-->

Sinopsis Queen For Seven Days Episode 11 Part 2

- Juli 07, 2017
>

Sinopsis Queen For Seven Days Episode 11 Part 2

Sumber Gambar: KBS2

Yeok mengajak semua masuk ke bilik kecil untuk mencatat informasi dari para pelanggan. Mulai sekarang, disana markas rahasia mereka.

Yeok: Menteri dan keluarga kerajaan akan fokus pada pernikahan Pangeran.

Suk Hee: Kau mengatakannya seolah itu bukan kau. Apa kau mencoba menyembunyikan kalau kau bersemangat?

Gwang Oh: Apa kau tidak mendengar apa yang dikatakan Myong Hye? Ini pekerjaan.

Suk Hee dan Gwang Oh bersama: Pekerjaan yang sangat menarik.

Mereka mulai serius, Yeok ingin mereka mulai memilih orang-orang kerajaan. Di antara orang-orang Raja, kementerian Pertahanan, Yoo Ja Gwang adalah yang paling banyak korupsi setelah Ketua Sekretaris Kerajaan. Apa yang dia lakukan?

Gwang Oh: Menerima suap. Baru-baru ini aku melihat tempat penyimpanannya dan dia jauh lebih kaya dari posisinya.

Yeok memerintahkan mereka untuk mencaritahu segala hal tentang Yoo Ja Gwang termasuk tuduhannya menerima suap. Suk Hee membaca catatan tempat yang dituju Tuan Yoo beberapa hari ini dan ternyata Tuan Yoo selalu ke Myohyangru (Rumah Gibang).

Tapi Suk Hee malah melemparnya kepada Seo Noh. Ia lalu pergi kesana dengan Gwang Oh.


Seo Noh ditinggal berdua bersama Yeok. Yeok bertanya apa Seo Noh juga ingin ke rumah Gibang?

"Aku ada janji sebelumnya." Jawab Seo Noh.


Gi Ryong mendatangi seseorang, orang itu adalah kepala desa di Dongjeokjeon (desa Seo Noh) beberapa tahun yang lalu.

"Sebuah rumah dibaka di Dongjeokjeon lima tahun yang lalu. Apa kau ingat keluarga itu?" Tanya Gi Ryong.

"Lima tahun yang lalu... Ya, Aku ingat. Siapa kalian? Kenapa kalian mencari Ayah Seo Noh?"


Nok Soo khawatir, jika benar Seo Noh yang bersama Yeok itu adalah anak si juru tulis, maka kemungkinan besar Yeok sudah memiliki surat rahasia itu. Im Sa Hong sih ragu mereka memiliki surat rahasia itu, jika mereka memiliki surat rahasia tersebut, lalu mengapa mereka mendirikan pegadaian untuk mendapatkan informasi dan mulai melakukan sesuatu dengan istri siput itu?

"Apa kau punya rencana?" Tanya Nok Soo, Im Sa Hong hanya tertawa.


Ayah Seo Noh akhirnya muncul kembali. Di warung, ia mendengar perihal Yeok yang hidu kembali dan akan menikah dengan Chae Gyung.


Saat Ayah Seo Noh keluar dari warung itu, ia berselisih jalan dengan Seo Noh yang berjalan masuk tapi sepertinya keduanya tidak tahu.


Kata-kata Chae Gyung terus terngiang ditelinga Yeok. Ia juga ingin mengucapkan kata-kata manis itu, tapi saat mereka sungguh bisa bersama satu sama lain. Ia akan menceritakannya kepada Chae Gyung jutaan kali, namun ketika mereka tidak memiliki rahasia lagi.


Yeok membuka kembali skema pemberontakannya. Ia gantian memandanginya dengan memandangi cincin dari Chae Gyung.


Seseorang mengetuk pintu pegadaian. Yeok pelan-pelan berjalan keluar untuk mengeceknya.


Ternyata yang datang adalah Ayah Seo Noh.

"Pangeran. Apa Anda ingat saya?"


Seo Noh ternyata ada janji dengan Myung Hye, disana mereka minum-minum bersama. Myung Hye tidak mengerti, kenapa Seo Noh bersikap angkus begitu.

"Tidak ada yang membuatku melakukan itu."

"Jadi kau setuju bahwa kau angkuh."

"Bahkan jika aku menyangkalnya kau sudah menentukan jawabannya. Kau tidak akan mendengarkan siapapun."

"Jika aku tidak mendengarkan siapapun... Apa kau pikir aku akan di sini? Aku pasti sudah menikahi Orabeoni dan memastikan Chae Gyung kunyuk itu tidak ada disisinya."

"Kunyuk? Kau harus memperhatikan lidahmu."

