-->

Sinopsis Longing Heart Episode 2 Part 1

- Januari 11, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Longing Heart Episode 2 Part 1

Sumber Gambar: OCN


Saat makan, Geun Deok mengatakan pada yang lain bahwa yang dapat nilai tertinggi itu Ji Soo. Min Seok bertanya, apa Geun Deok bahkan tahu peringkatnya sendiri?

Geun Deok: Dia melakukan yang terbaik di tes kebugaran fisik. Dan dia mendapat penghargaan untuk beberapa bidang kesenian juga.

Min Seok: Kenapa kau begitu tertarik dengan Han Ji Soo sih?

Geun Deok: Itu karena aku sedang berpikir untuk menambahkannya ke mangkuk ikanku lah!

Shin Woo: Buang Han Ji Soo dari situ.

Geun Deok: Kenapa? Kau juga menyukai Han Ji Soo?


Shin Woo tersedak mendengar pertanyaan Geun Deok itu. Dan saat itu Geun Deok melihat Ji Soo tak jauh dari mereka. Anak-anak cowok membelikan minuman untuk Ji Soo, melihat itu, Geun Deok kesal, harusnya ia juga membelikan roti atau yang lain untuk Ji Soo.

Shin Woo: Kubilang buang Han Ji Soo dari mangkuk ikanmu!

Geun Deok: Kenapa? Kau bahkan tidak menyukai Han Ji Soo.

Shin Woo: Aku menyukainya! Aku menyukainya! Aku menyukai dia, Kunyuk!

Shin Woo kesal dan meninggalkan mereka.


Min Seok bertanya, apa Geun Deok sudah mengerti maksud Shin Woo? Geun Deok bertanya, maksudnya kutu buku yang terobsesi belajar itu bisa menyukai seseorang?

"Apa kau tahu kalau separuh gadis di "mangkuk ikan"mu itu malah nembak dia?" Tanya Min Seok.

"Aku tahu. Tapi dia kan tidak tahu kalau itu adalah pengakuan cinta."


Min Seok kemudian menjelaskan, "Kau beruntung! Idiot ini (Shin Woo) tidak pandai soal cinta. Jika dia tahu cara berkencan, mangkuk ikanmu pasti sudah kosong. Jadi jika kau ingin mangkuk ikanmu tetap ada. Biarkan dia terus menjadi gila untuknya. Untuk Han Ji Soo, maksudku."

Geun Deok menyadari kalau pemikiran Min Seok itu masuk akal! Orang pintar cara berpikirnya memang berbeda.


Geun Deok mengajak Shin Woo ke warnet, dimana sudah ada Min Seok disana. Shin Woo bertanya, kenapa main ke warnet?

Geun Deok: Katamu kau menyukai Han Ji Soo. Jadi aku akan memberikan bantuan.

Shin Woo: Bagaimana?

Geun Deok: Setiap romansa dimulai dengan homepage pribadi yang benar!


Selanjutnya, Geun Deok menunjukkan sebuah homepage, namanya 'miniworld'. Sambil memasukkan password dan e-mailnya, Geun Deok menjelaskan:

"Yang pertama, homepage pribadimu adalah wajahmu. Jadi yang harus kau lakukan adalah memasang foto profil yang bagus! Dan taruh beberapa kutipan populer di "album foto"mu. Lalu upload beberapa foto keseharianmu di sini juga!"

Mereka berdua kagum dengan foto-foto Geun Deok yang tampak keren.

Shin Woo: Hei, jadi ini sebabnya "hari ini"-mu begitu populer?

Geun Deok: Dan aku juga cukup terkenal di sosmed karena tampan.

Namun ternyata setelah Min Seok membaca tulisan Geun Deok, banyak salah ketiknya.

Min Seok: Hei, aku rasa mereka meng-klik karena tampangmu dan langsung pergi setelah melihat ini.

Geun Deok: Hei, diam saja.


Geun Deok: Bagaimanapun, jika kau membuat homepage mini seperti ini, Kau bisa mengunjungi homepage orang-orang yang kau minati.

Shin Woo: Oh... lalu apa?

Geun Deok: Kau dengar yang kubilang tidak? Aku bilang semuanya ada di sini! Makanan, buku, musik yang disukai, dan juga pria idaman Ji Soo! Kita harus memikirkan semuanya terlebih dahulu. Kemudian, kau harus bilang kau menyukai hal yang dia sukai sebelum dia mengatakannya.

