-->

Sinopsis K-Movie INSANE Part 2

- Desember 11, 2016
>

Sebelumnya : Part 1


Soo Ah memulai ceritanya,

Hari itu, seperti hari-hari biasanya. Dalam perjalanan pulang ke rumah ia dibawa paksa oleh dua orang pria. Ia dibawa ke rumah sakit jiwa.

Ada dua perawat yang menanganinya, satu dari mereke menyuruh rekannya untuk memandikan Soo Ah sebelum dibawa bertemu dengan direktur RS. Soo Ah mencoba berontak tapi tak dihiraukan.


Direktur RS sedang mengelola buku keuangan, saat ada yang mengetuk ruangannya, ia memasukkan buku itu ke dalam laci dan menguncinya.


Setelah dimandikan, Soo Ah dibawa menghadap direktur RS. Direktur RS menjelaskan kalau disana adalah RSJ. Soo Ah kembali berontak mendengarnya. 

"Ke sini itu tidak harus gila dulu. Orang yang menderita tekanan mental yang datang ke sini. Di sini bisa menghirup udara yang segar, makan makanan yang enak, dan mendapat perlakuan mental yang baik. Setelah menerima pengobatan, kau akan dilepas."



Tapi kenyataannya tidak begitu, Soo Ah ditendang-tendang oleh dua perawat yang membawanya tadi.


Diperlihatkan saat-saat kebahagiaan Soo Ah bersama ibunya.


Seorang perawat masuk ke kamar Soo Ah dengan membawa obat dan meminta Soo Ah untuk memakannya, dengan begitu Soo Ah baru bisa bertahan hidup.

"Jika tidak, cara lain akan digunakan. Dan itu tidak baik untuk tubuhmu."

Soo Ah duduk, ia mohon bantuang perawat itu, ia menegaskan kalau ia tidak sakit jiwa. Si perawat (mungkin dia Han Song Sik) tak bergeming. Soo Ah kembali memohon,

"Telepon! Izinkan aku membuat sebuah panggilan. Aku akan dijemput. Tolong cuma satu panggilan saja. Izinkan aku membuat sebuah panggilan."


Soo Ah kemudian merebut bolpoin Dong Sik dan menulis nomor telfon. Dong Sik merebut bolpoin itu dan mengangkatnya, Di rumah sakit dilarang menggunakan benda tajam.

Seorang perawat lain masuk, karena Soo Ah belum mau makan obatnya, ia membuka paksa mulut Soo Ah untuk menelannya.


Suatu ketika, semua pasien dibariskan. Ada seorang wanita yang menghampiri Soo Ah, ia memanggil Soo Ah Unnie. Soo Ah mengaku kalu ia sangat normal, wanita itu juga,

"Aku juga tidak gila. Aku tertidur di dalam kamarku. Tiba-tiba pintuku didobrak dan aku dibawa ke sini."

Barulah Soo Ah mau bicara lebih, ia juga dibawa paksa kesana. Soo Ah kemudian tanya, bagaimana cara keluar dari sana.

Wanita itu berpikir, si psikopat bugil itu tahu caranya. Tapi kemudian ia bersikap aneh, katanya ia menyantao sebotol vaseline sampai habis, Kemudian mentega... Setelah itu cat kuku.

"Waktu pergi beli ayam goreng, sekalian beli Vaseline. Enak-enak makan, tiba-tiba rahimku tersumbat."

Wanita itu menyentuh Perut Soo Ah dan memintanya untuk tukeran rahim. Soo Ah tentu saja tidak menanggapinya dan itu membuat wanita itu histeris.


Saatnya Soo Ah diperiksa. Direktur menjelaskan kalau Soo Ah selalu menolak makan obat maka pengobatannya akan menjadi lebih lama.

"Siapa yang mengurungku di sini?"

Direktur menyimpulkan adanya gejala paranoia yang berlebihan. Soo Ah menegaskan kalau ia bukan orang gila, ia sangat normal.

Direktur menambahi kalau ada gejala penolakan atas kondisi diri sendiri. Soo Ah tidak peduli, ia terus berkata, ia juga tidak tahu kenapa ia bisa berada di tempat itu, Sepertinya ada kesalahan.

Direktur malah menyuruh perawat untuk melipat-gandakan dosis obat Soo Ah. Perawat kemudian membawa paksa Soo Ah kembali ke kamarnya dimana Soo Ah terus meronta dan berteriak kalau ia tidak gila, ia sangat normal.

Cerita selesai...


Baek PD menjelaskan kalau direktur RSJ itu memiliki hubungan junior dan senior dengan almarhum Kang Byeong Joo.

