-->

Sinopsis The King LovesEpisode 23

- Agustus 25, 2017
>
 
Sumber Gambar: MBC

Moo Suk mengalihkan perhatian Won dan Rin sementara Song In membawa San pergi dengan kereta pembawa hiasan pernak-pernik.

Tapi Won sadar ada yang aneh dengan kereta itu. Ia pun memilih untuk mengejar kereta itu daripada mengejak Moo Suk. Won menodong kusir untuk menghentikan keretanya.

"Siapa yang didalam?"


Kata Won pada Rin, "Orang ini tidak melihat kebelakang sama sekali  meskipun orang-orang teriak dan lari." Lalu mengkode Rin untuk membuka tandu kereta itu.


Rin membuka pintu tandu kereta itu dan sebuah pedang keluar dari sana menyerangnya. Si kusir tadi juga menyerang Won tapi Won bisa mengatasinya dengan mudah.


Won lalu berdiri di samping Rin, waspada. Rin lalu kembali membuka pintu tandu dan ia melawan orang yang menyerangnya tadi bersama Won, orang itu pun terpojok.


Mereka lebih mendekat ke dalam tandu dan terlihatnya siapa yang ada di dalam, Song In dan San yang belum sadarkan diri. Song In meminta agar mereka dibiarkan pergi.

Rin memberitahu Won kalau San terluka.


Won geram, berani sekali Song In menyentuh So Hwa-nya. Song In tidak bergeming, tetap meminta dibiarkan pergi.

"Singkirkan pedangmu dari So Hwa, dan keluar. Sekarang!"

"Jika ini menjadi masalah yang lebih besar, maka posisimu akan bahaya. Anda tidak apa-apa jika begitu?"


Won akan menebas Song In tapai Rin menahannya.

Tiba-tiba Song Bang Young datang beserta rombongan pasukan Raja. Ia berteriak, "Ini perintah Raja."


Saat sudah dekat dengan Won, ia agak lembut, ia meminta Won mundur karena ini perintah Raja.

Won tidak peduli, ia malah menepis tangan Rin yang memeganginya. Ia memukuli beberapa pasukan. Rin tidak bisa membiarkan Won bertindak sembrono, ia kembali menghentikan Won.


Song Bang In memanggil Song In dari samping tandu, apa Song In sudah mendapatkan San. SOng In mengiyakan sambil menatap Won, ia sekarang bersama San. Song Bang Young pun menyuruh pasukan untuk segera membawa Song In dan San.


Won kembali marah, ia akan menyerang Song Bang Young tapi para pasukan menahan pedangnya.

"Beraninya kau melarangku?!"

"Jika anda tidak mematuhi perintah Raja, Bagaimana anda akan menangani akibatnya nanti? Anda harus kembali ke istana. Saya akan memberitahu Raja--"


Won menyingkirkan semua pedang pasukan dan langsung meletakkan edangnya di leher Song Bang Young, "Kalian... kalian... seharusnya tidak membuatku marah. Dengan begitu, aku tidak akan melawanmu, dia, dan Apamama."

"Itu artinya..."

"Kau akan menyesali ini."


Saat Boo Yong sedang memakaikan jubah Raja, Song Bang Young tiba-tiba menerobos masuk.

"Raja. Apa yang harus kita lakukan?"

"Dia ini memang selalu bersikap berlebihan."

"Seja Jeoha--"

"Aku tidak akan menemuinya. Berapa kali aku harus memberi tahumu? Aku menyuruhnya diam di kamar."

"Saya rasa dia sudah kehilangan akalnya."


Won ke Istana Raja, ia membuka setiap pintu ruangan yang ada disana dengan kasar sambil memanggil-manggil So Hwa.

Tiba di depan kamar Raja, ia dihadang oleh Pengawal Raja. Won berteriak menyuruh mereka mingging. Lalu Song Bang Young datang dari dalam.

"Raja memerintahkanku untuk membawa Anda menemuinya."


Won langsung masuk ke ruangan Raja. Raja marah, Won pasti sudah kehilangan akal sampai berani menghancurkan istananya.

"Orang gila telah menculik salah satu rakyatku. Aku dengar dia lari kesini."

"Mengapa kau tidak mematuhi perintah kurunganku?"

"Aku harus menemukannya. Tolong izinkan aku."