Shin Woo: Begitu.

Geun Deok: "Astaga, Shin Woo, kau juga suka itu? Aku juga!" Jadi kau sudah setengah jalan setelah dia mengatakan itu.


Di rumah, Shin Woo membuat mini homepage-nya sendiri. Ia ingin melihat profil orang-orang tapi semuanya di mode private. 

Shin Woo mau mengirim permintaan pertemanan pada Ji Soo, tapi ia bingung milih kalimat ajakannya. awalnya cuma menulis "teman", tapi karena terlalu umum diganti "Teman sekelas", tapi masih umum juga, diganti lagi menjadi "Pacar dan teman sekelas", tapi karena Ji Soo bukan pacarnya ia menghapusnya lagi. 

"Ugh, apa ya? Ugh!"



Besoknya Shin Woo melanjutkannya di sekolah, tapi ia tidak mampu menekan klik untuk mengirim permintaan pertemanan.

"Ya... kurasa aku... tidak bisa mengiriminya sekarang."


Kemudian Shin Woo (D) datang dan memaksa Shin Woo (R) mengirim permintaan itu. Tapi Shin Woo (R) menghalangi.

"Aku pikir ungkapan "bukan urusan Anda" Diciptakan untuk saat seperti ini, aku rasa!"

"Diam saja! Dan "diam saja!" adalah yang ingin aku katakan saat ini. Sayangnya kita berdua ini, kita tidak asing satu sama lain."

"Kita apaan emang?"

"Guru dan muridlah! Emang apa lagi, Nyuk? Kirim sekarang! Karena kalau tidak, kau akan terus ragu dan akhirnya tidak mengakui perasaanmu, lalu menyesal selamanya!"


Kesulitan menahan SHin Woo (D), Shin Woo (R) pun memilih jalan pintas, ia mematikan CPU lalu kabur.




Shin WOo jalan sambil menggerutui SHin Woo (D) sampai ia tak sengaja menabrak Ji Soo hingga membuat semua buku bawaan Ji Soo jatuh.

Shin Woo minta maaf sambil membantu Ji Soo mengambil semua bukunya. Tiba-tiba ia ingat kata-kata Geun Deok soal makanan, buku, musik yang disukai, dan juga pria idaman Ji Soo, harus dipikirkan semuanya terlebih dahulu kemudian harus bilang menyukai hal yang Ji Soo sukai sebelum Ji Soo mengatakannya.

Shin Woo berpikir Ji Soo menyukai buku yang terakhir ia ambil jadi ia bilang kalau ia menyukai buku itu juga.

"Oh benarkah?"

Shin Woo sudah menantikan kalimat Ji Soo selanjutnya, ia membayangkan Ji Soo akan mengatakan kalimat yang diucapkan Geun Deok di earnet, "Astaga, Shin Woo, kau juga menyukainya? Aku juga!". Tapi ternyata..


"Ya, itu bagus. Saat aku tidak bisa tidur, Aku langsung membaca dua halaman dan segera tertidur." Lanjut Ji Soo. 


Ji Soo menjelaskan, ia mendengar judul buku itu disebutkan di film, jadi ia mencoba membacanya. Tapi bagaimanapun juga Ji Soo berterimakasih, lalu meninggalka Shin Woo.

Shin Woo hanya bisa meremas kepalanya kesal.


Ternyata Shin Woo (D) melihat semua itu dan hanya bisa geleng-geleng, ia harap mereka memang orang asing, orang asing.


Di tangga Ji Soo disapa oleh senior yang juga mau ke Perpustakaan, Senior itu mengajak Ji Soo bareng kesana bahkan menawari untuk membawakan buku-buku Ji Soo.

Shin Woo melihatnya dan rasa-rasanya ia gak asing dengan senior itu.


Oh! Shin Woo ingat, senior itu adalah senior yang menembak Ji Soo dan Ji Soo menolaknya karena Ji Soo sudah menyukai orang lain.

Shin Woo: Senior itu adalah masalah, dan cowok yang disukai Ji Soo juga masalah. Aku dikelilingi ranjau darat. Aku perlu melakukan sesuatu.