"Ini semua terjadi karena kau bersikeras menghormati apa yang dilakukan Nak Cheon. Jika kau pikir itu akan membuatmu terlihat keren. Kau salah."


Seo Noh malah menyebut Myung Hyelah yang keren, Myung Hye selalu keren.

"Ada apa denganmu? Apa kau sudah mabuk?" Myung Hye heran.

"Kau menyerahkan seluruh hidupmu untuk hidup orang lain. Tidak semua orang bisa melakukan itu."

"Kau juga melakukan itu."

"Aku melakukan itu karena aku berhutang budi kepada Pangeran sampai mati."


Myung Hye: Kau bisa membayar hutang itu sekaligus. Sekarang setelah mereka tahu tentang pegadaian kita, kita harus mempercepat hari pemberontakan kita. Ayahmu... Katakan di mana dia.

Seo Noh tidak tahu. Jika Myung Hye memanggilnya untuk bertanya hal itu, ia akan pergi sekarang.


Seo Noh sudah berdiri, tapi Myung Hye menahan tangannya. Ia tidak ingin Seo Noh pergi, Yeok akan menikah besok. Jika iadibiarkan sendiri, ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan.


Myung Hye terbangun saat masih gelap. Ia ternyata ketiduran dipangkuan Seo Noh. Ia terkejut dan terbangun lalu ia cepat-cepat pergi.


Saat ia membuka pintu, ia melihat surat terselip dipintu. Myung Hye mengambil dan membacanya.

"Seo Noh, ini Ayahmu. Aku harus memberitahumu tentang surat rahasia itu. Datanglah ke penginapan di gang." Isi surat itu.

Myung Hye menyembunyikannya dari Seo Noh. Ia pergi membawa surat itu.


Chae Gyung bosan di kamarnya sendirian dan tiba-tiba Yeok menyelinap kesana. Chae Gyung langsung membukakan pintu.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kita akan segera menikah. Aku harus memberimu sesuatu. Kau memberiku satu dan aku tidak memberimu apa-apa."

"Tanda bukti?"

"Iya."


Chae Gyung pun menyuruh Yeok untuk segera memberikannya dan lekas pergi, takut ada yang melihat. Ia monyongin bibirnya, tapi Yeok hanya tersenyum.

"Aku salah. Aku dikutuk mengingat kenangan yang indah itu." Kata Chae Gyung salah tingkah.


Namun saat ia menjauh, Yeok menariknya mendekat. "Apa kau mengatakan kau memiliki ingatan yang indah? Dan... Kali ini aku sudah memperingatkanmu. Jika kau ingin aku keluar... Katakan sebelum aku hitung sampai 10."

Yeok mulai menghitung mundur, tapi baru hitungan 1o, Chae Gyung sudah menciumnya duluan.


Lalu Yeok memulainya..


Baik Yeok maupun Chae Gyung tidak bisa tidur memandangi gaun pengantin masing-masing.


Yung juga begitu, ia sama sekali tidak memejamkan mata sampai matahari terbit. Ia bahkan merasa matahari terbit sangat cepat.


Park Won Jong memberitahu Ibu Sur bahwa mereka sudah menemukan juru tulis itu.

"Ini berita bagus. Dia mendatangi kita secara sukarela. Bahkan orang-orang pedagang berhasil menemukannya."

"Hari ini hari yang baik."


Dayang mengumumkan kedatangan Yung, Park Won Jong langsung berdiri memberi hormat.

"Kita sering bertemu sekarang." Kata Yung.

"Iya. Saya menjadi tuan rumah pernikahan Pangeran. Itu sebabnya saya sering berkunjung." Jawab Park WOn Jong.

Ibu Suri menambahi, itu semua karena tidak ada tetua yang cocok di keluarga. Yung membantahnya, ada banyak sebenarnya hanya saja tidak ada yang bisa dipercaya. Park Wong Jong pun undur diri.

Yung tiba-tiab bertanya, apa Ibu Suri tidak ingin membatalkan pernikahan Yeok? Karena Yeok akan berada dalam bayangannya dan diawasi oleh Penasihat Negara Kedua. Apa Ibu Suri baik-baik saja dengan itu?

"Dia tidak akan diawasi. Penasihat Negara Kedua akan menjadi sekutu yang kuat."

"Apa Wakil Komandan bukan sekutu yang cukup bagus? Keponakannya... sangat cocok untuk berada disisinya dan berkarakter. Kudengar dia juga menyelamatkan nyawa Yeok."

"Mereka tumbuh bersama. Mereka tidak pernah bertunangan."

"Maukah Ibu memanfaatkan Chae Gyung lalu membuangnya?"

"Memanfaatkan dia?"

