.


Tapi Won Gong meneriakinya, jika mereka nekat, semua akan mati, kapal akan terbalik! Choon Ho balik meneriaki Won Gong, lalu bagaimana dengan Coon Ho-nya, apa WOn Gong mau membiarkannya kehilangan tangan?


Jung Ho merintih kesakitan di ruang perawatan. Ia diawasi oleh Perawat Pyo dan Hyun.


Won Gong menjawab, Jung Ho tidak akan kehilangan tangannya. Operasi bisa dilakukan diatas kapal.


Tim Dokumenter muntah-muntah setelah melihat kejadian Eun Jae memotonga tang Jung Ho tadi, mereka di sana untuk membuat film dokumenter, bukan blockbuster.

"Aigoo... Bertahanlah. Kita akan baik-baik saja jika sudah berlabuh." Jawab Won Gong.


Won Gong lalu menemui Eun Jae, memintanya untuk mengoperasi tangan Jung Ho. Eun Jae menjawab kalauitu tidak mungkin.

"Kenapa? Kau sudah menyelamatkan dua orang begitu bergabung dengan kami."

"Itu memang bidangku. Aku ahli bedah. Aku melakukan operasi sederhana. Ortopedi bukan bidangku."

"Jangan cuma mengatakan itu, dan lakukan sesuatu. Dari semua orang di kapal, bukankah hanya kau yang bisa?"

"Aku tahu kau putus asa, tapi aku tidak bisa melakukannya."

"Dokter Song!"


Eun Jae menjelaskan, ia belum pernah melihat operasi ortopedi sejak magang. Inokulasi (pemindahan mikroorganisme baik bakteri atau jamur dari tempat asalnya ke medium baru yang telah dibuat) tangan adalah operasi yang sulit. Hanya ahli bedah veteran dan ortopedi yang bisa.

"Lalu mintalah bantuan pada ahli bedah ortopedi. Kau setidaknya kenal satu dari mereka."


Eun Jae teringat direktur Kim (Direktur RS Geoje Jeil) adalah ahli bedah ortopedi.


Eun Jae hanya diam saja. Won Gong bertanya lagi, apa tak ada satupun yang Eun Jae kenal? Apa Won Gong harus memanggilkannya untuk Eun Jae? Direktur RS Geoje Jeil, Kim Su Kwon.
"Dia seorang ahli bedah ortopedi. Ahli inokulasi." Kata Eun Jae.

"Kau sudah tahu itu. Jadi mengapa kau ragu? Mengapa kau mengulur-ulur waktu?"

"Tidak akan ada yang berubah. Kita tidak bisa membawa Dokter Kim ke kapal sekarang."

"Kau tidak bisa menelponnya? Disini ada kru penyiaran. Apa kita tidak bisa membuat mereka mencari tahu--"

"Omong kosong."

"Paling tidak, bisakah kita mencobanya?"

"Itu bisa membahayakan pasien. Dan aku tidak bisa mengambil risiko berbahaya."


Won Gong menyimpulkan, apa Eun Jae malu untuk minta tolong? Bagaimana mungkin Dokter Song yang hebat jadi penakut? Jika ada anjing yang lewat pasti akan tertawa.

"Kau tidak suka tantangan. Kau juga malu meminta bantuan Dokter Kim. Dia mempekerjakan dan memecatmu, jadi karena itu kau tidak meminta bantuannya. Apa aku salah? Jawab. Antara harga diri dan keselamatan pasien, apa yang harus kau utamakan?"

Eun Jae tak menjawab, ia keluar dengan kesal.


Jung Ho memohon pada Eun Jae. Ia adalah satu-satunya tulang punggung dan ia akan segera dapat anak. Iaingin menggendong anaknya setidaknya sekali saja.

"Aku minta maaf." Jawab Eun Jae dingin.


Ah Rim diskusi dengan Joon Young dan Jae Geol mengenai Eun Jae yang sepertinya tidak mau melakukan operasinya. Jae Geol malah menjawab itu hal bagus. Ah Rim tidak mengerti, apanya yang bagus? Eun Jaelah yang mengoperasi selama ini. Mengapa dia tidak membantu saat salah satu dari mereka butuh bantuan?


Joon Young menegur Ah Rim untuk hati-hati dengan kata-katanya, memangnya Ah Rim ingin Eun Jae pergi dari kapal karena membunuh pasien.

"Aku merasa kasihan pada Kang Jung Ho. Dia masih punya waktu. Kita harus melakukan apapun sebisa kita, itu saja." Jelas Ah Rim.