Shin Woo membaca Profil Pribadi Siswa Kelas 2-3, ia merasa Shin Woo (R) perlu tahu banyak hal tentang Ji Soo agar tidak berantakan seperti sebelumnya. Jika Shin Woo (R) tidak bisa makan sendiri, ia yang akan menyuapinya.


Kemudian Shin Woo memanggil Min Seok, memintanya memberikan Profil itu pada Shin Woo (R) untuk diletakkan ke mejanya. Min Seok jelas bingung, tapi ia menerimanaya saja.


Min Seok langsung memberikannya pada Shin Woo sesampainya di kelas, serta menyampaikan pesan Shin Woo (D) agar Shin Woo meletakkannya di meja guru.

"Apa maksudnya itu?" Tanya Shin Woo dan Min Seok menggeleng.


Shin Woo membuka profil itu dan kagum karena Shin Woo (D) mengaturnya begitu cepat, benar-benar menakjubkan.


Lalu Shin Woo membawanya ke toilet, disana ia membaca profil pribadi Ji Soo. Bukan hanya itu, ia juga memotretnya.

"Wow, ini sungguh menakjubkan. Aku tidak percaya kalau pemburuan wali kelas bisa sangat membantu." Gumam Shin Woo.


Ternyata Shin Woo (D) mendengar gumaman Shin Woo dibilik toilet itu, ia sakit hati karena dimanfaatkan, jadi sebelumkeluar, ia sengaja memutar keran ke mode air panas.


Shin Woo keluar dari bilik toilet sambil menghafal kesukaan Ji Soo.

"Han Ji Soo. Film favorit "If Only". Lagu favorit "Into the New World". Hewan favorit anak anjing. Hah? Kenapa semua ini sepertinya sangat familiar?"

Shin Woo gak sadar kalau kerannya di mode air panas jadi ia kepanasan saat menyalakannya.


Sementara itu, Shin Woo (D) menatap Ji Soo di jendela.

"Film yang kau suka.. Makanan yang kau suka.. Lagu yang kau suka.. Aku tahu semua hal tentangmu. Tapi.. Ada satu hal yang tidak kuketahui. Siapa orang yang kau sukai... pada saat itu?"

Lalu Shin Woo menggambar tanda tanya di kaca jendela.


Shin Woo sengaja mengajak Geun Deokduduk tak jauh dari Ji Soo. Shin Woo bilang pada Geun Deok kalau ia melihat "itu" tadi malam. Geun Deok gak paham, apa Shin Woo menonton film porno lagi?

"Kau bicara apa sih? Aku menonton film! "If Only"."

" "If Only"? Apa artinya itu?"

"hah?"

"Kau bahkan tidak tahu apa arti judul itu, tapi... ugh, hei! Nonton film Korea aja."

Geun Deok lalu menjauh untuk menerima telfon.


Ji Soo menyahut, If Only artinya, "akan lebih baik jika aku melakukan sesuatu". Tapi saat menonton filmnya, ada penyesalan si pemeran utama pria, dan keinginannya untuk menyelamatkan wanitanya. Itu mungkin yang dimaksud, bukan?

"O-oh, ya. Itulah artinya." Jawab Shin Woo malu-malu.


Ji Soo kemudian bangkit. Dan So Ra mengatakan pada Shin Woo kalau ia juga setuju dengan Choo Geun Deok. Tetap menonton film Korea saja.


Shin Woo menggerutu, akan sangat menyenangkan kalau aku bisa membunuh Choo Geun Deok sekarang juga.


Shin Woo (D) mengumumkan pada anak-anak kalau hari olahraga sekolah sebentar lagi dan yang terpenting dari semua pertandingan adalah peserta balapan kaki tiga, itu berpasangan jadi perlu dipilih.

"Seperti biasa, relawan akan diprioritaskan. Baiklah, angkat tanganmu jika mau." Tapi Shin Woo (D) segera menutup sesi volunter tepat setelah ia membukanya.

"Ah, tidak ada. Jadi aku tidak punya pilihan selain memilihnya sendiri. Hmmmm. Hari ini tanggal 12, jadi aku pilih laki-laki nomor absen 1, Kang Shin Woo. Dan nomor 10, Han Ji Soo, untuk perempuannya."


Ji Soo menoleh pada Shin Woo, "Oh! Kita berdua."