"Dia bukanlah orang yang harus kau cari. Dia adalah buktiku."

"Anda sudah tahu tentang ini?"

"Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku?"


Won lalu menunjuk Song Bang Young, "Aku tidak tahu perkataan apa yang dikatakan manusia licik itu, tapi--"

"Tidak ada yang lebih buruk dari pengkhianatanmu. Apa sulit bagimu untuk menunggu? Apa kau tidak bisa menunggu sampai aku mati?"

"Apa yang sudah anda dengar?"

"Tutup mulutmu. Aku tidak ingin mendengar apapun."


Sementara itu, Rin fokus pada Tirai yang ada di sebelah ranjang Raja.


Di balik tirai itu tarnyata ada Boo Yong dan San. Boo Yong mengatakan pada San kalau semua itu akibat San. San ikut campur hubungan ayah dan anak, makanya sekarang Seja berani melawan padahal dulunya sangat baik hati.

San berdiri, hendak keluar tapi Boo Yong menahannya, apa San akan keluar dan memperburuk keadaan? San pun kembali diam saja.


Raja membanting semuanya, "Kau... Akulah Raja yang membawa perdamaian di Goryeo setelah 100 tahun kehancurannya. Jika bukan karena aku, negara ini pasti sudah lenyap seperti negara-negara lain di perbatasan. Kau tahu bagaimana cara aku melindungi Goryeo? Aku mengemis kepada Kaisar meski dihina. Aku mengemis padanya selama lima tahun."

"Jika anda bicara tentang Omamama--"

"Ya, begitulah cara aku menikahi Ibumu, Putri Kaisar!"

"Hentikan."

"Aku rasa ini belum cukup, itu sebabnya aku memilikimu."

"Hentikan."

"Aku lahir untuk Goryeo."

"Tolong hentikan!!!!"

"Dan sampai sekarang, istriku bertindak kejam padaku, Anaknya selalu mengincar posisiku, dan dia bahkan datang dalam mimpi untuk mencekikku."


Rin akan masuk ke tirai itu tapi Boo Yong tiba-tiba keluar dan berhenti tepat di depannya. Won juga melihat Boo Yong. Boo Yong menunduk memberi salam.


Won kembali memandang ayahnya, ia tidak menyangka ayahnya menghina Ibunya di depan Boo Yong. Raja menjawab, Rakyatnya mengatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkannya.

"Sebentar lagi... Anjing kampung akan memerintah negara ini. Dia sudah memiliki 2 dari 3 yang dia butuhkan."


Won maju beberapa langkah tapi Rin dan SOng Bang Yong segera menhannya. Song Bang Young meminta Won untuk tenang.

Won langsung mencengkeram kerah Song Bang Young, "Apa kau ingin Goryeo diberikan kepada orang seperti dia? Mereka mengambil tanah rakyat, memperbudak putra mereka, dan melakukan kekerasan pada putri mereka."

Puas mengatakannya, Won mendorong Song Bang Young sampai mundur beberapa langkah.


Won lalu kembali mendekati ayahnya dan ayahnya mundur ketakutan.

Won: Apa... Apa... Apa yang bisa anda lakukan selain tidur dan pergi berburu?!!!

Raja: Kau... Dia pasti sudah gila, dan ingin membunuhku.

Won: Jika anda takut, anda seharusnya sudah puas.. ketika aku terus menunduk seperti anak bodoh padamu.


Raja memberanikan diri bangkit dan mencengkeram kerah Won. Won sama sekali tidak takut, malah semakin berani.

"Anda seharusnya tidak melakukan apapun supaya tidak membuat aku atau kakekku, Kaisar Yuan marah."

"Apa kau sekarang menunjukkan sifat aslimu?"

"Ya."


Won dan Rin keluar dari Istana Raja. Jang Eui dan Jin Gwan yang menunggu mereka di luar melapor, pengawal mereka sudah berjaga disetiap tempat. Rin menyambung, mereka akan bergerak malam ini, jadi ia akan berjaga-jaga.

"Baik. Kau bisa membawa penjaga Ratu."


Rin hendak mengatakan sesuatu tapi Won melarangnya, ia tahu apa yang akan Rin katakan, jadi hentikan!

"Pergilah dan bawa So Hwa."


Won kembali bersama Jin Gwan. Sementara Jang Eui dan Rin akan berjaga di sana. Jang Eui bertanya pada Rin, apa yang terjadi?

