-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 8 Part 1

- November 06, 2017
>
Sinopsis Revolutionary Love Episode 8 Part 1

Sumber Gambar: tvN


Je Hoon diberitahu atasannya kalau Hyuk pergi ke Seman Food di Anseong. Hyuk ke sana untuk mengakhiri kontrak. Je Hoon protes, bagaimana bisa atasan mengirim seorang pemagang sendirian untuk melakukan sesuatu seperti itu?

"Kenapa? Itu perintah Direktur Seol."

"Apa? Direktur Seol?"


Je Hoon sontak menatap ruangan direktur Seol.

Narasi Direktur Seol: Ini adalah tes pertamamu, Byun Hyuk. Bagaimana kau akan lulus tes ini?


Joon dan Hyuk terkejut melihat ada yang gantung diri di gudang. Joon lalu menahan kaki orang itu, laluia berteriak agar Hyuk membantunya.


Hyuk menggantikan Joon menahan kaki orang itu, sementara Joon mencari tangga untuk memotong tapi.


Untungnya dengan kerjasama mereka berdua orang itu bisa selamat.

Joon memarahi orang itu, "Ahjusshi, apa Anda gila? Apa ANda sudah kehilangan akal? Anda harus hidup tidak peduli apapun itu. Anda harus hidup dan melihatnya. Bukankah Anda punya keluarga? Bukankah Anda punya orang tua atau anak?"

"Aku.. aku.. ingin hidup! Aku ingin hidup normal. Tapi, aku tidak bisa melakukannya, tidak peduli seberapa keras aku mencoba. Apa yang harus aku lakukan?"

Ahjussi itu menangis.


Lalu pekerja Ahjussi itu datang, ternyata Ahjusshi itu adalah Bos disana. Mereka lalu membawa AHjussi itu untuk mendapat pertolongan.


Hyuk memandangi Joon yang beberapa kali menghela nafas lega.


Hyuk bengong, ia seperti orang linglung. Lalu ia bertanya pada Joon, apa barusan yang terjadi? Memangnya apa yang mereka lihat tadi?

Joon tidak bisa menjawabnya, ia juga masih kelihatan shock.


Lalu dua pekerja tadi menghampiri mereka dan berterimakasih karena sudah menyelamatkan hidup bos mereka.

Joon: Bukankah sebaiknya dia pergi ke rumah sakit?

Pekerja: Ya, keluarganya akan segera datang. Tapi... siapa?


Hyuk menjelaskan kalau ia dari Tim Perencanaan Strategis Gangsoo Food. Pekerja itu tampak terkejut, tapi Hyuk tidak melihatnya, ia sibuk mengeluarkan kontrak yang harus ditanda tangani.


Lalu kedua orang otu mengusir Hyuk dan Joon keluar, mereka bahkan menyiram dengan air.

"Keluar! Keluar! Berani-beraninya kau datang kemari! Keluar dari sini!"


Joon berkata, sepertinya perkataan tidak berjalan dengan baik. Hyuk kesal, lalu mengajak Joon balik.


Hyuk melapor pada atasan. Atasan menjelaskan, maka dari itu, Hyuk perlu mencapai kesepakatan dan menyelesaikannya.

"Bagaimana aku bisa melakukannya?"

"Itu tergantung caramu mengasah keahlianmu, Byun Hyuk."

Lalu Atasan memberi kontrak baru pada Hyuk.


Hyuk mengeluh pada Je Hoon, ia merasa tidak masuk akal jika ia harus mencapai kesepakatan dengan bos itu. Bagaimana coba ia melakukannya?

"Apa aku harus menyelesaikan masalah pekerjaanmu juga? Selesaikan masalah pekerjaanmu sendiri."

"Presdir itu menggantung dirinya sendiri dan aku berada di sana. Aku hampir tidak bisa menyelamatkannya. Aku tidak mengenalnya, tapi presdir itu.. kupikir dia melakukan itu (gantung diri) karena kontrak ini. Jadi, bagaimana aku bisa kembali ke sana dan memintanya untuk mengecap?"