"Iya. Kau benar."

Shin Woo (D) bertanya lagi, ada yang keberatan? "Ehmm.. Tidak ada. Baiklah."


Tapi Geun Deok menangkat tangan, "Tapi.. Apa kaitannya, tanggal 12 itu dengan nomor absen 1 untuk laki-lakinya, dan nomor 10 untuk perempuannya?"

Shin Woo (D) berjalan mendekati Geun Deok untuk mengancamnya, "Nah, Tentu ada alasan yang sangat penting di balik itu."

Shin Woo juga menoleh pada Geun Deok dan ia bersama Shin Woo (D) berbisik, "Tutup mulutmu."

Geun Deok pun diam dan Shin Woo (D) melanjutkan penjelasannya.

"Baiklah. Bagaimanapun, keduanya akan melakukan balapan berkaki tiga. Jadi, pastikan kalian berlatih kapan pun kalian punya waktu. Itu saja pengumumannya! Oh ya. Jika ada yang bolos kelas malam, awas saja! Tapi aku akan mengizinkan 2 perwakilan untuk berlatih saat kelas malam."


Shin Woo jelas girangnya, tapi saat Ji Soo kembali menoleh padanya ia pura-pura bersikap biasa saja. Ji Soo mengajak Shin Woo latihan nanti.

"Um, ya." Jawab Shin Woo biasa saja, tapi saat Ji Soo tak melihat, ia tersenyum lebar.


Shin Woo (D) bertanya-tanya, setelah ia melakukan semua ini untuk Shin Woo, dia tidak mungkin merusak semua ini, kan?


Shin Woo melihat kembali foto yang ia ambil di toilet, kali ini ia fokus pada lagu kesukaan Ji Soo, Into the New World.


Saat akan mulai berlatih, Shin Woo menjelaskan bahwa mempertahankan irama itu hal yang terpenting, lebih bagus sambil mendengarkan sebuah lagu. Bagaimana kalau Into the New World-nya Girls Generation?

"Oh, kau suka lagu itu? Aku juga menyukainya."

"Oh... benarkah?"

"Itu nada deringku juga."

"Oh, itu malah RBT-ku."

"Aku akan sering menelfonmu, jadi aku bisa mendengarkan lagu itu."

"Oh, kalau begitu aku juga akan menelfonmu juga. Jadi kau bisa mendengarkan lagunya."


Saat akan mulai, Ji Soo kepanasan maka Shin Woo melepas kembali ikatan talinya untuk memindahnya ke sebelah kiri, jadi ia bisa menjadi tameng untuk Ji Soo, jadinya Ji Soo gak kepanasan lagi.


Ji Soo memulai latihan dengan merangkul pinggang Shin Woo agar tidak jatuh. Shin Woo agak kaget, tapi kemudian ia melakukan hal yang sama, merangkul pundak Ji Soo. Dan mereka mulai berlatih.


Usai latihan, mereka menganalisa apa yang menjadi kekurangan. Ji Soo merasa langkah lebar dengan kaki terikat membuat mereka bergerak lebih cepat. Benarkan?

"Wow, kau sungguh luar biasa." Kata Shin Woo.

"Maksudnya?"

"Belajar, olahraga, seni... Kau jago dalam semua hal. Kau benar-benar pandai dalam segala hal, dan bersungguh-sungguh. Itulah yang kupikirkan."

"Apa agak menyebalkan?"

"Tidak. Itulah kenapa aku menyuka-- ehem"


Ji Soo menjelaskan, bukannya ia pandai dalam segala hal, ia hanya berusaha keras. Karena ia tidak ingin kelas mereka menderita karenanya dan juga ia tidak ingin mereka kalah.

Ji Soo: Kita juga tidak boleh kalah lomba berkaki tiga karena aku. Itulah ungkapan yang paling aku benci. "Karena aku".

Shin Woo: Kenapa kau membenci ungkapan itu?


Ji Soo seakan menghindari menjawab pertanyaan itu, ia menunjuk sesuatu yang terlihat di kejauhan yang ternyata adalah anjing.

"Tunggu sebentar. Aku akan membawanya."

"Tidak, kau tak perlu melakukan itu!" Jawab Ji Soo tapi Shin Woo tidak menangkap sinyalnya, soalnya yang ia tahu Ji Soo itu menyukai anjing.