"Aku lebih peduli dengan.. apa yang akan terjadi nanti." Jawab Rin.


Raja membuka tirai itu dan San langsung bersujud padanya. Raja bertanya, apa San adalah Putri Menteri Eun yang hampir dinikahi Jeon dan juga yang ia undang kemarin, yang memakai cadar itu?

Boo Yong menggantikan San menjawab semua pertanyaan itu.


"Tapi.. Seja menginginkan harta Tuan Eun, sehingga dia menghentikan pernikahannya, menculiknya, dan mencoba menyakitinya?"


San terkejut mendengar hal itu. Dan Song In yang baru datang membenarkan itu semua karena itu pula ia menyelamatkan San.

"Dia terluka dalam pertarungan itu." Lanjut Song In.

"Raja, itu--" San mencoba menjelaskan tapi Boo Yong segera memotongnya, "Tidak apa-apa, Agasshi. Kami akan melindungimu mulai sekarang."

Raja: Aku tidak percaya binatang itu ternyata Seja.

San: Mereka berbohong padamu, Raja. Seja Jeoha bukanlah orang seperti itu.

Song In: Dia adalah Rajamu. Kau hanya boleh bicara jika diizinkan.

Raja berkata pada Song Bang Young untuk menulis surat perintah di parkamen (media untuk menulis yang dibuat dari kulit binatang) bahwa ia menurunkan tahta Seja.

"Saya akan melaksanakan perintah anda."


Raja langsung pergi setelahnya tapi San menghentikannya, mengapa Raja malah mempercayai mereka bukannya putranya sendiri? Ayah macam apa yang akan melakukan itu?

"Merekalah orang yang menculikku. Mereka berbohong untuk menjebak Seja Jeoha. Kenapa anda tidak sadar?"

"Jika ada yang mengatakan Seja tidak boleh diturunkan, buat dia untuk melihat buktinya. Jelaskan bagaimana Seja mencoba menyakitinya untuk mendapatkan harta Ayahnya."

San: Tidak, Raja.

Song Bang Young: saya akan melaksanakan perintah anda.

Raja: Dan juga, Jika dia terus berbicara omong kosong, potong lidahnya. Orang-orang akan mengira itu tindakan Seja.


Raja langsung pergi diikuti Song bang Young. Song In geleng-geleng melihat San yang seberani itu.


Dayang Jo menyampaikan kalau utusan sudah menunggu Ratu di jamuan makan. Tapi Ratu malah menyuruhnya diam.


Guru Lee sedang bermain baduk, tapi sebenarnya ia sedang menganalisis apa yang sedang terjadi. Guru Lee menyimpulkan bahwa semua ini adalah jebakan.

"Mereka sedang menunggu di tandu yang sangat mencolok. Itu tandu kuda, dan mereka belum meninggalkan istana ketika Anda tertangkap sedang jalan kaki?"

"Benar." Jawab Won.


"Anda mengatakan Song In merangkul So Hwa? Anda pasti telah dibutakan oleh amarah, dan saat itulah  Sekretaris Asisten Kerajaan muncul, berteriak itu perintah Raja. Itu jebakan. Anda berjalan tepat sesuai rencananya, dan mengancam Raja, seperti yang mereka inginkan. Menurut anda apa yang akan terjadi nanti?"

"Apa aku akan diturunkan?"


Ratu shock mendnegarnya, tidak mungkin. Guru Lee membenarkan Won, begitu matahari terbit, seseorang akan menyiapkan perintah tertulis."

Ratu bertanya, apa yang harus mereka lalukan. Guru Lee menemukan jalan untuk permainan baduknya dan menjawab kalau Ratu harus melihat targetnya itu.

Ratu terlihat tidak sabar, "Guru Lee. Kau sudah melihat gambarannya, jadi beritahu kami langkah selanjutnya."

"Saya sudah katakan pada anda. Saya tidak ingin terlibat. Saya memberimu salah satu muridku sebagai gantinya."

"Murid itu telah bersama Raja--"


Won menyela, 2 dari 3. Raja mengatakan iasudah punya 2 dari 3. Tapi WOn tidak mengerti apa 2 itu, dan apa yang ke-3.


