-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 15 Part 1

- Desember 06, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Revolutionary Love Episode 15 Part 1

Sumber Gambar: tvN


Cheol Min mengubungi Hyuk untuk memberitahu bahwa Je Hoon tidak bisa dibuhubungi setelah mengirim pesan katanya pergi lebih dahulu, ponselnya juga tidak aktif sejak itu.


Joon menerogoh sakunya dan menemukan USB itu.


Sampai di rumah, Joon melihat isi USB itu, disana ada pesan, "Joon-ah, jika kau melihat ini, berikan kepada Hyuk".

Joon kemudian membuka isi USB itu.


Selanjutnya, Joon menunggu Hyuk pulang dan setelah ia melihat Hyuk, ia memberikan USB itu karena ia rasa Je Hoon yang memasukkannya ke kantongnya.


Besoknya, Joon dibungungi Ki Sub untuk memberitahu kalau Je Hoon dituduh melakukan penggelapan. Joon sangat syock.

Joon jadi ingat kata-kata Je Hoon.


Waktu itu Je Hoon berkata kalau Joon hanya akan terluka. Joon heran, bagaimana Je Hoon bisa tahu dengan sangat baik?

"Bukan hanya ayahmu.. yang mengalaminya. Karena itu aku ingin kau bersiap dan melawan dari dalam. kau tidak akan menang dalam kondisi ini."


Joon tidak bisa tinggal diam, ia langsung menuju Perusahaan.


Sementara itu, Je Hoon ada di ruang penyidikan Jaksa.

"Je Hoon-ah. Inikah yang selama ini kau lakukan? Kau melawan.. dari dalam sampai sekarang?" Batin Joon.


Joon berpapasan dengan Hyuk yang baru keluar dari ruangan Direktur Seol. Joon mengatakan perihal Je Hoon yang ditahan akibat penggelapan. Hyuk berkata kalau ia sudah tahu. Joon pun bertanya, bagaimana dengan Hyuk, apa yang Hyuk lakukan?

Hyuk memandang dokumen yang dibawanya, lalu menjawab, "Aku akan memilih jalan yang tidak akan menyakiti siapa pun."

Joon tidak mengerti, apa yang akan Hyuk lakukan? Hyuk bertanya, apa Joon memercayainya. Joon menjawab "iya, aku mempercayaimu."


Itu sudah cukup untuk Hyuk, ia berterimakasih dan berjanji tidak akan mengecewakan Joon, jadi tunggu saja. Lalu ia meninggalkan Joon.


Hyuk akan ke ruangan Ayahnya dan ia melihat Pak Kwon sudah disana duluan. Pak Kwon tidak melihat Hyuk dan malah masuk duluan.


Di dalam Pak Kwon berlutut pada CEO Byun, memhon agar Je Hoon didelamatkan sekali ini saja, ia yakin pasti ada kesalahpahaman. Ia juga meminta Woo Sung untuk mencaritahu yang sesungguhnya terjadi.

CEO Byun: Seharusnya kau membesarkan putramu dengan benar. Aku tidak akan memaafkan orang-orang yang mengkhianatiku. Meskipun pengkhianat itu putramu, tidak ada pengecualian.

Pak Kwon: Ambil saja aku. Bukankah aku pernah melakukannya dahulu? Kali ini, aku akan melakukannya lagi untuk putraku. Tolong selamatkan.. putraku.

Woo Sung: Astaga. Pak Kwon. Kami sudah memberi kompensasi untuk yang kali terakhir. Seharusnya kau berterima kasih telah menerima sebuah apartemen. Beraninya kau menyebutkan insiden itu lagi.

Pak Kwon: Bukan itu maksudku. Maksudku, aku akan membayar untuk kesalahan putraku.

Woo Sung: Berhenti bicara. Jika tidak, aku sungguh akan membunuh Je Hoon.

Pak Kwon hanya bisa menangis.