"Seorang istri bisa diganti. Ini bukan masalah besar bagimu."


Ibu Suri meluruskan Yung yang sepertinya salah paham. Ia juga ingin Yeok menikahi Myung Hye. Tapi Yeok menolak untuk mendengarkan. Yeok  mengatakan tidak akan menikahi siapa pun kecuali Chae Gyung, jadi Yeok bisa menepati janji yang mereka buat ketika masih kecil. Mereka saling mencintai satu sama lain, mereka harus bersatu. Seorang ibu selalu mengalah pada anaknya.

"Baiklah kalau begitu. Pernikahan ini akan berlangsung tanpa hambatan. Ibu mengatakan Yeok menikahi Chae Gyung karena cinta padanya. Maka dia tidak akan membuat masalah apapun. Semua akan baik-baik saja."


Yeok dan Chae Gyung sama-sama bersiap untuk upacara pernikahan mereka. Yeok kelihatan kalem-kalem saja tapi Chae Gyung malah tidak bisa diam.


Chae Gyung menanyakan rambutnya pada Pengasuh.

"Kau dapat memamerkan rambutmu setelah mempelai pria terlihat memasuki rumah. Bagaimana mungkin kau memamerkan rambutmu dan mempelai pria tidak ada ditempat?"

"BIBI!!!"

"Aku tarik kembali. Aku membatalkannya."


Seo Noh mengawal Yeok dari gerbang istana menuju rumah Chae Gyung. Seo Noh menggerutu, seharusnya Suk Hee lah yang melakukan pekerjaan itu.

"Aku setuju. Ngomong-ngomong gimana yang lain?"

Yeok berjanji akan memberi Seo Noh hadiah setelah pernikahan.


Chae Gyung mengeluarkan tusuk rambut dari ranting itu. Yeok juga menatap cincin pemberian Chae Gyung.

Suara Yeok: Mulai sekarang, terlepas dari apa yang orang lain katakan kau milikku. Segala hal yang aku lakukan adalah untuk melindungimu.
Suara Chae Gyung: Kau sekarang akan menjadi suamiku. Mari kita bersenang-senang dalam hidup ini dan menjadi seperti teman.


Gwang Oh menutup pegaddaian tapi ada orang yang hendak masuk, si mantan kepala desa itu. Karena kasihan atau apalah, Gwang Oh mengijinkannya masuk.


Gwang Oh menanyakan informasi berharga yang dibawa Kades (Kepala Desa) itu.

"Aku tidak yakin apa itu berharga, tapi ada yang menggangguku. Seseorang dengan wajah galak dan jelek datang dan berkata.. dia sedang mencari seorang pria yang menghilang lima tahun lalu. Sebelumnya aku sempat berpikir, aku mengucapkan nama pria itu. Rumahnya terbakar dalam semalam dan seluruh keluarganya menghilang begitu saja."

"Apa kau... tinggal di Dongjeokjeon?"

"Apa? Bagaimana kau bisa tahu?"

"Lalu pria berwajah galak itu sedang mencari.."

"Aku tidak tahu nama aslinya. Kami memanggilnya "Ayah Seo Noh"."

Gwang Oh melotot kaget.


Myung Hye mengajak Suk Hee ke penginapan yang ada di suratnya ayah Seo Noh, tapi ia tidak memberitahu yang lain, hanya Suk Hee dan dua orang pengawal.

"Yeok dan Seo Noh akan marah." Suk Hee mengingatkan.

"Mereka akan menghadiri pernikahan. Kita bisa mengamankan ayah Seo Noh dan beritahu mereka setelah pernikahan."

"Haruskah kita tidak memberitahu Seo Noh..."

"Seo Noh harus tinggal dengan Nak Cheon untuk saat ini."

"Haruskah kita memakai senjata dan bertopeng?"

"Kita harus selalu berhati-hati. Kau lupa siapa kita?"



Gwang Oh menyusul Seo Noh dan Yeok yang sudah sampai di depan rumah Chae Gyung. tanpa basa-basi Gwang Oh langsung mengayakan kalau Myung Hye dan Suk Hee pergi mencari ayah Seo Noh.

"Ayahku? Apa dia ada disini?" Tanya Seo Noh kaget.

"Menurutku ini jebakan. Im Sa Hong memeriksa Ayah Seo Noh." Kata Gwang Oh.

"Benar ini jebakan. Ayah Seo Noh ada bersamaku." Konfirmasi Yeok.


Yung datang ke lokasi penjebakan, ia menunggu Yeok datang untuk mencari surat rahasia itu, ia ingin melihat apa yang terjadi.


Sementara itu pihak Myung Hye juga sudah sampai disana.


