-->

Sinopsis Queen For Seven Days Episode 20 Part 1

- Agustus 04, 2017
>
Sinopsis Queen For Seven Days Episode 20 Part 1

Sumber Gambar: KBS2


Chae Gyung diarak menuju lokasi eksekusi. Suara Park Won Jong menjelaskan hukuman Chae Gyung harus dieksekusi dihadapan publik karena telah bersekongkol dengan Raja yang diturunkan.

Narasi Chae Gyung: Anda tahu kami tidak bisa bersama. Sekarang aku mengerti, ayah. Tapi, kami bertemu dan saling jatuh cinta dan kami harus menanggung akibatnya.


Yeok sedang memandangi dokumen keputusan mengenai Chae Gyung. Saat itu Kasim Song buru-buru mendatanginya. Yeok bertanya, apa Penasehat Negara Kedua mencarinya? Bagaimana dengan Komandan Militer Istana?

"Tidak, bukan karena itu saya datang." Jawab Kasim Song.


Chae Gyung perlahan-lahan naik ke atas kursi. Tali gantungan tepat berada di depannya. Para Rakyat iba memandangnya.


Yeok terkejut, siapa yang mempercepat eksekusi? kenapa?  Kasim Song menjelaskan kalau semua itu perintah Ibu Suri soalnya takut Yung akan nekat lagi. Yeok langsung memacu kudanya menuju lokasi eksekusi Chae Gyung.


"Dikehidupan kali ini, aku berharap untuk melindungi cinta kita dengan kematianku."

Eksekutor bertanya, apa ada pesan terakhir yang ingin Chae Gyung sampaikan. Chae Gyung menatap ke langin dan ada satu ekor burung sedang terbang. Chae Gyung berkaca-kaca, ia menjawab tidak ada.


Eksekutor pun mengumumkan untuk memulai eksekusi. Beduk ditabuh dua kali dan airmata Chae Gyung turun.

"Dikehidupan selanjutnya, akan kupastikan aku tidak akan bertemu Anda, Yang Mulia."

Kepala Chae Gyung ditutup karung lalu dimasukkan ke lobang tali gantung. Semua Rakyat histeris, menangis.


Untunglah Yeok tiba tepat waktu, ia langsung menurunkan Chae Gyung dan membuka penutup kepalanya. Chae Gyung lemas, tidak bisa berdiri tegak lagi.

Yeok menangis, "Apa yang sudah aku lakukan padamu ini?" Lalu Yeok memaluk Chae Gyung dan melepaskan ikatan tangan Chae Gyung.


Yeok membawa Chae Gyung kembali ke istana. Myung Hye berlari-lari kesana, ia lega melihat Chae Gyung selamat.


Suk Hee dan Gwang Oh rapat bersama istri siput, mereka mendiskusikan kemana kiranya Yung pergi dari lokasi terakhir Yung terlihat. Mereka heran karena tidak menemukan yung disekitar sana. Gwang Oh menduga Yung mungkin bersembunyi di salah satu rumah warga/kenalannya.


Myung Hye datang, menyuruh mereka untuk menyampaikan pada Yeok bahwa ia akan melakukan sesuai perintah Yeok, ia akan menunjukkan pelakunya.

Gwang Oh heran, kenapa Myung Hye tiba-tiba berubah pikiran? Myung Hye menjawab, mereka tidak punya waktu untuk basa-basi. Tanggal eksekusi Chae Gyung dimajukan jadi Yeok barusan menyerbu lokasi eksekusi Chae Gyung dan menggagalkannya.

"Bagaimana keadaan Ratu?" Tanya Suk Hee.

"Dia aman sekarang, tapi jika kita tidak bergegas, Yang Mulia mungkin akan ada dalam masalah." Kata Myung Hye.

"Dimana pelakunya?"

"Pergilah ke Dermaga Sungai Mapo."

Mereka pun bergegas kesana.

Kilas Balik..