"Bagaimana kau bisa bekerja jika kau selalu memikirkan situasi orang lain? Karena kau berada di perusahaan sekarang, kau perlu mengurusnya sendiri."

Je Hoon lalu pulang meninggalkan Hyuk sendiri. Hyuk mengeluhkan sikap Je Hoon yang masih saja tetap dingin seperti biasanya.


Joon menjelaskan pada Hyuk, kalau kontrak itu dicap, maka pabrik mungkin akan tutup. Hyuk tidak mengerti, kenapa harus ditutup?

"Biasanya, pabrik membeli semua bahan untuk mempersiapkan pesanan. Jalur produksi akan disiapkan dalam persiapan itu. Tapi, Gangsoo tiba-tiba mengakhiri kontrak sebelum berproduksi. Jadi mereka harus tutup."

"Meskipun begitu, aku harus mendapatkan cap itu."

"Ya, harus."

"Artinya, akan menghancurkan mereka."

"Ya, tentu saja. Kecuali Gangsoo Foods membayar kompensasi ganti rugi."

"Kompensasi ganti rugi?"


Lalu Hyuk mengatakan pada Je Hoon soal Kompensasi ganti rugi itu, tidak bisakah Gangsoo melakukannya?

"Kenapa kami mengirimmu jika kami mau menawarkan itu? Kami ingin menanganinya dengan tenang tanpa ada masalah hukum."

"Jika kita melakukannya dengan cara itu, Seman Foods akan tutup."

"Siapa yang mengatakan itu?"

"Joon-ie."

"Hei, apa kau dalam posisi untuk peduli pada subkontraktor? Kau adalah karyawan Gangsoo Foods. Jika kau tidak bisa mendapatkan cap itu, semua orang di tim kita akan disalahkan. Kau mungkin tetap aman karena kau adalah putra CEO. Tapi, orang lain akan mendapat tanda hitam karena menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Kasus yang terparah, yaitu penurunan pangkat. Apa kau tahu itu?"

"Apa begitu?"

"Apa yang Joon ketahui tentang tim kita sampai bicara begitu lantang?!"

Hyuk membela, Joon tidak salah apapun, hanya menjawab karena ia mengajukan pertanyaan.


Joon tidak bisa lupa saat melihat Presdir itu gantung diri. Ia jadi mengingat ayahnya yang juga hendak bunuh diri. Ayahnya akan meloncat dari jendela, tapi kepergokolehnya. Ayah pun turun dan menoleh ke arahnya.


Joon stress memikirkannya, lalu ia menatap foto ayahnya.


Semua tidak tahu. Sementara Tae Kyung menebak kemungkinan Joon mengunjungi ayahnya. Mi Yeon lalu menjelaskan pada Hyuk kalau Ayah Joon sudah meninggal.

Mi Yeon: Saat dia banyak pikiran, dia sering mengunjungi ayahnya.

Hyuk: Ah, oke.


Hyuk membuka kontrak baru yang dibawanya, ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia mengingat ancaman atasannya, jika ia tidak berhasil mendapatkan cap hari ini, tidak usah masuk kerja!


Joon ternyata mengunjungi Presdir itu. Presdir kesal karena Joon terus muncul padahal sudah ia bilang tidak ada yang mau ia katakan.

"Aku bukan pegawai Gangsoo Foods."

Joon melihat ke meja dan ia terkejut melihat sisa makanan instan disana, apa semua itu makanan Presdir? Soju juga?

"Kenapa itu menjadi penting buatmu?"

"Kenapa tidak penting bagiku? Aku menyelamatkan hidupmu."

"Meskipun begitu, aku tidak mengecapnya. Bahkan jika ada pisau di tenggorokanku, aku tidak mau. Ini mungkin tampak biasa, tapi aku akan menuntut ganti rugi."

"Ya. Anda harus melakukan semua yang ANda inginkan.. kecuali mati."


Joon lalu duduk disebelah Presdir, "Kenapa Anda mau mati untuk mereka? Kenapa Anda mau mati demi menyenangkan mereka? Saat Anda lemah, Anda kalah dari mereka. Anda tidak bisa duduk santai seperti ini. Anda harus bertahan, tidak peduli apapun itu."