"Kau ada benarnya. Tidak bisakah dia melakukannya? Bagaimana dia hidup tanpa tangan."

Jae Geol menanggapi, siapa yang akan disalahkan jika Jung Ho mati ketika operasi? Joon Young mau?


Eun Jae merenungkan kata-kata Won Gong, apa ia akan memilih harga dirinya daripada keselamatan pasien?

Eun Jae membuka ponselnya, tapi ia teringat saat Direktur Kim memecatnya segera setelah mendengar kabar dari Seoul. Ia galau lagi.


Hyun menghampiri, Eun Jae menebak, apa Hyun juga ingin membujuknya?

"Kenapa aku harus melakukan itu? Kau tidak bisa melakukannya. Jika itu sesuatu yang bisa kau lakukan, maka kau akan melakukannya tanpa diminta. Kau sudah menunjukkannya pada kami, jadi--"

"Tidak. Kau salah."

"Dokter Song."

"Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi kau salah."


Dan akhirnya, Eun Jae menghubungi Direktur Kim untuk minta tolong. Eun Jae menjelaskan, seorang pria kehilangan tangannya, dan kapal mereka tidak bisa berjalan. Jika ia tidak melakukan apapun, orang itu akan lumpuh. Tapi.. dengan bantuan Direktur Kim, ia bisa mencegahnya.

"Saya mohon bantuan anda, Dokter. Tolong bantu kami."


Direktur Kim berpikir sejenak sebelum selanjutnya bertanya. apa potongan tangannya sudah dibersihkan?"

"Sudah."

"Bagus, ayo kita coba."

"Terima kasih, dokter."


Eun Jae kembali masuk ruang perawatan Jung Ho, berkata pada Hyun dan Perawat Pyo untuk menyiapkan ruang operasi.


Eun jae lalu keluar, meminta Won Gong untuk menghubungi tim dokumenter.


Untuk Joon Young, Eun Jae memerintahkan mengawasi pengambilan gambar setelah pasien dianestesi. Ah Rim angkat tangan, ia juga ingin membantu.

"Ikut aku." Kata Eun Jae.


Sementara itu, Jae Geol hanya diam di ruangannya karena ia tidak dibutuhkan.


Persiapan operasi sudah selesai, mereka berhubungan lewat video call dengan Direktur Kim. Joon Young bertugas untuk mengawasi sambungan server serta gambar video.

Operasi pun dimulai dengan interuksi dari Direktur Kim. Pertama lepas jaringan lunak terlebih dulu, kemudian pasang tulangnya.


Proses Operasi itu diseiarkan secara langsung di internet. Kepala Kim diberitahu bawahannya untuk menonton.


Eun Jae dengan bantuan Hyun berhasil menyambung tulang.


Si Dokter bawahan Kepala Kim khawatir karena pasti banyak yang akan menonton online proses operasi itu, lalu apa yang akan terjadi pada Eun Jae berhasil?

"Itu baru awal. Dia hampir tidak punya pengalaman
dalam ortopedi. Bagaimana dia bisa berhasil?" Jawab Kepala Kim.


Eun Jae berhadapan dengan masalah, pembuluh darahnya terlalu pendek. Direktur Kim menenangkan, mereka bisa menyambungnya dari bagian lain.

"Kau bisa melakukannya, dr. Song. Bertahanlah!"


Jae Geol menonton operasi Eun Jae di ruangannya. Ia malah teringat kejadian dulu.

Saat ia dan kakaknya mendaki dan ia mengalami patah tulang. Kakaknya menelfon ayah mereka untuk menyakan cara pertolongan pertama.

"Tenanglah. Sekarang, kau harus menarik lututnya. Kau harus berhasil dalam satu kali coba untuk mengurangi rasa sakit." Kata Direktur Kim.


Akhirnya kakaknya berhasil melakukannya dan memapahnya turun dimana tim penyelamat sudah menunggu di sana, juga ada Direktur Kim.


Tapi Direktur Kim hanya memanggil Jae Min (kakaknya), Jae Min bingung dan mengatakan kalau ia baik-baik saja, lalu melirik Jae Geol.

Direktur Kim sadar, ia melihat kaki Jae Geol yang sudah dirawat Jae Min dan setelahnya ia memuji Jae Min karena sudah melakukannya dengan sangat baik.

Direktur Kim sangat senang, bahkan berkata kalau Jae Min sudah bisa menjalankan sebuah rumah sakit. jae Geol ada disana tapi ia sama sekali tak dianggap, padahal ia yang terluka.


Sekarang, Jae Geol juga harus melihat ayahnya kembali memuji orang lain.