Yeok menyampaikan kalau Gwang Oh dan Suk Hee memindahkan makam Seo Noh ke Dongjeokjeon kemarin. Myung Hye sudah mendengar hal itu. Yeok menanyakan kenapa Myung Hye tidak hadir. Myung Hye sibuk.

"Aku mendengar kau tidak datang selama tiga hari dan Kau malah terlihat dilokasi dimana Hyungnim terkhier terlihat. Kenapa kau lakukan ini? Apa ini Negara yang kau harapkan? Bagaimana.. bagaimana semua jadi sejauh ini? Aku akan memberimu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu. Ini kesempatan terakhirmu.

Kilas Balik Selesai...


Yeok merawat ChaeGyung yang tidak sadarkan diri, mungkin akibat kelelahan dan shock.


Suk Hee menemuinya, mengatakan bahwa mereka sudah menangkap pelaku sebenarnya dibalik kaburnya Yung. Yeok mengangguk mengerti.


Yung masuk belakangan. Suk Hee melapor kalau merekalah pelaku sebenarnya dibalik kaburnya Yung. Yeok bertanya pada mereka, kenapa mereka melakukannya? Salah satu pengawal Park Won Jong menjawab takut-takut kalau mereka menjalankan perintah.

"Perintah apa?"

"Untuk melukai Raja Terdahulu, jadi beliau memiliki kesempatan untuk kabur."


Yeok lalu bertanya pada Kasim Kim. Kasom Kim menjelaskan kalau ia menyampaikan berita kematian Tuan Shin pada Yung, jadi Yung kemungkinan besar akan menuju kesana dan ia mengepaskan waktunya dengan upacara pemakaman Tuan dan Nyonya Shin.

"Siapa yang memrintahmu untuk melakukannya? KATAKAN!!!"

"Penasehat Negara Ketiga yang memerintah saya."


Park Won Jong sontak bersujud dan membantah pernyataan Kasim Kim itu, malah menuduh Kasim Kim ingin balas dendam dengan mengadu domba ia dan Yeok. Menteri yang lain ikut berkomentar, Yeok tidak boleh asal menghukum Park Won Jong tanpa penyelidikan yang benar.

"Diatas semua itu, Penasehat Negara Ketiga adalah yang paling berjasa selama proses Anda naik Tahta." Imbuh salah satu menteri dan Park Won Jong memohon Yeok untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap kebenaran.

"Tentu aku akan melakukannya. Aku tidak bisa membunuh kontributor terbesar negara ini karena klaim satu orang." Kata Yeok.

Yeok memerintahkan untuk memenjarakan kasim Kim dan yang lain, ia akan menginvestigasi mereka sendiri.


Park Won Jong pulang dan langsung memukul Myung Hye, apa Myung Hye berencana menyerahkan tahta Ratu pada Chae Gyung?! Myung Hye mengoreksi, ia tidak memberikan Chae Gyung apapun karena dari awal tahta itu memang bukan untuknya.

"Lupakan itu. Jika kau hanya akan mengatakan omong kosong, lebih baik pergilah ke Ming (China) sekarang juga! Tidak harus kau, aku masih memiliki banyak cara untuk mencapai tujuanku!"


Yeok menemui Ibunya, mengonfirmasi, apa Ibunya ingin membunuh Chae Gyung setelah semua ini? Jika Chae Gyung meninggal di tangan Ibu Suri, melalui perintah Ibu SUri, bagaimana Yeok bisa melanjutkan hidup?

Ibu Suri mengingatkan, seluruh keluarga Chae Gyung dan kerabatnya meninggal di tangan Yeok, melalui perintah Yeok.


"Kau sungguh percaya dia akan menjalani hidupnya dalam damai tanpa memikirkannya atau tanpa menyalahkanmu? AKu yakin kau tidak akan bisa lagi menatap matanya. Karena kau merasa bersalah, bersedih, dan takut. Apa aku salah?"

Yeok membenarkan ibunya, ada waktu dimana ia memang tidak bisa menatap Chae Gyung. Tapi, jika Yeok bicara dengannya, menyentuhnya, dan menenangkannya, maka hatinya perlahan pasti akan sembuh. Hari itu pasti akan datang.