"Berapa lama orang sepertiku bisa bertahan? Aku selalu sedih setiap hari."

"Jangan bersikap lemah padaku lagi. Anda telah bekerja keras selama ini. Anda adalah subkontraktor untuk Gangsoo Foods selama lebih dari 20 tahun. Aku tahu itu sebuah prestasi."

"Dulu.. Gangsoo Foods tidak sejahat ini. Saat Manajer Baek masih ada, aku bisa bersepakat. Dia bisa melindungi kita dari penyalahgunaan kontraktor utama."

*Manajer Baek itu ayahnya Joon mungkin.

Presdir: Aku hanya mendorong diriku saat ini. Aigoo.. Kenapa semua orang yang baik pergi begitu cepat?


Ternyata Hyuk berdiri di depan pintu dan otomatis mendengar apa yang Presdir dan Joon bicarakan. Joon agak terkejut melihat Hyuk ada di sana.


Hyuk bertanya pada Joon, apa sekarang ia menjadi pemimpin kelompok penyelahgunaan kekuasaan? Joon menjawab tidak sampai sejauh itu, sederhananya, Hyuk itu seperti alat. Hyuk adalah seorang karyawan yang harus melakukan apa yang diperintahkan atasan. Tapi, ia harap Hyuk bisa sedikit berbeda dari karyawan biasa lainnya.

"Kau ingin aku berbeda?"

"Jika mau, kau memiliki kekuatan untuk melakukannya."

"Aku?"


Joon menjelaskan, bahkan untuk petugas kebersihan, jika Hyuk tidak berada di sana dan jika bukan karena Hyuk, apa Hyuk pikir mereka akan punya hasil yang mereka miliki saat ini? Itu semua karena Hyuk. Ia percaya kalau hasil yang mereka miliki semua karena Hyuk.

"Itu terjadi berkatku?"

"Ya, itu berkatmu. Berkat kau.. semua yang telah kita hadapi selama lebih dari 10 tahun kini mudah dipecahkan. Membuatku sangat marah memang. Namun, inilah kenyataannya."


Joon akan pergi duluan karena harus bekerja paruh waktu. Tapi Hyuk tiba-tiba menarik tangannya.

"Tapi, Joon-ah.. aku mengerti apa yang ingin kau katakan. Aku mengerti kenapa kau ingin aku berbeda dari karyawan lain. Karena aku tetaplah diriku. Itu sebabnya hasilnya akan berbeda. Aku bisa mengerti itu. Tapi, masalahnya.. jika aku berubah seperti yang kau inginkan. Apa yang akan terjadi?"

"Apa maksudmu?"

"Jika aku benar-benar berubah.. saat waktu itu tiba... maukah kau melihatku sebagai pria?"


Joon kembali terbayang pertanyaan Joon soal sukakah ia pada Hyuk.

Hyuk mengulagi lagi, maukah Joon melakukan itu? Joon tidak menjawabnya.


Je Hoon bertemu dengan Woo Sung dan Presdir Min. Woo Sung bertanya, apa Je Hoon tahu sesuatu mengenai Joon? Ia dengar Joon juga ada saat terjadi insiden dengan Presdir Min. Je Hoon tidak melihatnya saat ke sana?

Je Hoon: Aku tidak yakin.

Presdir Min: Dia gadis yang sangat mencurigakan. Dia bukan tipe gadis yang disukai Byun Hyuk. Dia hanya tipe gadis yang menyebabkan masalah.

Woo Sung: Dia sudah menggangguku. Fakta kalau Hyuk menyerahkan diri dan mulai bekerja sebagai petugas kebersihan.. lalu membuat mereka menjadi pekerja tetap. Sekarang, dia menjadi pemagang. Itu bukan Hyuk yang aku kenal. Benarkan, Kepala Bagian Kwon?

Je Hoon: (Menghela nafas mengurangi ketegangan) Tindakan Hyuk selalu sulit diprediksi. Anda tahu itu lebih baik dariku.

