-->

Sinopsis Queen For Seven Days Episode 18 Part 1

- Juli 28, 2017
>
Sinopsis Queen For Seven Days Episode 18 Part 1

Sumber Gambar: KBS2


Yeok memeluk Chae Gyung, berkata kalau ia merindukan Chae Gyung. Chae Gyung dalam tangisnya bertanya, kenapa Yeok datangnya lama sekali? Ia sudah lama menunggu.


Yeok melapaskan pelukannya, ia minta maaf. Chae Gyung menanyakan soal luka Yeok. Yeok menjawab kalau ia sudah sembuh total dan Yeok menjelaskan apa yang terkadi bahwa urat kakinya tidak benar-benar dipotong.

"Aku sangat ketakutan.. kalau kau mungkin tidak bisa berjalan, makan atau pergi ke kamar mandi. Aku tidak bisa tidur karena sangat khawatir. Seharusnya kau memberitahuku kalau kau sudah baik-baik saja. Kau seharusnya memberitahuku." Chae Gyung agak meninggukan suaranya.

"Aku juga minta maaf soal itu. Aku minta maaf.. Aku akan terus meminta maaf, Chae Gyung-ah."


Menteri Personalian melapor pada Park Won Jong kalau Yeok baru saja masuk istana, ia heran, apa yang terjadi sebetulnya?

"Dia akan mengamankan keamanan keluarganya terlebih dahulu, lalu dia akan bergabung dengan kita." Jelas Park Won Jong.

"Pemberontak akan memasuki Hanyang. Bukankah kita harus membawa Pangeran Jin Seong keluar?"

"Mari kita kumpulkan Lima Komandan Militer."


Kelompok pemberontak yang dipimpin Myung Hye sudah semakin mendekati istana.


Yeok akan menjelaskan sesuatu tapi Chae Gyung menyela. Chae Gyung tahu pasti Yeok sudah merencanakan sesuatu dan membuat keputusan sebelum masuk istana.

"Bisakah kau percaya padaku.. jika aku mengatakan.. bahwa aku membuat keputusan ini.. untukku, kau, keluargaku, dan rakyat Joseon?"

"Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Setelah kau menyelesaikan apa yang kau lakukan, Kemudian.. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Setelah kau menjagaku dan keluargaku tetap aman, Aku akan percaya dan mendukungmu."

"Iya.. Ya."

Chae Gyung bertanya, apa Yeok bertemu orang tuanya.

Kilas Balik...


Tuan Shin mengunjungi Yeok. Tuan Shin minta maaf atas nama Raja pada Yeok, ia disana sebagai pelayan Raja.

"Ini bukan saatnya bagimu untuk minta maaf. Saat Raja yang Anda nasehati dan hormati telah gagal, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Raja."

"Pelayan seperti apa yang akan meninggalkan Tuan nya? Seorang pelayan harus melindungi Tuan nya sampai akhir. Jika sesuatu terjadi, maka dia harus mati berjuang untuk Tuan nya. Itulah takdir dia."

"Bagaimana dengan Chae Gyung? Anda mau meninggalkan putrimu? Rajamu menyandera Chae Gyung. Dia dikurung di istana. Bagaimana Anda bisa mengatakan itu?"

"Anda harus melindungi Chae Gyung! Bukankah dia istrimu? Hubungan Chae Gyung dan aku.. telah berakhir di sini. Jangan khawatir tentangku dan keluargaku lagi."

Kilas Balik Selesai...


Yeok menjawab Chae Gyung bahwa ia bertemu mereka, lalu ia keluar.


Yeok berpesan pada Kasim Song untuk menjaga Chae Gyung dan Kasim Song memastikannya.

Sebelum benar-benar pergi, Yeok memandang puntu kamar Chae Gyung. Ia mengingat janjinya pada Tuan Shin,

"Chae Gyung adalah istriku. Aku akan mengingatnya."

Chae Gyung memegang surat. Sebenarnya tadi Yeok tidak hanya menjawab kalau ia bertemu orang tua Chae Gyung, ia mengatakan hal lain.

Kilas Balik...