Rin bersama Jang Eui mengawasi dari atap. Jang Eui memanggil Rin karena ia tidak mendengar Rin bernafas. Jang Eui menjelaskan kalau pengawal ratu sudah sudah berjaga-jaga digerbang selatan dan barat. Jadi Rin jangan khawatir terlebih San adalah orang yang kuat, San pasti bisa mengatasinya.


"Aku terus teringat. Sepertinya.. aku pernah seperti ini. Aku terus teringat itu." Kata Rin.

 
Rin teringat saat ia mengikuti San berjalan melamun sampai ke depan markas mereka. Saat itu San bertanya, kenapa Rin selalu baik padanya walaupun saat itu Rin masih mengenalnya sebagai seorang pembantu.

"Karena kau.. wanita yang dicintai Tuanku. Dia minta tolong padaku." Jawab Rin.

San langsung pergi mendengar jawaban itu.


Sekarang Rin menyesal, ia seharusnya tidak membiarkan dia pergi saat itu.

 
Rin teringat lagi, saat ia mengirim San pada WOn agar San mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya.

"Saat dia tahu siapa dirimu, dia pasti sangat senang."


Rin: Aku selalu memikirkannya. Dan setiap kali, memikirkannya, aku merasa senang.


Song In dan Boo Yong mengawal San. Song In bicara, bagi seorang murid ilmuan terkemuka, San sepertinya tidak tahu apa yang boleh dikatakan.

"Anda seharusnya diam saat aku memberi tanda. Anda hanya memperburuk keadaan." Imbuh Boo Yong.

"Aku berjalan bersama dua orang gila, dan kau sangat berisik." Jawab San.


Song In memegang tangan San untuk mendekat tapi San akan menepis tangannya, jadi ia mengunci San dengan menyusutkannya.

Song In melihat luka San, "Aku rasa lukamu cukup parah. Kau mungkin merasa pusing atau mual. Kau harus istirahat. Aku akan membuatkan obat, jadi pastikan untuk meminumnya."


Boo Yong kembali terlihat cemburu melihat perhatian Song In pada San.


Wang Jeon datang ke Istana Raja. Jang Eui memastikan pada Rin, itu Wang Jeon, benar kan? Rin hanya diam saja, ia berpikir.


Jeon diantar Moo Suk menemui San. Jeon khawatir pada San, makanya langsung datang saat dikabari. Song In menyuruhnya pergi sekarang, sementara ia akan menyusul nanti karena masih banyak yang harus ia lakukan.

"Banyak yang harus kulakukan malam ini. Aku harus mengumpulkan harta dan mendengarkan cerita secara langsung." Lanjut Song In.

"Aku sudah menyelamatkannya dari kejahatan Seja, dan telah melindunginya. Dia adalah milikku." Kata Jeon.

"Aku akan mengadakan rapat dewan. Kau bisa memberikan kesaksian itu di depan Menteri."

"Aku mengerti. Apa kau menyuruhku pergi begitu saja?"


Jeon lalu menarik Song In untuk bicara berdua, "Kudengar dia belajar bela diri. Bagaimana jika dia menyerangku?"

"Aku tidak bisa membuatnya pingsan karena akan menyusahkanku, jadi aku akan mengikat tangannya."

"Ya."


Song In mengeluarkan tali hendak mengikat tangan San tapi Boo Yong memintanya, ia yang akan mengikat San. San pura-pura lemas dan ia menjatuhkan diri padapelukan Boo Yong, sebenarnya tujuannya adalah mengambil diam-diam tusuk rambut Boo Yong.


Rin dan Jang Eui melihat seorang wanita yang wajahnya tertutupi dikalwal keluar oleh beberapa pengawal.


Mereka mengikuti ke mana wanita itu dikawal. Saat mereka akan keluar Istana, Furutai dan pengawalRatu yang lain menghalangi.

"Siapa yang kau kawal dan kemana?"

Rin melihat seksama wanita itu dan ia langsung tahu kalau itu bukan San. Ia dan Jang Eui langsung bergerak.


San saat ini sedang di tandu bersama Jeon, mereka pergi dengan kawalan Moo Suk dan beberapa pengawal.

San diam-diam mengeluarkan tusuk rambut yang ia sembunyikan di lengan bajunya tadi untuk memutus tali yang mengikat tangannya.