Dan saat keluar, Pak Kwon melihat Hyuk. Pak Kwon tidak ragu-ragu untuk berlutut pada Hyuk, memohon agar putranya diselamatkan.

Hyuk meminta Pak Kwon bangun, ia di sana juga untuk menyelamatkan Je Hoon.


Joon menemui Ki Sub dan diberitahu kalau Direktue Seol yang memberikan amplop itu pada Hyuk. Ki Sub menduga itu dokumen terkait BS.


Hyuk membujuk ayahnya, tidak bisa lah melakukan itu kepada Je Hoon. Jadi, tolong keluarkan dia dari sana.


Woo Sung menegur, apa Hyuk tahu yang dia lakukan? Je Hoon itu akan menyerahkan daftar lobi dan dokumen terkait ke kejaksaan. Je Hoon itu seorang pengadu yang bekerja sama dengan tim penyidik internal.

Hyuk: Aku tahu. Tapi dari awal, ini kesalahanmu. Hyung selalu memukulnya dan membuat dia membereskan masalahmu terkait wanita. Aku pasti akan melakukan hal yang sama karena marah.

CEO Byun: Kau melakukan itu kepada Je Hoon?

Hyuk: Dia sungguh melakukannya, Ayah. Ini semua kesalahan Hyung. Hyung bahkan salah menangkap orang sebagai pengadu karena berkomunikasi dengan kejaksaan.

CEO Byun: Apa maksudmu? Dia menangkap orang yang salah?


Hyuk menunjukkan dokumen itu dan mengatakan kalau itu berasal dari ruangan Direktur Seol. Hyuk pura-pura tidak tahu, apa itu BS? Kenapa semua dokumen itu terkait dengan BS?

CEO Byun: Kau tidak perlu mengetahuinya.

Hyuk: Aku tidak perlu mengetahuinya, bukan? Aku tidak mau mengetahuinya karena itu membuatku sakit kepala. Tapi Ayah, tolong berhati-hatilah. Ayah hampir mendapat masalah karena ini.

Woo Sung: Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?

Hyuk: Apa maksudnya? Kau mencurigaiku?

Woo Sung: Jadi, katakan bagaimana dan dari mana kau mendapatkan ini agar kami tidak mencurigaimu.

Hyuk: Kenapa Hyung tidak mengatakannya lebih dahulu? Buktikan bagaimana Je Hoon melakukannya.


Hyuk membujuk ayahnya, ia tidak akan mengkhianati Ayahnya sendiri. Bukan begitu kasusnya, Je Hoon dan Pak Kwon telah setia kepada keluarga mereka. Jadi mereka tidak bisa menyingkirkan mereka seperti ini.

Woo Sung menggeleng pada CEO Byun tapi Hyuk terus membujuk.

Hyuk: Bisakah Ayah menyelamatkan Je Hoon sekali ini saja? Kita takuti dan peringatkan saja dia.

Woo Sung: Ayah, jangan lakukan itu.

Hyuk: Dia membuat kesalahan karena marah. Bukankah dia akan lebih setia jika kita maafkan? Ayah. Kenapa tidak menunjukkan betapa dermawannya Ayah?

CEO Byun: Dermawan?

Hyuk mengangguk.


Pak Kwon menunggu Hyuk di luar dan saat keluar Hyun menunjukkan senyumnya. Pak Kwon sangat berterimakasih padanya sampai menangis haru. 


Woo Sung memastikan, apa CEO byun percaya pada Hyuk? Tidakkah tadi sikap Hyuk itu aneh? Hyuk jelas sedang merencanakan sesuatu.

CEO Byun: Karena itu kau tidak bisa mengalahkannya. Kau tidak lihat? Selagi kau melakukan perlawanan kecil terhadap Hyuk, dia telah membalikkan keadaan.

Woo Sung: Tapi Ayah...

CEO Byun: Berhenti mengeluh dan hubungi Jaksa Hwang. Ayah akan mengurus Pak Seol. Jika kau kalah, terimalah. Jangan membongkar kesalahanmu. Jika tidak ingin kalah, kendalikan dirimu.