Yeok berkata ia bertemu orang tua Chae Gyung, jadi Chae Gyung harus melarikan diri dari istana dan bawa orangtuanya ke tempat yang aman. Saat revolusi berlangsung, Menteri terdekat Raja dan kerabat Ibu Suri akan berada dalam bahaya.

Yeok sudah menemukan tempat untuk Chae Gyung, ia memberikan denahnya.

Kilas Balik Selesai...


Chae Gyung memantabkan hati, sekarang saatnya ia membuat keputusan. Kasim Song masuk, mengatakan agar Chae Gyung cepat berkemas, tidak usah banyak-banyak, yang penting-penting saja.


Tapi Yung datang, Chae Gyung cepat-cepat menyembunyikan denah itu di genggamannya. Yung datang membawa wine, itu adalah hadiah jadi ia membawa beberapa untuk Chae Gyung. Chae Gyung berterimakasih.

"Kau sudah makan malam?" Tanya Yung.

"Aku tidak selera makan."

Kepala Kasim mengajak Kasim Song keluar, tapi Kasim Song menggelengkan kepala.


"Aku sudah mengatakan, kau tidak bisa mati atau hidup semaumu. Tidak makan malam berarti kau tidak mentaati perintahku. Haruskah aku menghukummu karena tidak mendengarku?" Kata Yung.

"Aku minta maaf."

"Jika tinggal di istana membuatmu merasa bosan, Apa kau ingin pergi berburu denganku? Melihat aku berburu, pasti akan menyenangkan."

"Pergi berburu? Anda mau pergi ke luar istana?"

Kilas Balik...


Chae Gyung membawa denah itu, ia bertanya apa yang Yeok rencanakan.

"Ketika Raja mendengar pemberontak menyerang kota, dia akan mengirim pasukannya. Hanya penjaga istana yang akan tinggal di sini. Lalu aku akan.. bertarung dengan Raja."

"Kapan pemberontaknya sampai kesini?"

"Ini akan memakan waktu setengah hari."

Kilas Balik Selesai...


Yung bertanya lagi, apa Chae Gyung ingin menemaninya. Chae Gyung bilang kalau ada hal lain yang lebih ia inginkan.

"Anda mau mengabulkan keinginanku?"

"Baik. Apa itu?"

"Aku ingin melihat bulan."

"Bulan?"

"Ayahku menulis didalam suratnya bahwa ia rindu melihat bulan yang indah dari Gyeonghoeru."

"Baiklah. Cuaca malam ini lebih cocok untuk melihat bulan daripada berburu."

"Terima kasih. Aku akan bersiap-siap."

Yung keluar terlebih dahulu.


Chae Gyung menjelaskan pada Kasim Song, ia akan membuat Raja tetap di istana dan mengulurkan waktu. Kasim Song mengingatkan kalau ini terlalu bahaya.

"Jika rencana Pangeran sia-sia belaka, maka semua orang akan berada dalam bahaya. Jadi... Bawa orangtuaku ke tempat yang aman. Aku mohon."

Chae Gyung memberikan denah itu pada Kasim Song.


Tuan Shin memikirkan pertanyaan Park Won Jong kemarin, apa ia ingin mati sebagai rakyat Raja atau hidup sebagai Ayah putri Chae Gyung?

Tuan Shin juga teringat pertanyaan Yeok, apa ia akan meninggalkan putri Chae Gyung?


Beberapa orang mendatangi rumah Tuan Shin, Tuan dan Nyonya SHin terkejut. Mereka kemudian membuka pintu untuk mengecek.

Tuan Shin bertanya, siapa mereka. Orang itu menjelaskan bahwa Park Won Jong yang mengutus mereka untuk menjaga Tuan Shin.

"Wakil Komandan memerintahkan kalian untuk menjagaku?!"

Nyonya Shin terkejut, apa yang sedang terjadi? Tuan Shin merasa pemberontakan akan dimulai.


Yung akhirnya menemani Chae Gyung jalan-jalan dengan dikawal beberapa pengawal pribadi Yung. Chae Gyung terus saja melihat kebelakang dan Yung menyadarinya. Yung bertanya, apa Chae Gyung merasa tertekan?

"Tidak apa-apa." Jawab Chae Gyung.

"Katakan padaku."