"Kerja bagus, dr. Song. Bukankah aku sudah bilang tidak akan ada masalah?"
Jae Geol tidak bisa melihat siaran itu lagi, ia menutup laptopnya.


Direktur Kim: Anastomosis (menghubungkan dua pembuluh darah) peredaran darah. Bagus. Bersihkan jaringan dan darahnya.

Eun Jae: Ya, Dokter.


Semua yang diluar was-was, kenapa lama sekali? sudah sejam lebih tapi mereka belum selesai.


Eun Jae selesai melakukan operasi, lalu Jung Ho dibangunkan. Eun Jae memintanya untuk menggerakkan tangan. Jung Ho berusaha dan perlahan jarinya bisa bergerak kembali.


Semua orang bertepuk tangan, operasinya sukses.

"Kerja bagus. Aku bangga padamu, dr. Song." Kata Direktur Kim.


Orang-orang dikapal juga lega karena mereka berhasil. Won Gong menggoda Kapten Bang, apa masih ingin memecat Eun Jae?

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah bicara begitu. Dia orang yang sangat penting. Dia penyelamat kita di rumah sakit kapal." Kata Kapten Bang.


Lalu Kapten Bang meneriakkan nama Eun Jae dan diikuti yang lain. Hyun juga tersenyum senang.


Eun Jae naik ke geladak dan ternyata hari sudah mulai terang. Eun Jae memandangi tangannya puas.


Hyun menyusul dengan membawakan minuman. Hyun mengatakan kalau mereka harus minum pada saat seperti ini.

"Ayo bersulang. Selamat pagi, dr. Song Eun Jae."

"Baiklah. Ini pagi yang indah." Dan Eun Jaemenerima ajakan bersulang Hyun.


Jung Ho menjalani pemeriksaan pasca operasi di RS Geoje Jeil, Direktur Kim memantau langsung pemeriksaan itu dan ia memastikan tidak ada masalah, semuanya bersih dan bagus.

"Kerja bagus, Dokter Song. Baik. Itu sangat bagus." Puji Direktur Kim.

Jung Ho juga berterimakasih pada Eun Jae.


Direktur Kim kembali merekrut Eun Jae untuk bekerja di RS-nya, ia sudah bicara dengan dokter di UGD. Eun Jae bisa bekerja besok, ia tidak peduli apa yang sudah Eun Jae lakukan, Eun Jae pantas mendapatkan apa yang Eun Jae mau dengan kemampuan seperti itu.

"Aku berharap bisa bekerja denganmu." Kata Direktur Kim sambil mengulurkan tangan.

"Saya akan melakukan yang terbaik." Kata Eun Jae sambil menjabat uluran tangan DIrektur Kim.


Saat keluar dari RS, Eun Jae dikelilingi oleh reporter.

"Dokter Song Eun Jae, operasi anda tadi malam sangat mengesankan. Bagaimana perasaan anda?" Tanya salah satu reporter.

"Aku harap pasien akan sembuh tanpa ada masalah."

"Apa yang membuat anda bekerja di rumah sakit kapal? Sejauh yang kami tahu, dokter pria bekerja disitu untuk dinas militernya. Apa ada alasan anda memilih bekerja di sana? Anda sebelumnya bekerja dimana sebelum rumah sakit kapal?"

"Aku bekerja di RS. Seoul Daehan."

"Itu 1 dari 5 rumah sakit besar di negara kita. Mengapa anda pindah ke rumah sakit kapal?"


Tim RS kapal menyaksikan wawancara Eun Jae itu.


Kepala Kim dan bawahannya juga menonton. DOkter bawahannya khawatir, Eun Jae tidak akan meledakkan bomnya, bukan?


Tim RS Kapal penasaran, sebesar apa masalah uang ditimbulkan Eun Jae sehingga dia ditendang keluar padahal dia sangat hebat?


Semua orang lalu melihat Ah Rim karena Ah Rim lah yang memulai rumor tentang Eun Jae. 

"Aku tidak tahu pasti masalahnya. Aku dengar dari temanku. Sekretaris Direktur RS. Jeil. Dia pasti mendengar kalau Dokter Song dipecat karena membuat masalah." Jelas Ah Rim.

"Masalah apa?" Tanya Perawat Pyo.

"Aku tidak tahu itu."


Won Gong baru bergabung dan langsung menyahut, jadi Ah Rim hanya menebak malpraktik medis. Semua orang meras frustasi dan meminta Won Gong untuk mengatakan pada mereka apa alasan sebenarnya.

"Ah.. Dokter Song menyuruhku untuk tidak memberi tahu siapapun."

"Aigoo. Cham.." Kesal Kapten Bang.