Nam Soo menyimpulkan, di rumah sakit junior, yakni si dorektur, putri Kang Byeong Joo dirawat tapi sama sekali tidak ada rekam medisnya. Takut ketahuan orang jika putrinya gila sehingga meminta tolong dirawat di RS junior-nya.

"Di dalam catatan hariannya sih tertulis dibawa secara paksa ke sana."

"Atau bisa jadi Kang Byeong Joo sengaja mengurung Kang Soo Ah di situ?"


Mereka terus menggali tentang kasus ini. Penemuan terbaru adalah, ibunya Soo Ah (Istri Kang Byeong Joo, Cha Yeong Sook) memiliki sebidang tanah di daerah pegunungan atas namanya. Anehnya sehari sebelum Cha Yeong Sook meninggal, tanah itu dialihkan namanya menjadi nama Kang Byeong Joo.

Nam Soo kembali bertemu dengan Soo Ah, cerita pun berlanjut..


Soo Ah terbangun dari tidurnya karena ada tangan yang masuk dari dinding berlubah dan menggoyang-goyang ranjangnya.

Ia duduk meringsut dipojokan sambil berdoa, tak lama kemudian tangan itu berhenti menggoyang ranjangnya.


Soo Ah mengintip ke luar dan disana ada wanita itu yang lagi jalan-jalan sambil nyanyi-nyanyi, dia terus memegangi perut bagian bawahnya.

"Seonsaeng-nim. Dokternya tidak berada di tempat?" Gumam wanita itu.

wanita itu (Mi Roo) ke ruangan direktur, disana direktur memberinya obat lalu menyetubuhinya.


Soo Ah menggaruk-garukkan kukunya di dinding hingga berdarah. Dari lubang di dinding satunya, seorang pasien terus menganggunya.

"Tempat itu sama sekali bukan rumah sakit. Bagi seseorang adalah surga. Bagi seseorang itu adalah rumah. Bagi orang lain itu adalah neraka. Rasanya hanya setelah mati aku bisa lolos dari tempat ini."

Sepertinya Soo Ah menggigit pergelangan tangannya sendiri.

Cerita selesai...


Baek PD membayangkan menjadi SOo Ah, jika dia di kurung di dalam RSJ, ia akan merasa ia itu sudah gila. Tapi bagaimana pun juga sungguh beruntung Han Dong Sik masih hidup. Dong Sik bisa bersaksi di pengadilan.

"Awas mulutmu! Masalah Han Dong Sik itu untuk sekarang ini masih rahasia."

"Kenapa?"

"Jika sampai ketahuan, Kang Soo Ah seharusnya lebih memilih bertemu Han Dong Sik daripada ketemu aku."

Baek PD mengangguk-angguk mengerti.


Mereka melakukan konsultasi dengan para ahli, hasilnya:

Menurut Hukum : Sesuai dengan pasal 24 UU Kesehatan Mental negara kita, selama ada 2 orang wali yang setuju rawat inap diperbolehkan. Atau ada seorang wali ditambah surat dokter juga bisa dirawat inap. Orang normal bisa saja dirawat di rumah sakit. Tapi hukum itu banyak cacatnya jadi sudah pasti ada yang menyalah-gunakannya. Karena itulah hukum butuh diperbaharui.


Menurut paham lain : Pemerintah akan memberikan uang jaminan kepada semua pasien. Hal ini memungkinkan para wanita dan manula dapat dengan mudah dikendalikan. Dengan kata lain, orang normal juga ada kemungkinan.


Bae PD menyampaikan hasil penyelidikannya, Beberapa tahun yang lalu Direktur Jang (Direktur RSJP dikarenakan kasus pelanggaran kontrak pernah diperiksa, tapi langsung dibebaskan. Tahun lalu keluarga pasien yang memohon naik banding membatalkan permohonan mereka. Tapi dengar-dengar katanya Direktur Jang ditolong oleh Kang Byeong Joo.

"Sebentar! Kau bilang digugat?"

"Karena ayahku adalah seorang alkoholisme sehingga harus dirawat di rumah sakit. Karena ia adalah objek perlindungan hidup, sehingga negeri menjamin semua biaya pengobatan dan rumah sakit. Setelah mulai kerja, semua bantuan dihentikan. Makanya keluar dari rumah sakit. Kasus seperti ini boleh dibilang cukup banyak."

"Tapi kenapa menggugat?"


Baek PD mengetuk pintu rumah seseorang (mungkin si penggugat) tapi tidak ada siapapun disana. Nam Soo menunggu dibawah, kemudian ada ibu-ibu menyapa mereka.


Ibu itu adalah keluarga penggugat. Ibu itu menyesal telah membawa ayahnya ke RSJ Direktur Jang, ia ingin menggugat karena ginjal ayahnya hilang.