" "Seorang suami dan istri harus tinggal bersama, saling mengucapkan cinta dan saling perhatian satu sama lain. Itulah yang harusnya kita lakukan". Chae Gyung mengatakan semua itu padaku. Jadi ibu.. tolong biarkan (jangan sentuh) kami berdua. Aku mohon.."


Myung Hye kembali ke ruang rahasia Istri Siput, disana ia mengingat Seo Noh lalu mengeluarkan ikat kepala Seo Noh (yang sebelumnya aku sebut ikat pinggang, mian..)

"Aku salah.. Sejak kau tidak ada disini bersamaku. Aku pikir tidak masalah bagaimanapun aku menjalani hidup. Aku menyadarinya saat aku melihat Shin Chae Gyung. Mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh berarti menghormati dengan sepenuh hati keinginan mereka, walupun kau harus kehilangan nyawa. Karenanya, aku akan melindungi Shin Chae Gyung, orang yang ingin kau lindungi. Dengan begitu, aku bisa membayar hutangku padamu."
Myung Hye lalu memakai ikat kepala Seo Noh itu.


Yeok kembali ke kamar Chae Gyung. Ia memanggil lirih nama Chae Gyung sambil mengelus tangan Chae Gyung dan itu membuat Chae Gyung membuka mata. Chae Gyung memanggil Yeok "Pangeran".    

"APa kau baik-baik saja?"


Chae Gyung langsung bangun. Terkejut karena ia masih selamat, Kenapa Yeok menyelamatkannya?

"Kenapa kau melakukannya? Kau harusnya bilang bahwa seseorang menjebakmu. Kau harusnya memintaku untuk menangkap meteka. Kenapa kau tidak melakukannya? Bagaimana kau bisa berpikir untuk mati?"

"Bagaimana jika ada sesuatu yang lebih menakutkan dibanding kematian? Bagaimana jika iktu terjadi? bagaimana jika aku hanya dapat melindunginya dengan kematian? Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Chae Gyung-ah.."


"Kenapa aku tidak bisa menjadi milikmu seutuhnya? Yang Mulia.. Aku membenci diriku sendiri. Untuk pertama kalinya aku.. marah pada diriku sendiri karena manjadi diriku yang sekarang."

Yeok memluk Chae Gyung untuk menenangkannya.


Yung terbangun di ruangan rahasia Istri Siput dan ia melihat seseorang, Myung Hye.


ternyata orang yang mendatangi Yung waktu itu adalah Myung Hye.


Myung Hye mendekati Yung, menjelaskan kalau Yung mengeluarkan banyak darah tapi Yung masih bisa bertahan. Yung bertanya bagaimana dengan Chae Gyung.

"jangan khawatir, Ratu baik-baik saja."

Yung mencoba bergerak tapi ia tidak bisa. Myung Hye menyampaikan kalau Yung sebaiknya tidak bergerak dulu. Yung mohon untuk diijinkan pergi.

"Apa ada alasan Anda harus tetap hidup?" tanya Myung Hye.

"Aku yang memulai semua ini, maka aku pula yang harus mengakhirinya."


Myung Hye menunjukkan kruk yang dipakai Yeok selama lima tahun saat Yeok tidak bisa bernafas, berjalan atau tersenyum dengan plong.

"Sekarang giliran Anda."

Myung Nye menyandarkan kruk itu lalu pergi. Yung tidak merespon apa-apa.


Bibi Pengasuh ketiduran saat menunggui Chae Gyung dan ia menjatuhkan sendok yang ia pegang. Chae Gyung terbangun dan ia sengaja menjauhkan sendok itu saat Bibi Pengasuh merabanya dalam keadaan setengah tidur.


Karena sendoknya tidak ada Bibi Pengasuh membuka matanya lebar-lebar lalu Chae Gyung memberikan sendok itu. Chae Gyung heran, kok Bibi segitunya memperlakukan sendok itu, kaya emas saja. Bibi menjelaskan kalau Nyonya Shin mengemas sendok itu bersama hadiah pernikahan Chae Gyung.