"Banyak penjaga bersenjata dibelakangku, dan aku tidak terbiasa dengan itu. Rasanya seperti mereka bisa membunuhku sebentar lagi. Pasti karena.. aku masih mengingat hari itu."

Yung pun menyuruh pengawalnya untuk berhenti mengikuti mereka.


Kasim dan dayang berhamburan keluar, merea saling memberitahu bahwa pemberontak akan menyerang dan Istri Siput telah masuk Istana.


Gwang Oh dan Suk Hee melihat itu, mereka jadi semakin yakin untuk berjalan masuk.


Chae Gyung hampir menangis menyadari kalau dunia Yung akan berakhir malam ini. Yung menyadari Chae Gyung akan menangis. Chae Gyung hanya menjawab bahwa ia memikirkan keluarganya.

"Keluargamu? Kau pasti merindukan Ayah dan Ibumu."

Chae Gyung membantahnya. Yung penasaran tapi sedetik kemudian ia melarang Chae Gyung menjawabnya.

"Aku memikirkan prajurit itu. Pria itu.. mencoba menenangkan dirinya setelah bertengkar dengan adiknya. Aku memikirkan dia." Chae Gyung mengatakannya sambil mengingat pertemuannya dengan Yung untuk pertama kalinya dulu.


Yungk mulai tertarik, ia menyadari bahwa yang dimaksud Chae Gyung adalah dirinya. Chae Gyung meneruskan ceritanya.

"Dia tidak bisa menolak permintaan gadis kecil untuk menjadi keluarganya saat dia tidak bisa menginap di penginapan. Aku memikirkan pria.. yang pergi ke penginapan bersama gadis itu. Dia mengatakan gadis itu seharusnya melarikan diri, dan mengatakan gadis itu sangat bodoh. Dia khawatir dengan gadis yang terluka itu. Dia bilang akan mengabulkan permintaannya. Aku sedang memikirkannya.

Dia adalah pria kesepian yang kehilangan ibunya sendiri. Dia menangis karena merasa bersalah pada adiknya. Dia membantuku bangkit saat jatuh ketika hujan. Aku memikirkannya.

Kapanpun aku bertemu dengannya, dia selalu lembut dan hangat padaku. Aku memikirkannya dia.. yang selalu kesepian dan kesakitan. Aku menangis karena aku merindukan pria itu."

Yung menjawab tanpa memandang Chae Gyung, "Dia pasti sudah mati. Dia pasti sudah lama mati. Dia sudah hilang."

Chae Gyung membenarkan, itu sebabnya ia menangis. Karena ia tidak akan bisa melihatnya lagi. Chae Gyung mendadak membentak Yung, kenapa Yung membunuhnya padahal Yung bisa membiarkan dia hidup, Yung bisa menyelamatkan dia.

"Pria itu, Adik anda, temannya, dan keluarga Anda. Tapi Anda tidak mau melakukannya. Anda memiliki kekuatan dan kesempatan untuk mengubah, memperbaiki takdir seseorang. Tapi Anda tidak melakukannya. Anda bahkan tidak bisa mengendalikan hati anda sendiri. Lalu mengapa Anda mencoba mengendalikan kehidupan orang lain?"


Yung tersenyum, ia tidak akan terpengaruh dengan provokasi Chae Gyung itu. "Mengapa kau melakukan ini?"

"Apa yang Anda bicarakan?"


Pengawal Yung mendekat, melapor bahwa mereka ada masalah. Pasukan pemberontak telah masuk ke kota.

"Pemberontak?"

"Orang-orang pengasingan dipedesaan mengajak tentara untuk melakukan pemberontakan."

Yung berbalik pada Chae Gyung, ia mengerti sekarang bahwa maksud Chae Gyung adalah menahannya tetap di Istana sampai Yeok datang.


Yung langsung menarik pedang pengawalnya dan meletakkannya di leher Chae Gyung. "Bukankah aku sudah memperingatkanmu.. Bahwa aku bisa membunuhmu, bahkan memilikimu walaupun kau harus mati? Seorang Raja harus mendapatkan semua yang dia inginkan."

"Kita sebaiknya mati bersama. Ini semua salahku karena Anda menyukaiku. Anda.. harus meninggalkan Joseon. Anda dan aku akan mati bersama di sini, tapi akan banyak orang lain yang selamat karena kita."