Ji Soo kelihatan takut sama anjing dan tiap Shin Woo mendekat dengan anjing itu Ji Soo menjauh sampai ia tak sengaja menendang kaki Shin Woo.


Pada akhirnya Ji Soo harus membopong Shin Woo dan dengan kejadian tadi Shin Woo tahu kalau Ji Soo perlahan tidak menyukai anak anjing lagi setelah pernah digigit saat kecil.

"Yah, bukan itu sih tepatnya. Hanya saja aku sudah takut pada mereka sejak saat itu.

"Mungkin kebetulan.. Apa kau menyukai film "If Only" juga?"

"Aku tidak menonton film itu."

"Lalu, bagaimana kau bisa artinya?"

"Aku tahu dari sinopsisnya."

"Profil pribadi apaan itu? benar-benar tidak akurat!"


Mereka berpapasan dengan Shin Woo (D) yang langsung bertanya, apa yang terjadi pada Shin Woo. Ji Soo menjawab kalau ia tak sengaja menendang Shin Woo. Shin Woo (D) terkejut, apa?

Ji Soo kemudian menyuruh Shin Woo menunggu, ia akan mengambilkan tas Shin Woo di kelas.


Shin Woo (D) heran, apa sih yang sebenarnya Shin Woo lakukan itu? Shin Woo kesal pada Shin Woo (D), darimana sih mendapat informasi yang tidak tepat itu?

"Hah?" Shin Woo (D) gak paham.

"Profil pribadi itu! Semuanya benar-benar salah!"


Shin Woo (D) heran, data profil pribadi itu... semuanya salah?

Lalu Shin Woo (D) berpikir di ruangannya, semuanya aneh karena ia yakin betul semua data itu benar.

Kilas Balik..


Saat jalan bersama, Shin Woo menemukan anjing dan ia menghampirinya, membelainya juga. Ji Soo yang takut anjing pura-pura suka, sebenarnya kelihatan dari ekspresinya, tapi Shin Woo tidak menyadari itu.

"Wow, kita menyukai hal yang sama."

"Aku tahu. Makanya."

Kilas Balik selesai..


Shin Woo baru menyadarinya saat ini, dan tetap bersikeras kalau itu tidak mungkin.


Shin Woo dan Ji Soo naik bis yang sama, Ji Soo masih khawatir soal kaki Shin Woo, beneran sudah baikan? Shin Woo meyakinkan kalau kakinya sudah baikan.

"Ah.. Ini yang terbaik dariku. Pulih dengan cepat." Kata Shin Woo.

"Omong-omong, kau juga naik bus ini?"

"Ya."

"Apa kebetulan, kau melihatku pada hari itu? Hari aku pindah ke sini. Kurasa ada seseorang yang berdiri di sampingku pagi itu."



Tiba-tiba telfon dari Shin Woo masuk dan dengan begitu Ji Soo bisa mendengar lagu favorite-nya. Ia lalu melambai pada Shin Woo.


Shin Woo (D) masih berkutat dengan profile pribadi Ji Soo.

"Ini semua.. adalah hal yang aku suka." Batinnya saat membandingkan profile Ji Soo dengan miliknya.


Tiba-tiba Ji Soo menelfon untuk memberitahu kalau ia lupa menutup jendela kelas dan sekarang hujan turun.

"Oh, aku akan memeriksanya."

"Baiklah. Sampai jumpa besok."

"Hei tunggu. Aku... ingin menanyakan sesuatu padamu. Jika saja.. Kau mulai berpura-pura tertarik dalam hal-hal yang tidak kau minati dengan sengaja.. Apa alasan semua itu?"

"Maaf?"

"Jadi.. katakanlah ada sesuatu yang kau benci. Tapi kau bilang kalau kau menyukainya karena orang lain menyukainya."

"Entahlah. Hanya ada satu alasan kenapa aku melakukan itu. Itu karena... aku menyukai orang itu. Karena aku suka orang itu."


Shin Woo bengong mendengarnya sampai Ji Soo harus memanggilnya beberapa kali. Ji Soo bertanya, kenapa Shin Woo menanyakan hal itu?

"Sesuatu seperti itu terjadi padaku dulu."

"Orang itu pasti sangat menyukaimu, Pak Kang."