Woo Sung: Meski begitu, dia belum pernah melakukan ini. Tidak bisakah kau lihat kalau Hyuk telah berubah? Karena kita membahas topik ini, caritahu latar belakang Baek Joon. Cari tahu siapa dia dan kenapa dia selalu bersama Hyuk. Oke?

Je Hoon: Baiklah, akan aku lakukan.


Yeon Hee pulang dalam keadaan mabuk berat. Ia memencet password rumahnya tapi salah terus. Ternyata itu bukan rumahnya tapi rumah Pak Polisi (Jang Cheol Min). Cheol Min terbangun dari tidurnya lalu meminta Yeon Hee berhenti tapi Yeon Hee terus memencet.


Cheol Min pun membuka pintunya dan Yeon Hee lega. Yeon Hee langsung nyelonong masuk ke dalam, ia tidak melihat ada Cheol Min disana.


Di dalam, Yeon Hee langsung membuka pakaiannya dan berbaring di ranjang Cheol Min. Cheol Min gak bisa apa-apa, ia memilih keluar karena tidak berhasil membangunkan Yeon Hee.


Di luar, Cheol Min melihat Joon dan Hyuk yang baru pulang.


Cheol Min menguping saat Hyuk dan Joon bicara di tangga. Hyuk masih menuntut jawaban Joon atas pertanyaannya tadi.

"Hyuk-ah. Kau orang yang baik. Kau teman yang baik. Dan.. kau juga seorang rekan yang baik."

"Itu saja?"

"Bukankah itu cukup?"

"Joon-ah."

"Aku tahu kalau kau orang baik dan kita sudah berteman baik. Dan juga, kita pernah menjadi rekan kerja yang baik. Aku sangat bersyukur untuk itu, kau tidak?"

"Tentu saja, aku bersyukur. Tapi, Joon-ah.."

"Itu bagus, kalau begitu. Jangan berlebihan."

"Aku menyukaimu."

"Aku menyukaimu juga.. sebagai teman. Ah.. aku harus pergi bekerja, jadi aku akan bersiap sekarang. Tidur nyenyak!"


Joon akan naik, jadi Cheol Min buru-buru masuk ke rumahnya. Cheol Min baru ingat kalau di rumahnya ada Yeon Hee. Ia hanya bisa menghela nafas.


Je Hoon pulang dan dikagetkan dengan Hyuk yang duduk dalam gelap. Je Hoon lalu menyalakan lampu. Je Hoon heran, apa yang Hyuk lakukan tanpa menyalakan lampu?

"Saat seorang wanita mengatakan kalau dia ingin berteman dengan seorang pria.. itu penolakan, kan?"

"Apa Joon bilang dia hanya ingin berteman?"

"Atau dia hanya malu? Dia mungkin tidak bisa mengekspresikan dirinya sendiri."

"Aku kenal Baek Joon cukup baik. Dia tidak bermain-main jika dia menyukai seseorang. Dia tipe orang yang lebih dulu mengutarakan perasaannya."


Hyuk: Tidak, kau mengatakan itu karena kau hanya mengenal Joon sebagai teman dan bukan sebagai wanita. Joon mungkin yakin akan dirinya sendiri dan memiliki pendapat yang kuat. Tapi, dia tidak begitu yakin saat harus berkencan. Bahkan saat dia menyukai seseorang, dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Apa perasaan ini nyata? Dia tipe yang berbeda. Ya, benar begitu.

Je Hoon: Dia bilang dia ingin berteman?

Hyuk: Itu..


Hyuk mendekati Je Hoon, "Mungkin.. itu karena kita belum terlalu berkembang di luar tahap pertemanan. Bukankah itu mungkin?"

"Progress, omong kosong."

"Ya.. Inilah saatnya untuk menunjukkan perasaanku padanya"

"Hei, kau akan mendapat masalah besar dengan Kepala Yang, jika kau tidak mendapatkan cap itu."

"Tidak ada yang utama sebelum cinta, kawan. Hahaha.."