Chae Gyung meneruskan, "Peperangan akan segera terjadi. Kekuatan pemberontak yang datang dari selatan, dan pasukan pemberontak yang bersama Pangeran telah mengelilingi istana. Tidak cukup kekuatan di istana untuk melindungimu."

"Apa katamu?"

"Semua orang akan meninggalkanmu untuk melarikan diri. Ini karena Anda telah kehilangan hati dan dukungan dari orang-orangmu."

"Aku akan membunuhmu. Aku seharusnya sudah membunuhmu. Jika aku tidak bisa mendapatkanmu, aku harus membunuhmu. Aku seharusnya mendapatkanmu."


Yung mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Tapi hanya sebatas itu, ia tidak mampu membunuh Chae Gyung. Ia menjatuhkan pedangnya lalu menarik Chae Gyung.


Yung membawa Chae Gyung pada Ibu Suri. Yung menegaskan, saat pasukan pemberontak menerobos masuk, mereka berdua yang akan mati terlebih dahulu.

Ibu Suri membentak Yung, "Pemberontak? Kau telah memotong urat kaki Yeok. Dan kau masih mencurigainya?"

"Kau pikir aku tidak tahu.. kalau Yeok baik-baik saja? Tidak hanya itu, Dia datang ke sini dengan pasukan pemberontaknya."


Ibu SUri menyentuh kedua pundak Yung, apa maksudnya pasukan pemberontak? Apa yang Yung bicarakan?

"Chae Gyung membantunya. Jika bukan karena Yeok, tidak mungkin dia bisa membantu yang lain dan mengkhianatiku." Jawab Yung.


Yung mendorong Ibu Suri. Ia memerintahkan untuk menjaga ruangan itu. Tidak boleh satu orang pun masuk atau keluar dari sana.


Yung mengadakan rapat darurat. Ia mempercayakan kekuatan militer pada Menteri Pertahanan, Yoo Ja Gwang.

"Singkirkan semua pasukan pemberontak."

"Saya akan melaksanakan perintah Anda."

"Jika.. ada yang melawan, bunuh mereka tidak peduli siapapun. Apa kau mengerti?"


Menteri Pertahanan mengumpulkan semua anggotanya, memerintah untuk menjaga gerbang istana. Semua pasukan harus kesana.


Yeok menyamar sebagai salah satu tentara Istana dan ia menyapa Menteri Pertahanan. Menteri Pertahanan perlu memperhatikan Yeok beberapa detk, baru ia menyadari bahwa itu Pangerannya. Menteri Pertahanan melihat kaki Yeok, ia terheran-heran dibuatnya soalnya Yeok bisa berjalan seperti biasa.

"Begitu kau memimpin pasukan kerajaan keluar dari istana, Kau harus melawan pasukan pemberontak, serta kekuatan Lima Komandan Militer kesana kemari. Ada sedikit kemungkinan kau akan menang. Jika kau tidak pergi, maka kau akan dipenggal karena tidak menaati perintah Raja. Kau mau mati di tangan pemberontak atau Raja? Atau maukah kau membantuku untuk membela negeri ini?" Tawar Yeok.

"Yang Mulia. Saya akan setia pada Anda." Jawab Menteri Pertahanan spontan.


Ibu Suri semakin parah keadaannya, ia terus menyebut nama Yeok. Chae Gyung memintanya agar tidak perlu khawatir, semuanya akan baik baik saja.

Seseorang masuk, Chae Gyung waspada padanya. Tapi ibu Suri menjelaskan kalau itu orang mereka, Yeok sudah membuat dia berada di pihak mereka.


Chae Gyung bertanya, apa yang terjadi. Kasim itu menjawab kalau Raja mengirimkan pasukannya untuk menghentikan pemberontak di gerbang kota.

"Apa semuanya berjalan sesuai rencana Pangeran?"

"Iya. Begitu pasukan militer meninggalkan istana, Pasukan kita akan datang dan melawan penjaga kerajaan."


Chae Gyung beralih pada Ibu SUri, meminta Ibu Suri bertahan, tidak akan lama lagi semua akan berakhir. Ibu Suri memegang tangan Chae Gyung, percaya.