CEO Byun mendatangi Direktur Seol seorang diri sehingga membuat seluruh anggota Tim bertanya-tanya.

CEO Byun melihat kalau Direktur Seol sudah melakukan banyak persiapan. Direktur Seol berpura-pura patuh, tapi nyatanya, Dir. Seol sudah lama bersiap menggulingkannya.

"Aku tidak pernah mengkhianati Anda. Tapi.. aku ingin membuktikan bahwa Anda salah. Aku rela mengorbankan apa pun demi kemajuan perusahaan ini. Begitulah caraku melayani Anda, CEO Byun."

Hyuk baru datang dan bergabung dengan yang lain menatap CEO dan Direktur Seol.

Kilas Balik..


Saat memberikan dokumen itu, Dir. Seol menyuruh Hyuk untuk memberikannya pada CEO Byun dan membuat kesepakatan maka Je Hoon bisa segera membebaskan Je Hoon.

"Lalu.. apa yang akan terjadi kepada Anda, Direktur Seol?"

"Jika mengkhawatirkan itu, aku tidak akan memberikan ini."

"Apa yang Anda mau dariku? Anda ingin aku melakukan apa?"

"Apa arti namamu?"

"Apa?"

"Aku ingin kau menjadi revolusioner."

Kilas Balik Selesai..


Tiba-tiba Direktur Seol membereskan barang-barangnya. Yang lain heran, kenapa Direktur Seol mau pergi?


Namun yang bisa dilakukan anggota Tim hanya mengantar kepergian Direktur Seol. 


Dan saat ada Hyuk, Direktur Seol hanya menatapnya saja. hyuk memberikan salam terakhir untuk Direktur Seol.


CEO byun juga ikutan melihat kepergian Direktur Seol.


Selanjutnya, Direktur Seol bertemu dengan Joon. Mereka tidak mengucapkan apapun.


Jaksa Hwang membebaskan Je Hoon, "Temanmu hebat. Akhirnya, usahamu membereskan masalahnya selama ini terbayar. Kali ini, pembuat masalah itu menyelamatkanmu. kau harus lega. Jangan bertingkah."


Di luar, Je Hoon bertemu dengan Cheol Min, tapi Je Hoon malah pergi dengan kesal. Cheol Min juga kesal karena rencana mereka gagal.


Pak Kwon menjemput Je Hoon. Je Hoon bertanya, kenapa Pak Kwon kesana?

"Ini seperti membenturkan kepalamu ke tembok. Bagaimana jika kau yang terluka nantinya?"

"Itu sesuatu yang harus dilakukan. Untuk kali pertama dalam hidupku, aku merasa bebas dan tenang."

"Jika bukan karena Hyuk, kau pasti akan dalam masalah besar. Astaga, kau telah banyak menderita."

Pak Kwon lalu memeluk Je Hoon.


Direktur Seol dan Joon bicara di kafe. Joon bertanya, kenapa Direktur Seol melakukannya? Direktur Seol mencoba percaya kata-kata Joon bahwa semua mungkin karena dia Byun Hyuk.

"Dokumen itu hanya bukti tidak langsung. Bahkan jika jaksa melihatnya, hanya dana gelap BS yang akan terungkap. Tapi mereka tidak akan pernah mengetahui pemilik sebenarnya."

"Tapi kenapa.."

"Menurutku semua akan berbeda jika Byun Hyuk yang memegang semua dokumen itu. Jika dia menginginkan perubahan, menurutku itu mungkin."

"Apakah sepenting itu sampai Bapak rela.. kehilangan segalanya?"

"Kata siapa aku kehilangan segalanya?"

Direktur Seol malah tersenyum.


Woo Sung memanggil Kepala Yang untuk mengajaknya bekerja sama. 

"Kau ingin menjadi kepala departemen, bukan?"

"Apa? Ya. Aku akan melakukan yang terbaik."