"Walaupun begitu.. Aku yakin aku lebih menyukainya. Bagaimanapun, terimakasih ya. Cepat tidurlah! Jangan melewatkan tombol stop karena kau tertidur lagi."

"Maaf?"

"Sampai besok."

Jadi Ji Soo mendapatkan jawaban, orang yang bersamanya di bis waktu itu adalah Guru Kang Shin Woo.


Shin Woo masuk ke ruang kelas Ji Soo untuk menutup jendela, namun ia terlambat karena air mudah masuk dan membasahi meja Ji Soo. Shin Woo pun mengelapnya.


Shin Woo sekarang tahu alasan Ji Soo menolak senior itu, yaitu karena Ji Soo menyukainya.


"Aku minta maaf.. Aku terlambat mengetahuinya."


Tiba-tiba pemberitahuan masuk, Ji Soo mengiriminya permintaan pertemanan. Saking senangnya Shin Woo sampai tak sengaja menekan tombol tolak.


Kebayangkan gimana nyeselnya Shin Woo. Tapi ia tidak bisa mengembalikannya lagi, jadi ia hanya bisa guling-guling.

"Aku baru tahu sekarang, 10 tahun kemudian. Seperti orang idiot. Yang bisa ku lihat saat 18 tahun.. hanyalah hatiku, yang terisi penuh dengan perasaan untukmu. Aku begitu menyukaimu. Kau juga sama. Mungkin saja. Dan saat itu, apa itu satu-satunya hal yang gagal kupahami?"


Ji Soo menulis status setelah menelfon Shin Woo (D). Dia beneran mengira kalau orang itu adalah Shin Woo (D). Jadi ia memasang status kalau hari ini ia merasa berbunga-bunga.


Ji Soo mau mengembalikan buku, tapi itu cukup tinggi dan ia nggak nyampe. Lalu datanglah si senior yang hendak membantu, tapi nggak nyampe juga.. HAHAHA


Shin Woo mengambil buku dari senior dan mengembalikannya dengan mudah. Selanjutnya ia menegur si senior.

"Hei, Anak Kelas 3. Bukankah seharusnya sebagai kelas 3 seharusnya kau ada di kelas bukan di sini? Ujian CSAT ada di depan mata."

"Tapi, aku mengikuti ujian Soo-Shi."

"Maka dari itu! Hanya boleh kemari setelah kau lulus ujian."

Senior mendesah kesal dan kembali ke kelasnya.


Shin Woo kembali membantu Ji Soo mengembalikan buku yang lain dan aku pikir Ji Soo mulai ada rasa pada Shin Woo (D).


Shin Woo kembali membantu Ji Soo mengembalikan buku yang lain dan aku pikir Ji Soo mulai ada rasa pada Shin Woo (D).

Shin Woo (D) mengambil buku itu, "mencari Waktu yang Hilang". Ia berkata kalau ia menyukai buku itu karena cinta pertamanya membacanya.

"Aku juga suka buku itu." Kata Ji Soo.

"Aku tahu kau akan melakukannya."


Shin Woo (R) datang, mengatakan pada Ji Soo kalau teman-teman pergi ke kantin, mau kesana bersama? Ji Soo menoleh dulu pada SHin Woo (D) sebelum mengiyakan ajakan Shin Woo (R).


Shin Woo (D) tersenyum melihat mereka berdua, lalu ia menatap buku itu.

"Tapi sekarang, aku sudah tahu segalanya. Ketika aku kembali ke waktu ketika kau berusia 28 tahun. Aku pasti bisa memberitahumu, bukan? Kalau aku juga menyukaimu? Dan itu aku.. yang masih menyukaimu."




Shin Woo tak sengaja melihat koran yang ia bawa ke tahun 2007 dari tahun 2017. Ia baru melihat berita tentang kematian Ji Soo dan ia shock.


Besoknya, Shin Woo membawa koran itu dan duduk di bangku Ji Soo.

"Itu adalah hari.. kami bertemu. Setelah dia bertemu denganku.. Dia mengalami kecelakaan itu. Jika aku bisa menghentikanmu hari itu.. Jika aku melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar menatapmu berjalan pergi.. Jika aku tahu enapa kau mengatakan hal seperti itu? Apa situasinya akan berbeda? Meskipun aku kembali.. Kau sudah tidak ada lagi."

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search