"Jika kebetulan ada yang memnjahati Anda, Beliau meminta saya untuk menggunakan sendok itu dan hanya sendok perak ini untuk makan Anda."

Tak terasa Bibi meneteskan airmata. Chae Gyung juga menangis, ia tahu ibunya khawatir ia akan meninggal. Bibi langsung memeluk Chae Gyung.

"Nona.. ini bukan hidup namanya, Anda harusnya tidak hidup seperti ini. Nonaku yang malang.."


Tiga tahanan ditemukan bunuh diri. Gwang Oh yakin kalau Park Won Jong ada dibalik ini semua.


Para Menteri menyudutkan Yeok, semua saksi bunuh diri jadi kesaksian mereka atas ketidakbersalahnya Ratu diragukan. Park Won Jong menambahi, mereka tidak tahu apa rencana Yung selanjutnya, jadi mereka harus menghukum Ratu karena merupakan satu-satunya saksi dan tersangka yang dicirogai.

"Anda harus menurunkan Ratu demi kebaikan Negeri ini dan Keluarga.."

"Aku tidak akan mengijinkannya." Potong Yeok.


Yeok berdiri untuk menegaskan pada mereka semua. Jika ada salah satu dari mereka yang menuduh Ratu tanpa bukti yang kuat, maka ia akan menghukumnya dengan hukuman yang paling berat.


Park Won Jong bersujud, "Yang Mulia, tolong jangan kesampingkan rasa keadialan Anda."

Para menteri yang lain pun menyetujui Park Won JOng, tapi Yeok tidak peduli dan memilih pergi dari sana.

Park Won Jong, "Aku telah berusaha keras untuk ini. Jika aku menyerah sekarang, aku akan berakhir dengan tidak memiliki apapun."

Park Won Jong mengumpulkan Istri Siput untuk menyebarkan pengumuman karena Yeok sudah tidak mau mendengarkan para Menteri.


Myung Hye datang setelah orang-orang itu bergerak tapi Park Won Jong tidak merasa bersalam sama sekali.


Myung Hye memutuskan untuk pergi ke Ming, ia melakukannya untuk membuat Park Won Jong mengurungkan niatnya karena tanpa dirinya tahta Ratu tidak akan ada gunanya. Myung Hye harap Park Won Jong tidak lagi melawan Yeok demi keselamatan keluarga mereka.

"Kau ternyata masih naif juga. Kau bukan satu-satunya keponakanku. Tidak deh.. Apa gunanya keponakan perempuan disaat aku punya anak perempuan."


Lalu Park Won Jong memanggil anak tirinya masuk. Myung hye terkejut, apa Park WOn Jong berusaha menikahkannya dengan Yeok.

"Kenapa tidak? Itu akan membuatku menjadi ayah Ratu."


Chae Gyung memandang kosong, dimejanya ada bungkusan dan gunting. Lalu Yeok datang. Ia pun berubah ceria untuk menyambut Yeok.

Yeok bertanya, apa Chae Gyung sudah baikan dan Chae Gyung mengiyakannya.


Chae Gyung lalu menuntun Yeok untuk duduk, ia bertanya apa Yeok hari ini kembali bersitegang dengan para Menteri. Yeok berdalih, tidak mungkin bisa menjalankan pemerintahan tanpa adanya persitegangan.

"Aku mendengar bahasan tentang nasibku kedepannya telah berlangsung selama beberapa hari."


Yeok berteriak yang ditujukan para dayang dan kasim di luar, siapa yang memberitahukan berita yang tidak perlu itu. Kontan semuanya bersujud mohon maaf.


Chae Gyung melanjutkan, ia tidak tahu banyak tentang kebiasaan dan tata krama keluarga kerajaan. Tapi ia mendengar kalau wanita biasa memotong pita (tali) bajunya untuk mengucapkan selamat tinggal.


Chae Gyung lalu menggunakan gunting tadi untuk memotong pita bajunya dan memaksa Yeok menerimanya. yeok sama sekali tidak setuju.