"Ayah sering mengeluh sakit di pinggang. Karena pingsan mendadak baru ketahuan pas sesudah di rumah sakit. Tempat yang pernah ditempati oleh ayah hanyalah tempat itu. Tapi katanya di tempat itu sama sekali tidak ada catatan pasien. Ambulans yang mengangkut ayahku juga berasal dari perusahaan siluman jadi tidak bisa dilacak.

Sikap polisi juga mendadak berubah. Malahan aku dibilang melakukan kejahatan pencemaran nama baik. Katanya backing Direktur rumah sakit itu sangat berpengaruh. Orang seperti aku ini punya kekuatan apa untuk untuk bertarung dengan mereka?"

Nam Soo membulatkan tekad, pertemuan muka dengan Kang Soo Ah agar segera diajukan lagi, segera!


Nam Soo bertanya, apa Soo Ah juga tahu mengenai perdagangan organ. Soo Ah mengiyakan, Orang yang dibawa masuk ke ruang operasi, tidak pernah kembali.

"Bagaimana pun juga, aku ingin melarikan diri."


Soo Ah mencoba sekali melarikan diri tapi ia tertangkap dan dipukuli habis-habisan oleh dua perawat yang membawanya ke sana.


Soo Ah hanya berbicara dengan Dong Sik saat Dong Sik mengantarkan makanan. 

"Kau tidak telepon, 'kan? Aku... tidak mungkin bisa keluar dari tempat ini, 'kan?"

Dong Sik menjawab kalau harus ada persetujuan dari wali baru bisa keluar dari sana.


Soo Ah frustasi, mendadak ia teringat perkataan Mi Roo kalau si psikopat bugil tahu cara keluar dari sana.

Soo Ah lalu mengetuk dinding yang berlubang (Psikopat bugil itu sebelahan dengannya dan yang selalu menganggunya). 

"Benar ada jalan rahasia?"

"Dasar gila, dengar dari mana ini?"

"Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana kau baru bersedia memberitahuku?"

"Kau percaya padaku? Dasar wanita gila."

Direktur memeriksa Soo Ah, untung pembicaraannya dengan si psikopat bugil sudah selesai. Setelah memastikan Soo Ah tidak aneh-aneh, ia langsung pergi.

Si psikopat bugil meminta Soo Ah datang besok pagi ke kamar mandi, itu syarat darinya.


Paginya, Soo Ah ke kamar mandi saat semua sedang sibuk. Ia bertemu dengan si psikopat bugil yang langsung menyentuhnya. Soo Ah menahannya demi informasi mengenai jalan keluar.

Jalan keluarnya ada di ruangan Direktur. Soo Ah bertanya kode rahasia ruang Direktur. 4-4-4-4, setelah mendapatkannya Soo Ah langsung ke ruangan direktur meninggalkan si psikopat bugil yang berdarah-darah karena gigitannya.


Saat semua sibuk melihat si psikopat gila, Soo Ah memencet passcode ruangan direktur tapi kodenya salah. Mi Roo tiba-tiba menghampirinya, 

"Sedang apa?"

Soo Ah tahu kalau Mi Roo mengetahui kode rahasia ruangan direktur, ia meminta Mi Roo membertitahunya. Mi Roo hanya mempraktekkan jarinya yang memencet-mencet di udara dan langsung pergi. Soo Ah masih terus memohon.

Lalu Mi Roo berhenti, ia memencet-mencet dinding, Soo Ah baru mengerti dan menirukan urutan Mi Roo memencet, akhirnya ia bisa membuka pintu ruangan direktur.


Soo Ah mencar-cari pintu rahasia dan akhirnya ia menemukannya, sementara itu direktur sudah selesai melakukan pertolongan pada si psikopat bugil dan kembali ke ruangannya.


Soo Ah segera masuk ke lubang itu jadi saat direktur masuk ruangannya kosong. Soo Ah disana hanya berpegangan dengan besi yang tertana, di beton pijakannya pun minim sekali.

Baju Soo Ah tersayat oleh sebuah kawat dan itu membuat bajunya robek serta melukai kulitnya hingga darahnya menetes ke kakinya.


Direktur mendengar suara aneh, ia menengok ke lubang itu, ia melihat Soo Ah tapi terlambat karena Soo Ah sudah menjatuhkan diri ke bawah.

Direktur pun melampiaskan kekesalannya pada perawat. Sementara itu Soo Ah tersadar dan langsung mencari jalan keluar. Itu seperti gorong-gorong air, setelah bersusah payah akhirnya Soo Ah bisa melihat dunia luar. 




>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search