Yeon Hee bengun saat pagi. Masih dengan mata setengah tertutup ia berjalan ke kulkas untuk mengambil minum. Lalu ia sadar disana terasa asing. Terlebih ia melihat seseorang terbungkus selimut di lantai. Yeon Hee teriak membuat Cheol Min bangun.


Tahu kalau itu Cheol Min, Yeon Hee teriak makin kenceng. Joon, Hyuk dan Je Hoon sampai mendengar teriakannya itu.



Yeon Hee memukuli Cheol Min menyuruhnya untuk keluar. Cheol Min menghindar sambil menyryh Yeon Hee tenang. Yeon Hee akhirnya tenang, lalu bertanya dimana ia saat ini, dimana?

"Di sini? Ini rumahku."

"Apa... apa kau bilang? Kenapa aku di sini? Kau tidak menculikku, kan?"

"Menculik apaan?"

"Lalu kenapa aku disini?"

"Itu yang ingin aku tanyakan padamu!"

"Keluar! Keluar! Keluar!"


Joon, Hyuk dan Je Hoon lalu mendekat. Tepat saat itu Cheol Min keluar paksa dari rumahnya.

"T... T-1000?" Gagap Hyuk saat melihat Cheol Min.

"T-1000." Ulang Joon.

"Ah.. beneran deh!" Kesal Cheol Min.

Hyuk bertanya, ngapain Cheol Min disana, jangan-jangan untuk menangkapnya ya?

Je Hoon: Kenapa juga dia harus menangkapmu? Apa kau lupa kalau kau pergi ke jaksa seorang diri?

Hyuk: Ya, benar. Kenapa kau di sini?


Percakapan mereka terpotong saat Yeon Hee keluar dari sana. Joon terkejut, kenapa Yeon Hee keluar dari sana, terlebih berantakan pula.

Yeon Hee tidak menjawab Joon, ia lalu bicara pada Cheol Min.

"Tidak ada yang terjadi diantara kita kemarin, kan?" Tanya Yeon Hee.

"Tidak ada. Kau dengan paksa memasuki rumahku."

"Ya, tapi, apa ada yang hal tidak pantas telah terjadi?"

"Sebagai polisi, tidak ada hal yang seperti itu terjadi. Apa kau puas?"

"Aku puas dengan itu! Maaf, aku banyak minum kemarin. Maaf!"

Lalu Yeon Hee masuk ke rumahnya.


Cheol Min lalu melihat ke arah Joon dkk dan mereka melihatnya dengan tatapan mencurigakan. Cheol Mi tidak menanggapi, lalu ia masuk ke rumahnya.


Yeon Hee malu berat, apalagi Je Hoon melihat semuanya.


Hyuk bersyukur karena Joon tinggal sendirian di atap, tidak ada tetangga satu lantai. Jadi seberapa mabuk pun Joon tidak mungkin salah masuk rumah tetangga.


Hyuk lalu merangkul Joon, bukankah ia benar? Joon menjawab kalau ia adalah supir pengganti jadi ia tidak mungkin mabuk, lalu Joon menyingkirkan tangan Hyuk.

"Aku lebih suka kau tidak menerima job terlalu malam, Joon-ah." Hyuk kembali melingkarkan tangannya pada Joon. Joon menatap Hyuk. Hyuk melanjutkan, "Aku tidak suka kau bekerja begitu keras, Joon-ah. Kenapa kau tidak berhenti bekerja saja dan menemukan seorang pria untuk bergantung?"


Joon mebisiki Hyuk, "Kau... tidak menyikat gigimu, bukan?"

Hyuk langsung menjauh dan menutup mulutnya, "Oh maaf!"

"Aku harus pergi bekerja. Aku akan kembali ke atas."


Kepala Yang marah-marah pada Hyuk karena Hyuk lama sekali dalam mendapatkan cap itu. Hyuk pikir  bisa bermalas-malasan karena putra CEO?

"Tidak, bukan begitu. Menurutku seharusnya kita tidak memaksa mereka menekennya." Alasan Hyuk.