Chae Gyung menjelaskan, kalau ia tidak melepas Yeok duluan, ia tahu Yeok tidak akan pernah melepasnya.

"Saya ingin bercerai dengan Anda. Tolong ijinkan saya. Yang Mulia." Pinta Chae Gyung.

"Kau juga tahu.. apa jawabanku. Kita bisa mendamaikan. Kita bisa mengatasi, berai, menetukan, berjanji dan saling menghibur. Ada begitu banyak hal yang kita bisa lakukan untuk satu sama lain. Kenapa kau ingin berpisah tanpa mencoba salah satu? Aku tidak bisa melakukan semua itu karena aku membuatmu menderita begitu banyak. Tidak, aku tidak akan melakukan itu."

"Yang Mulia, berpikirlah saat Anda masih hidup sebagai Nak Cheon, doronglah aku pergi dengan kebohonganmu. Anda telah banyak berbohong padaku karena khawatir akan keselamatanku. Bukankah begitu? Hal yang sama juga terjadi padaku, seluruh harapanku adalah agar Anda selamat. Jalan mana yang sekarang akan Anda ambil, akan ada Seo Noh juga orang tuaku, dan banyak Rakyat Joseon disana. Tolong lakukan semua yang sudah Anda rencanakan dan setelah Anda mencapai tujuan itu, kembalilah padaku."


Yeok meminta Chae Gyung untuk ikut bersamamnya melalui jalan itu. Chae Gyung tidak bisa karena mereka berdua akan selalu dihadapkan pada kematian. Jika mereka tetap bersama, ini tidak akan pernah berakhir.

"Anda sekarang telah menjadi Raja. Karenanya.. Anda harus takut mati sekarang. Jadi jaga diri Anda untuk tetap hidup dengan cara apa pun yang mungkin."


Yeok semakin berat menyetujui keputusan Chae Gyung itu. Chae Gyung mengeratkan genggaman tangannya pada Yeok. Chae Gyung menjelaskan kalau ketenangan terbesar yang bisa mereka berikan satu sama lain adalah jaminan bahwa mereka akan terus hidup

"Jika kita tetap sehat dan hidup lama, akan menjadi bukti.. bahwa kita sangat saling mencintai."

"Jika Aku hudup selama satu tahun lagi, itu berarti aku mencintaimu selama setahun. Jika Aku hidup selama 10 tahun lagi, Aku mencintaimu selama 10 tahun. Jika Aku hidup 100 tahun lagi, apakah itu berarti aku mencintaimu selama 100 tahun?"

"Iya."

"Kita tidak harus bersama. Tapi jika kita saling mencintai, tetap hidup.. adalah bukti bahwa kita saling mencintai."

"Sama seperti saat Anda pergi dari rumah untuk sementara karena ada banyak hal penting untuk dilakukan, rumah itu.. akan selalu berada di tempat Anda meninggalkannya."

"Apakah kau tidak bisa menganggap tempat ini bisa jadi rumah itu?"

"Tempat ini.. adalah rumah Ratu. Aku.. hanya Shin Chae Gyung."


Chae Gyung mengusap airmata Yeok lalu menciumnya. Yeok semakin sesenggukan dan ia memluk Chae Gyung.
>

5 komentar

avatar

Cinta memang ta harus memiliki...
Huaaa... Sedih cuma baca sinopnya aja udah bikin hati nyesek...
Episodenya dari kemaren bikin nangis mulu...

avatar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar

Kisah aslinya lebih tragis, sampai yeok meninggal Shin Chan Gyung tidak pernah mendapat gelar ratu dan kembali ke istana.
Shin Chan Gyung tidak mempunyai anak dan meninggal di pengasingan. Yang lebih sedih lagi selama hidup mereka saling merindukan satu sama lain T.T

avatar

Ngapain jd raja kalau ngak bahagia...

avatar

Ini endingx?
😔😔😔gk jadi nonton lah...sad ending
Cuman bikin nyesek aja...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search