Sehari setelah ibunya meninggal, Eun Jae sudah kembali masuk bekerja. Perawat mendekatinya, mengira kalau Eun Jae tidak tahu berapa berapa lama ia bisa cuti ketika ibunya meninggal?

"Anda masih punya empat hari lagi. Selain itu, sekarang hari Sabtu." Kata Perawat.


Eun Jae sama sekali tidak menanggapi, ia malah menyuruh Perawat menghubungi UGD dan katakan pada mereka kalau ia akan menjalani operasi darurat.

"Saya tidak mau. Saya bisa tahu bagaimana perasaanmu saat ini, tapi ini tidak benar. Tidak benar. Jadi pulanglah. Pulanglah, tidur dengan cukup, dan--"

Eun Jae mendapat telfon dari Dokter Kim, katanya ada masalah.


Eun Jae langsung berlari ke ruangan rawat pasien itu. Eun jae bertanya apa yang terjadi. Dokter Kim menjelaskan, pasien menjalani operasi laparoskopi (sebuah teknik untuk melihat kedalam perut tanpa melakukan pembedahan besar) untuk kanker perutnya tiga hari yang lalu, dia hanya menunjukkan tanda demam ringan sampai tadi malam, tapi dia mengeluh sakit dada karena demam tinggi.


Tiba-tiba detak jantung pasien berhenti, Eun Jae memerintahkan yang lain untuk membawa keluar keluarga pasien, kemudian ia dan Dokter Kim berusaha mengembalikannya dan mereka berhasil.


Pasien akan dipindahkan ke ruang CT-scan. Eun jae bertanya, siapa yang mengoperasinya? Apa Dokter Myung Se Joon?

"Tidak, Kepala yang melakukannya sendiri." Jawab Dokter Kim.

"Lakukan CT scan terlebih dahulu, dan lakukan tes lainnya secepat mungkin." Perintah Eun Jae.


Eun Jae menemui keluarga pasien, anak kecil itu bertanya, kemana mereka akan membawa ibunya?

"Ke ruang periksa. Kami ingin memeriksa apa yang membuat dia sakit." Jawab Eun Jae.

"Mengapa? Apa dia sakit lagi? Apa dia lebih sakit dariku?"

"Kami masih belum tahu. Kami bisa tahu setelah memeriksanya."


Anak kecil itu bertanya lagi, Eun Jae pasti akan menyelamatkan ibunya kan? Eun Jae menjawab ia akan melakukan yang terbaik.


Hasil Ct-scan paien menunjukkan adanya mediastinitis (peradangan dari jaringan selular mendiastinum) seperti yang Eun Jae duga.

"Apa mungkin ada kesalahan saat operasi?" Tanya Dokter Kim.

"Jangan membuat asumsi, dan siapkan Ruang Operasi."


Eun Jae menghubungi Kepala Kim yang saat ini ada di lapangan golf.

"Anda harus datang ke rumah sakit sekarang juga." Kata Eun Jae.

"Hei, ini hari sabtu. Apa masalahnya?"

"Anda orang yang mengoperasi Ny. Kim Hye Mi. Saya pikir ada kesalahan selama operasi."

"Apa? Omong kosong apa itu?"


Ruang operasi sudah siap tapi Kepala Kim belum juga datang. Eun Jae tidak bisa menunggu lagi, mereka harus melakukan operasi ini.


Kemudian Kepala Kim datang, bertanya apa yang terjadi. Eun Jae menhejaskan, sepertinya mediastinitis yang disebabkan pericardial perforation (pecahnya organ tubuh yang memiliki dinding atau membrane).

"Apa yang kau bicarakan? Apa kau bilang aku melakukan kesalahan selama operasi sederhana ini?"

"Mengapa kita tidak membuka dan memeriksanya? Jika kita buang waktu, itu bisa membuat pasien dalam bahaya."


Sementara itu, diluar keluarga korban sedang menunggu dengan cemas.


Setelah pasien kembali dibedah, dugaan Eun Jae terbukti benar, Kepala Kim memang melakukan kesalahan.

Dokter Kim berbisik pada perawat, "Apa yang harus kita lakukan? Dia sudah jelas membuat kesalahan selama operasi."

Eun Jae bertanya, haruskah ia memanggil ahli bedah kardiotorak (Jantung)? Kepala Kim mengangguk, Eun Jae lalu menyuruh Dokter Kim yang melakukannya.


Tapi tiba-tiba jantung pasien berhenti berdetak. Eun Jae sigap, ia memberikan pertolongan dengan memijat jantung pasien.
>

1 komentar:


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search