Yeok setelah mendengar kabat tadi langsung berganti pakaian, ia menuju lokasi jebakan bersama Gwang Oh.


Di rumah Chae Gyung, orang-orang sudah ramai tapi Yeok belum juga datang.


Ibu Suri pun menyuruh Park Won Jong untuk mencari Yeok dengan pengerahkan semua orang-orangnya, soalnya ia merasa ada sesuatu yang terjadi.


Pengasuh menjelaskan pada Chae Gyung kalau mereka mengirim seseorang ke istana, jadi Yeok akan segera datang. Pengasuh itu menyesali apa yang ia candakan tadi mengenai pengantin pria tidak akan muncul.


Kasim Raja datang memberikan hadiah dari Yung. Chae Gyung membukanya dan ia terkejut karena isinya adalah pisau itu.


Para pengawal Myung Hye memeriksa penginapan itu, sementara pihak Yung bersiap dengan panah mengarah kesana.

Para pengawal lalu kembali pada Myung Hye dan Suk Hee setelah memeriksa, ternyata didalam kosong, tidak ada siapapun.


Yeok sampai dan langsung bergabung dengan mereka, ia menjelaskan kalau Im Sa Hong memasang jebakan.


Im Sa Hong: Yang Mulia. Aku yakin dia belum memiliki suratnya.


Yeok menatap kejauhan dan ia melihat ujung kepala Yung. Mereka sama-sama menyadari dan sama-sama menarik busur mereka. Yeok memerintahkan teman-temannya untuk pergi terlebih dahulu.

"Aku tidak akan membunuhnya. Itu tugasmu." Gumam Yung lalu ia melepaskan anah panahnya bersamaan dengan Yeok.


Anak panah Yeok menyerempet pelipis Yung dan anak panah Yung menyerempet lengan Yeok. Dan pecahlah perang panah dan sebuah anak panah mendarat di dada kanan Yung membuatnya roboh.


Pihak Yeok melarikan diri, tentara Yung akan mengejarnya tapi Yung melarang.

"Jangan mengejarnya. Kita mendapatkan semua yang kita inginkan." Kata Yung., "Aku lihat... dia akan terlambat datang kepernikahannya."


Selain pisau, dikoatak hadiah dari Yung juga ada suratnya.

"Kau mengatakan kau mempercayai Yeok. Aku jamin... kau akan mulai meragukannya. Itu karena Yeok menipumu." 

Chae Gyung tampak goyah.


Mereka kembali ke rumah pegadaian, Yeok memegangi lengannya yang sakit. Suk Hee dan Gwang Oh meminta Yeok segera berganti baju untuk menghadiri pernokahannya, mereka yang akan menyelesaikan semuanya.


Yeok mengambil jubah pengantinnya tapi Myung Hye menghalangi. Im Sa Hong mengetahui mereka karena surat itu, jadi Yung pasti akan mencoba membunuh Yeok kembali. Jadi... Jangan pergi.




Chae Gyung menghunus pisau itu dari wadahnya, ia kembali teringat kata Yung bahwa akan tiba saat ia harus membunuh Yeok dengan pasu itu.


Yeok merebut jubahnya dari Myung Hye. Ia harus pergi karena Chae Gyung saat ini tengah menunggunya.


Pengasuh kembali masuk ke kamar Chae Gyung, mengabarkan bahwa Yeok sudah datang. Chae Gyung pun bisa bernafas lega.


Ternyata Yeok dan Yung datang hampir bersamaan, Yeok minta maaf pada keluarganya juga keluarga Chae Gyung karena datang terlambat.

Yeok melihat luka di pelipis Yung, ia jadi yakin kalau tadi adalah Yung. Yung juga yakin tadi adalah Yeok karena Yeok datang terlambar hari ini.


Pengasuh membantu Chae Gyung memakai tusuk rambut. Ia memuji Chae Gyung dilahirkan dengan rambut indah.

"Katakan apa yang akan kau lakukan, aku tidak akan meragukannya. Aku akan percaya Pangeran." batin Chae Gyung.


Upacara pernikahan dimulai. Awalnya Chae Gyung sumringah saat melihat wajah Yeok. Namun saat mereka saling menunduk hormat, tak sengaja ia melihat darah segar mengalir di tangan Yeok sampai ke cincinnya. Kata-kata Yung kembali memenuhi pikirannya.


"Kau mengatakan kau mempercayai Yeok. Aku jamin... kau akan segera meragukannya. Itu karena Yeok menipumu."

Mata Chae Gyung langsung dipenuhi airmata.


>

1 komentar:

avatar

makin panasssssss......
alurnya bikin penasaran. tp kok ratingnya tak bagus yaaaa...

makasih uniie diana atas sinopnya.....


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search