Jeon sibuk bicara, "Tunggu sebentar lagi. Ini semua akan berakhir. Seja akan diturunkan, dan aku akan dinobatkan sebagai gantinya. Ah, sampai hari ini aku masih kesal. Apa itu 7 atau 8 tahun lalu? Kita pasti sudah menikah jika Ayahmu tidak diam begitu saja. Bukan itu saja. Jika dia lebih membantu kita saat itu, kau pasti sudah menjadi Putri Mahkota. Kau akan memiliki tiga istana dengan  dayang yang melayanimu. Itu akan menjadi surga bagimu. Mengapa kau mengalami kekacauan ini?"

" "Sahyeol", "Ahyeol"."

"Iya?"

" "Onhyeol" dan "Tonghyeol"."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Di antara itu semua, jika kau memasukkan jarum ke titik sahyeol, kau akan mati. Seperti ini."


San sudah berhasil memutus tali yang mengikat tangannya, ia lalu menggunakan tusuk rambut itu untuk mengancam Jeon.

"Disinilah sahyeol. Jika kau menjerit atau bergerak, aku mungkin akan terkejut dan menusukmu. Lalu kau akan mati."


Tiba-tiba Moo Suk mendengar ketukan dari dalam beberapa kali, ia curiga dan menghentikan kudanya. Ia membuka pintu tandu dan menemukan Jeon sudah diikat dengan mulut di tutup.

Moo Suk langsung berlari kembali ke belakang diikuti yang lain. Jeon di tinggal sendiri, tidak ada yang melepaskan ikatannya.


San terus berlari sambil sesekali menengok kebalakang. Tiba-tiba ada seseorang yang menariknya. Dia adalah Rin.

Jang Eui dan yang lain menyuruh Rin pergi saja dulu, mereka akan mengatasi Moo Suk dkk.


Rin lalu mengajak San bersembunyi. Rin menyampaikan bahwa menteri Eun baik-baik saja, beliau sekarang bersama Guru Lee. San lega mendengarnya.

"Apa kau terluka?" tanya Rin.


Mata San berkaca-kaca dan ia menggeleng. Rin langsung memeluknya.

"Aku takut.. tidak bisa menemukanmu."

San menumpahkan tangaisnya di pundak Rin.


Ratu melihat Won berdiri sendirian di malam yang dingin. Ia bertanya pada Jin Gwan, kenapa Won begitu?

"Dia sering seperti itu. Dia menatap dalam kegelapan sepanjang malam." Jawab Jin Gwan.


Ratu lalu mendekati Won. Won bertanya, bagaimana dengan para utusan. Ratu menjawab, ia memutuskan untuk menunda keberangkatan mereka selama tiga hari. Itulah yang bisa Ratu lakukan.

"Lalu, aku seharusnya melakukannya dalam tiga hari ini." kata Won.

"Lebih baik jika takdir itu seperti pohon bambu. Kau bisa melihat siapa yang ada di sisi yang lain dari pohon bambu itu secara sekaligus. Tapi orang bilang, takdir itu seperti benang merah."

"Kenapa anda tiba-tiba membicarakan ini?"

"Benang merah mudah kusut, sehingga kau tidak bisa menggunakannya sesuai keinginanmu. Dan terkadang, ia terikat."

"Tidak apa-apa. Jika dia kusut, aku akan merapikannya. Jika dia terikat, aku bisa mengikat mereka bersama."


Ratu: Masalah hati seseorang berada di luar kendali kita. Itu sesuatu yang akan menembus hatimu lebih daripada pedang. Jadi--

Won: Apa dia mengatakan aku tidak ada di sana? Apa aku tidak ada di dalam hatinya? Apa itu yang dia katakan?

Ratu diam saja, hanya memandang iba puteranya itu.


Rin membawa San ke ruangan adiknya. Adiknya diam-diam membawakan sesuatu sambil mengabari kalau Jeon baru saja kembali dan kelihatan sangat marah.

Dan memberikan apa yang dibawanya pada Rin, lalu ia menyambut San, "Selamat datang. Kamarku adalah satu-satunya tempat yang tidak dimasuki Jeon Orabeoni. Dia tidak pernah masuk ke sini. Dia mungkin tidak tahu di mana letak kamarku."


Ternyata yang dibawa Dan itu adalah obat. Rin memberikannya pada San. Dan menjelaskan kalau obat itu bagus untuk San yang baru saja terkejut. Itu akan membuat San mengantuk, jadi tidurlah dengan nyenyak.