Kepala Yang menerima ajakan berjabat tangan Woo Sung.


Tim perencanaan sangat tenang saat ini. Semua hanya saling lirik dan Kepala Yang diam-diam mengamati Hyuk.


Hyuk mendapat pesan dan setelah membacanya ia langsung keluar.


Setelahnya para anggota Tim membahas mengenai pemecatan Direktur Seol dan Je Hoon. Ada yang merasa badainya sudah berlalu tapi ada yang merasa badainya baru mulai datang.

Kepala Yang bertanya pada Ki Sub, apa Ki Sub tidak tahu apapun sebagai teman dekat Hyuk?

"Aku tidak tahu."

"Begitu, ya."


Joon akan kembali ke perusahaan dan ia melihat Je Hoon turun dari taksi. Joon memanggilnya tapi Je Hoon tidak menjawab. Joon lalu mengikutinya masuk ke dalam.


Di dalam, Hyuk memanggil Je Hoon. Tanpa mengatakan apapun Je Hoon langsung memukul Hyuk. Ia kesal karena Hyuk tidak menemati janjinya yang akan menyelesaikannya jika ia memulainya.

"Jadi, aku memulainya, tapi kenapa kau mengacaukan kesempatan ini?"


Je Hoon kesal karena Hyuk mengacaukan segalanya. Hyuk juga kesal, apa yang harus ia lakukan? Duduk dan melihat hidup kawannya hancur? Hyuk tidak bisa melihat kawannya dijebak atas penggelapan.

"Aku sudah siap untuk itu. Aku siap menerima risiko jika bisa mengubahnya."

"Dokumen seperti itu tidak akan memengaruhi ayahku. Menurutmu apa yang bisa kau ubah dengan itu? Demi kau, aku berusaha sangat keras untuk membebaskanmu, dan kau mengabaikan itu?"

"Demi aku? Jangan membuatku tertawa. Kau mengkhianatiku untuk melindungi dirimu sendiri dan keluargamu. Aku bodoh telah memercayai omong kosongmu. Ini batasmu. Kau hanya konglomerat generasi ketiga Grup Gangsoo."

"Apa? Dasar bedebah."


Hyuk memukul Je Hoon balik. Je Hoon tidak terima dan memukul balik Hyuk, jadi keduanya saling pukul sampai guling-gulingan di lantai.


Joon datang saat itu dan ia menyuruh keduanya berhenti. Tapi keduanya tidak mendenga, Joon terpaksa berdiri di tengah-tengah mereka.

Joon: Kwon Je Hoon, kau dipukuli seseorang?


Je Hoon: Aku baik-baik saja. Jangan ikut campur.

Hyuk: Kau mendengarnya, bukan? Begitulah dia. Dia tidak pernah bersyukur jika orang lain mencemaskannya.

Je Hoon: Apa katamu?

Hyuk: Aku membuat kesepakatan dengan ayahku untuk membebaskanmu. Lalu kau malah memaki dan memukulku.

Je Hoon: Hei, aku tidak pernah memintamu membebaskanku.

Joon: Hentikan! Apa yang kalian lakukan? Kalian mau semua orang di perusahaan mengetahui pertengkaran kalian?

Hyuk: Benar.

Joon: Apa?

Hyuk: Kau bukan lagi kawanku.

Je Hoon: Aku tidak mau menjadi kawanmu meskipun kau meminta.


Hyuk dan Je Hoon pergi berlawanan arah. Joon bingung, tapi ia memutuskan mengikuti Je Hoon.


Sementara itu, Kepala Yang mengawasi kedunaya dan melaporkannya pada Woo Sung.

"Baek Joon yang dahulu bekerja sebagai pembersih juga ada. Itu gila. Kurasa kini pertemanan mereka sudah usai."


Saat Kepala Yang keluar dari ruangan Woo Sung, Mi Yeon melihatnya dan nampak curiga.