"Produk baru akan segera keluar. Kita harus menyelesaikan ini agar tidak mengganggu rencana. Aku melihat sesuatu di sana, jadi, tidak bisa memaksa dia."

"Tunggu. Maksudmu aku yang jahat?"

"Tidak, bukan itu maksudku. Aku hanya berpikir apa ada cara yang bisa menguntungkan kita dan subkontraktor, strategi yang menguntungkan kedua pihak. Mungkin kita bisa memikirkan hal itu."

"Jangan memikirkan apa pun! Kenapa terus berpikir padahal kau tidak bisa melakukan tugas ini? Aish.. Kenapa Pak Seol menyuruhku mengurus pegawai magang?"


Seorang pegawai buru-buru masuk, mengabari ada masalah besar. Sekarang.. di lobi..


Presdir Pabrik datang untuk berdemo seorang diri. Ia memohon untuk diberi kesempatan setidaknya sampai musi gugur.

Petugas kebersihan melihat itu, Joon akan menyelamatkan Presdir dari halangan petugas tapi yang lain menahannya.


Hyuk lalu keluar, ia memanggil-manggi Presdir itu, Presdir Jang. Ia akan menyelamatkannya juga tadpi dihalangi petugas keamanan.


Presdir Jang akhirnya digotong keluar oleh pihak keamanan. Sementara Hyuk hanya bisa memungut papan prptes milik Presdir Jang yang tertinggal. Dan Joon hanya bisa menghela nafas. Lalu Hyuk keluar membawa papan itu.


Je Hoon membaca biodata Joon. Ia fokus pada nama Ayah Joon, Baek Seung Gi.


Je Hoon kembali ke mejanya dan Kepala Yang mengatakan pada Je Hoon kalau Hyuk membuat masalah lagi. Ia memerintah Je Hoon untuk mencarinya dan mencari tahu apa yang Hyuk lakukan.

"Astaga, aku stres karena generasi ketiga itu."


Hyuk menemani Presdir Jang minum, ia juga menuangkan soju untuk presdir. Presdir Jang berkata kalau Hyuk tidak usah cemberut begitu, ia mengerti Hyuk cuma seorang pegawai magang yang tidak bisa berbuat apa-apa.

"Maafkan aku."

"Pegawai magang! Hanya pegawai magang! Bisa-bisanya meremehkanku dan pabrik sampai mengutus pegawai magang untuk membatalkan kontrak. Byun Gang Su bedebah!"

"Kenapa Anda terus menghina CEO?"

"Semua ini terjadi karena perintahnya. Pegawai tidak bisa disalahkan. kau hanya pegawai yang menerima gaji."

"Itu benar."

"Aku tidak akan mundur seperti ini. Aku akan datang besok dan lusa. Aku akan datang ke kantor pusat Grup Gangsoo setiap hari seperti berangkat bekerja. Ah.. Pukul berapa CEO Byun datang? Aku akan menunggunya."

"Itu hanya akan merugikan Anda. Alih-alih..."

"Cukup. Diam. Kau sama saja. Kau berlagak akan melakukan sesuatu untukku. Kau seperti membujukku. Kau ingin menyiksaku?"

"Maafkan aku."


Hyuk permisi sebentar untuk mengnagkat telfon, telfon dari Je Hoon.

"Kau di mana?"

"Aku sedang bersama Presdir Jang."

"Bawa dia kemari sekarang."

"Sungguh? Ke mana? Baiklah. Aku akan ke sana sekarang."


Hyuk lalu mengatakan pada Presdir Jang kalau Manager Kwon ingin menemuinya di kantor. Ia rasa protes Presdir Jang berhasil.

"Sungguh?"

"Ya."


Ternyata Je Hoon juga memberikan kontrak pembatalan itu dan menyuruh Presdir Jang untuk menandatanganinya. Ia bahkan tidak mendengarkan protes Hyuk.

"Seharusnya Anda berhenti selagi kami memberi waktu. Anda berharap tidak pernah bekerja sama lagi dengan kami?"

"Je Hoon-ah."