"Terima kasih. Aku minta maaf sudah merepotkan tengah malam begini."

"Aku dengar ini semua demi Seja Jeoha. Jadi aku harus berterima kasih pada anda. Dia akan segera menjadi suamiku. Benar, bukan?"

San tersenyum manis membenarkan, kalau begitu, ia menerima rasa terimakasih Dan. Dan juga membalas senyum San dan menyuruh San untuk meminum obatnya.


Dan bercerita, kakaknya dan Seja sering terluka ketika berlatih bela diri bersama. Ia yang mengobati mereka, jadi ia punya banyak obat.

"Tapi.. Bisakah kau berbicara seperti biasa saja?" Pinta San.

"Aku tidak bisa melakukan itu. Anda berasal dari keluarga terhormat, dan juga teman kakakku. Tapi.. apa anda terkena pedangnya?"

"Ah... Aku terkena saat ingin melarikan diri. Aku seharusnya menangkisnya. Sepertinya aku harus berlatih lebih keras."


Dan memberikan kain pada kakaknya, menyuruh kakaknya untuk menghapus darah di luka San. Ia harus pergi untuk mengambil beberapa obat.

"Dan, ini..." Protes Rin.

Dan menoleh pada San, berkata kalau kakaknya sangat ahli dalam merawat luka. Kapanpun ia terluka atau sakit, Rin akan merawatnya.


San meminta kain itu dari Rin setelah Dan pergi, ia akan membersihkan lukanya sendiri. Rin tidak memberikannya, ia mengambil kursi dan meletakkannya di depan San.


Rin pun mulai membersihkan luka San dengan lembut. San merasa tidak nyaman, ia akan membersihkannya sendiri jadi Rin bisa pergi menemui Won.

"Mereka akan mengadakan rapat dewan. Mereka akan membuat tuduhan palsu dan menurunkannya--"

"Diam. Jangan bergerak. Dia pasti sudah memperkirakan itu. Dia sudah tahu. Terkadang, aku berharap dia berhenti memikirkan itu. Tapi sepertinya dia tidak mampu. Dia terus berpikir... setiap saat."


Rin selesai membersihkan luka San. San mengangkat tangannya, sepertinya akan menyentuh lukanya tapi Rin menahannya. Jadilah mata mereka saling menatap.
>

7 komentar

avatar

Apabila San bersama Rin terlihat banget keikhlasan Rin mencintai setulus hatinya pada San ... Dan apabila San bersama Won terlihat Won terlalu obses / tergila-gila pada San

Jadi bingung gue dua pria ini . Apapun suka banget Yoona dalam drama ini !!!

avatar

Akhirnya san sama rin atau won yaaa? Penasaran,, semangat mbak, nulis sinopsisnya..

avatar

Jangan sampai Song In jatuh cinta sama San deh .. Lihat tatapan Song In setiap kali bertemu sama San lain deh sampai kekasih Song In aja jealous hihihi , Bakalan jadi cinta 4 segi nanti ... Cinta 3 segi antara Won,San,Rin aja bikin pilu .. Dan kapan sih drama ini punya KISS SCENE ! JEALOUS gue disaat drama lainnya udah punya kiss scene tetapi drama ini masih banyak konflik nya :( :(

avatar

Won mulai nunjukin sisi gelapnya. Tapi aku suka banget liat Won yang terang-terangan nunjukin warnanya ke ayahnya dia juga gak segan jadi galak saat tahu kalau orang yang disayanginya disakiti. Won emang ahli strategi gak aneh soalnya dia khan cucunya kubilai khan,keren salut buat Siwan yang keren banget actingnya. Aku tetep dukung kebahagiaan Won ☺😊

avatar

Iya aku juga nunggu kiss scenenya 😊 sama siapa yaaa... atau duluan mana Rin atau Won. Kalo suka kayaknya Song in emang suka ama San.

avatar

Iya,Gue juga nunggu kiss scene!!Drama lain udah banyak kiss scene,ini drama masih banyak konflik scene....enggak apa2 still menunggu kiss scene..Awas ya Pd nim + Pd writer kalau sampe drama ini enggak punya kiss scene langsung..
- Thanks Admin -

avatar

Iya song in suka sm san, cinta bersegi2
Pernah liat foto soal relationship antar pemain soalnya


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search