Pasukan militer sudah berkumpul di gerbang kota, Menteri Pertahanan mengomando mereka untuk menyiapkan panah. Kelompok Pemberontak yang dipimpin Myung Hye langsung balik arah, mereka lari menjauh.


Menteri Pertahanan tertawa, tidak menyangka kalau mereka setakut itu.

"Kita tidak bisa membiarkan penjaga turun." kata Yeok.

Menteri Pertahanan memerintahkan pasukannya untuk tetap berjaga, mereka tidak boleh membiarkan ada yang masuk.


Myung Hye dan yang lain sampai di lokasi yang aman.

"Orabeoni. Sekarang semuanya terserah padamu."


Im Sa Hong melapor, pemberontak sudah melarikan diri dan mereka tidak memiliki senjata yang memadai, yang mereka punya hanya alat pertanian. Pangeran Jin Seong pasti terburu-buru karena yang dia bawa hanyalah orang desa.

Nok Soo tersenyum, "Menyedihkan sekali. Walaupun begitu.. Anda harus mempersiapkan pertahanan."

"Menteri Pertahanan sudah menyiapkan pasukan militer di setiap gerbang." Jawab Im Sa Hong.


Yeok memberi penjelasan pada pasukannya, Lima Komandan Militer akan menjaga gerbang istana bersama Tuan Sung. Sementara itu, Istri siput akan menyamar sebagai tentara dan mengikutinya ke Daejeon. Semuanya patuh.

Park Won Jong: Aku akan menangani sisanya dan hama yang mengganggu. Menghancurkan semua pejabat terdekat Raja akan mencegah keributan apapun.

Yeok: Baik. Baiklah. Mari kita bergerak.


Yeok bersama Menteri Pertahanan masuk ke kediaman Raja dan ia bisa dengan mudah masuk dengan statusnya.


Menteri Pertahanan dan Yeok bertemu Nok Soo dan Im Sa Hong yang akan keluar.

Im Sa Hong: Tuan Yoo. Terima kasih atas semua kerja kerasmu.

Menteri Pertahanan: Tidak apa-apa. Ada sesuatu yang harus aku apor kepada Raja.

Im Sa Hong: Iya. Seni tertinggi dari perang adalah menaklukkan musuh tanpa bertarung. Itulah yang kau lakukan hari ini. Apa aku harus menyebutnya "bertarung tanpa darah"?

Nok Soo sepertinya curiga pada Yeok, tapi tidak sampai memaksa melihat wajah Yeok yang terkesan disembunyikan.


Yung tersenyum mendengar kalau Menteri Pertahanan menang tanpa menumpahkan darah. Lalu Yung menanyakan bagaimana Yeok? Apa Yeok ada di sana?

"Pangeran Jin Seong tidak ada di sana."

"Apa begitu? Dia pasti sudah sadar kalau ia tidak memiliki kesempatan untuk menang. Kau harus menangkapnya tidak peduli apapun. Begitu kita menangkap Yeok, dalang dari pemberontakan itu, Semua pemberontak lainnya juga akan hilang."


Yeok ketawa, "Apa Anda sungguh berpikiran begitu? Mereka mengatakan Dewa lah yang memilih Raja. Hati para Dewa dalah hati rakyat. Bahkan jika kau membunuh Pangeran Jin Seong, Akankah para Dewa dan rakyat memaafkan Raja yang tidak pernah diterima oleh Dewa?"

Yung langsung berdiri kesal, soalnya seorang tentara berani bicara kurang ajar begitu.


Yung mencabut pedang Menteri Pertahanan lalu mendekati Yeok, ia penasaran siapa yang berani kurang ajar padanya. Yeok juga mencabut pedangnya dan mengarahkannya pada Yung.


Yung mencabut pedang Menteri Pertahanan lalu mendekati Yeok, ia penasaran siapa yang berani kurang ajar padanya. Yeok juga mencabut pedangnya dan mengarahkannya pada Yung.

Yung melotot terkejut. Lalu Yeok mendongakkan kepalanya dan membuka penutup kepalanya.

"Bagaimana kau bisa.." Kata Yung gagap.

"Sekarang waktunya.. untuk mengubah semuanya kembali seperti semula." Jawab Yeok.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search