"Byun-ssi, tolong diam. Pabrik subkontrak mengendalikan Anda. Bagaimana Anda bisa melakukan bisnis dengan benar? Presdir Jang. Jika terus bersikap begini, perjanjian Anda dengan perusahaan lain juga akan dibatalkan. Anda tahu Grup Gangsoo mampu melakukannya. Aku tidak akan berbicara lagi."


Hyuk mengikuti Je Hoon yang langsung keluar setelah mengatakan semua itu. Hyuk tidak mengerti kenapa Je Hoon berbicara seperti itu tadi.

"Ini akan berlarut-larut jika aku tidak bicara begitu."

"Tapi perkataanmu berlebihan. kau bukan orang yang seperti ini."

"Aku selalu seperti ini. Pikirmu setiap insiden yang kau sebabkan terselesaikan begitu saja? Para atasan sudah memutuskan. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mereka."

"Para atasan? Bukankah itu ayahku?"

"Jika membuang-buang waktu begini, kau hanya akan memberikan harapan palsu bagi Presdir Jang."

"Benarkah begitu, Manager Kwon?"

"Dapatkan tanda tangannya dan selesaikan kesepakatan ini. Jangan membuat masalah lagi."


Ternyata dari tadi Joon tidak sengaja mendengar mereka saat ia lewat. Je Hoon berpesan agar Joon tidak lagi mencampuri urusan Hyuk.


Hyuk lalu kembali menemui Presdir Jang.

"Akhirnya semua berakhir begini. Kulakukan segalanya untuk berbisnis dengan Gangsoo Foods. Aku melupakan akal, harga diri, dan semuanya. Aku berusaha keras untuk melupakannya. Begini akhirnya? Aku akan menekennya. Tapi biasanya orang-orang tidak membawa cap perusahaan. Akan kutandatangani di kantor. Datanglah untuk mengambilnya."



Hyuk kira Presdir Jang pulang ke perusahaannya, namun ternyata malah memohon pada Kepala Yang.

"Kepala Yang, aku tidak membuat alasan. Cap perusahaannya ada di kantor. Akan kutanda tangan dan kuberikan begitu pegawai magang datang. Aku sungguh minta maaf. Tadi pasti aku sempat hilang akal. Ini tidak akan pernah terjadi lagi. Tolong jangan lupakan perusahaanku, dan berbisnislah lagi dengan kami."

"Baiklah, Presdir Jang. Berhenti mengganggu selagi aku bekerja. Tolong pergi."

Presdir Jang lalu pergi sambil berkali-kali minta maaf.


Hyuk meresapi kata-kata Presdir Jang tadi, juga kata-kata Je Hoon barusan. Intinya Hyuk berpikir bahwa semua ini karena ayahnya.


Joon berpapasan dengan Presdir Jang di lobi. Presdir jang tersenyum sedih pada Joon.


Je Hoon menunjukkan biodata Joon pada Ketua Yang. Ketua Yang merasa tidak asing pada nama ayah Joon.

"Anda mengenalnya?"


Je Hoon lalu ke perpustakaan untuk mencari data karyawan.

Suara Ketua Yang: Baek Seung Gi mengomersialkan gochujang (pasta cabai) Gangsoo Foods. Aku yakin dia orangnya. Dia dahulu bekerja di bagian perencanaan. Aku tidak tahu detailnya karena hanya mendengar cerita. Kurasa dia keluar lebih cepat. Kudengar dia terlibat sesuatu yang buruk.

Je Hoon membuka buku tahun 1997, ia menemukan sebuah tulisan, "Pria Di Balik Kesuksesan Produk Tahun Ini, Gochujang Gangsoo FoodsDia mendapat dorongan dari keluarga". Disana juga ada foto keluarga Joon.


Je Hoon juga mencari data Ayah Joon di database karyawan Gangsoo Group.


Je Hoon jadi ingat kata-kata Joon.

"Aku tidak ingin menghasilkan uang dengan mengurus anak konglomerat. Akan kuulangi. Aku tidak tertarik menjadi pegawai tetap. Terutama di kantormu."

Je Hoon menbaca data, "Baek Sung Gi dipecat karena menerima suap".

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search