Joon mengkhawatirkan Je Hoon tapi Je Hoon bilang ia baik-baik saja, Joon tidak perlu khawatir. Tapi Je Hoon pergi seperi itu, bagaimana ia tidak mencemaskan Je Hoon? Je Hoon sontak menatap Joon.


Joon: Kita sudah lama berteman. Tapi kurasa aku tidak mengenalmu sebaik yang kukira.

Je Hoon: Kedengarannya kini kau mengenalku.

Joon: Sedikit.


Je Hoon memberanikan diri untuk menyibak rambut Joon yang menutupi wajahnya. Joon agak terkejut, tapi diam saja.


Je Hoon akhirnya menarik tangannya dan berdiri. Joon tiba-tiba membicarakan soal Hyuk yang ia yakini pasti sidah punya rencana.

"Kali ini, kita harus memercayai dia. Je Hoon-ah."

Tapi Je Hoon tetap meninggalkan Joon.


Mi Yeon memberitahu Hyuk kalau Kepala Yang adalah kaki tangan Woo Sung.


Kebetulan sekarang kepala Yang sedang mengangkat telfon dengan bisik-bisik. Hyuk lalu mendekat sambil membawa dokumen.

Hyuk: Akan ada penunjukkan jabatan besok pagi.

Kepala Yang: Apa? Penunjukan jabatan? Apa itu soal aku?

Hyuk: Tidak, itu soal aku.

Kepala Yang: kau? kau akan menempati jabatan apa?


Saat makan bersama CEO Byun mengumumkan kalau Hyuk akan menemati posisi Direktur Pusat? Ibu jelas sangat senang mendengarnya. CEO byun menjelaskan kali ini Hyuk sudah banyak membantu.


Ibu bertanya, Hyuk membantu dalam hal apa? CEO Hyun menjawab, Hyuk sudah menyelamatkan perusahaan, juga menyelamatkannya. Woo Sung menambahi, Hyuk juga menyelamatkan Je Hoon.

Ibu: Astaga, aku sangat bangga dengan putraku. Selamat, Hyuk.

Hyuk: Terima kasih, Ibu. Terima kasih, Ayah. Aku akan bekerja keras.

Se Na: Jadi, Jabatan siapa yang lebih tinggi? Kak Hyuk atau Kak Woo Sung?

Hyuk: Astaga, Se Na. Tentu saja masih Kak Woo Sung yang jabatannya lebih tinggi.


Di rumah, Je Hoon membayangkan perkelahiannya dengan Hyuk tadi. Hyuk mengajaknya melakukan semua itu bersama.


Je Hoon tidak mengerti. Tapi karena orang-orang mengawasi, Hyuk mengajak Je Hoon berkelahi dulu. Je Hoon lalu menggiit lengan Hyuk dan Hyuk tidak terima.

Je Hoon: Apa rancanamu?

Hyuk: Akan kujelaskan nanti. Mari berkelahi dulu.


Lalu Joon memanggil mereka. Hyuk menyuruh Je Hoon merahasiakan ini dari Joon. Je Hoon sepakat.


Di rumahnya merasa ada yang aneh antara Je Hoon dan Hyuk. Yeon Hee juga merasakan hal yang aneh. Ia tahu Cheol Min polisi, tapi ia tidak tahu dia bertugas di kejaksaan dan pindah keana begitu dimutasi. Lalu Cheol Min mulai mengawasi mereka berdua. Bukankah makin dipikirkan, ini makin luar biasa?

"Dan dia.. Denganku.. Ini yang kita sebut takdir."

"Yeon Hee, Cheol Min-ssi ada di rumah?"

"Tidak. Belakangan ini, dia selalu lembur. Tidak, dia seperti tinggal di tempat kerjanya. Sudah beberapa hari dia tidak pulang. Dia pasti sangat sibuk."

"Jadi ini belum berakhir?"




Je Hoon: Aku tidak bisa menyelesaikannya sampai ini benar-benar usai.
>

1 komentar:

avatar

Thanks uni ahirnya keulluar juga . Hehe


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search