-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 7 Part 1

- November 05, 2017
>
Sinopsis Revolutionary Love Episode 7 Part 1

Sumber Gambar: tvN


Hyuk mengumumkan bahwa Group Gangsoo akan mempekerjakan petugas kebersihan secara langsung dan CEO Byun akan memutuskan untuk membuat pengumuman itu hari ini juga.

Semua orang ribut, benarkah itu? Joon khawatir pada Hyuk. Lalu semua reporter mengerumuni CEO Byun untuk mengonfirmasi pernyataan Hyuk itu.


CEO Byun memanggil Hyuk ke ruangannya. Disana juga ada Woo Sung, Je Hoon dan Pak Seol. CEO Byun memukuli Hyuk,

"Kapan aku memutuskan itu? Siapa yang bilang begitu?"

"Mereka membersihkan gedung Gangsu Group. Aneh kalau mereka bukan karyawan Gangsu Group."

"Terus? Kau berani memprotes perusahaan ayahmu?!"


Hyuk menegaskan, ia berdiri disana tadi bukan sebagai putra CEO Byun, ia ada di sana sebagai petugas kebersihan, Byun Hyuk.

"Jadi.. kau akan jadi pahlawan kebenaran dalam semalam?"

"Bukan begitu. Aku tahu apa yang terjadi. Kontraktor utama menyalahgunakan kekuasaannya. Kontraktor jasa menyalahgunakan kekuasaan atas karyawannya. Ini tidak pernah berakhir. Begitulah adanya. Aku juga tahu semuanya.""

"Kau tidak tahu apa yang kau bicarakan!"


CEO Byun melepaskan Hyuk dan beralih pada Je Hoon, ia memukul Je Hoon dengan keras karena Je Hoon tidak bisa menghentikan Hyuk.

CEO Byun akan memukul je Hoon lagi tapi Hyuk memegangi pinggangnya berharao CEO Byun mau berhenti.

"Jangan memukul Je Hoon. Pukul saja aku. Jangan memukul orang lain. Aku bilang jangan pukul orang lain!"


CEO Byun akhirnya berhenti meronta dan mulai tenang. Byun pun melepaskannya. Namun baru beberapa detik berselang CEO Byun emosi lagi, ia menatap Je Hoon tapi melampiaskan pukulannya pada Hyuk.


Di luar, Joon cemas, ia mendengar keributan di dalam. Ia mau masuk tapi ada tiga penjaga. Tapi ia nekat menerobos ke dalam.


Sampai di dalam, Joon melihat bagaimana CEO Byun memukuli Hyuk dengan snagat kasar. Joon melerai mereka dengan berkata kalau ada sesuatu yang perlu ia bicarakan.


Semua orang sontak memandang ke arah Joon. CEO Byun bahkan melepaskan Hyuk lalu mendekati Joon. CEO Byun marah pada penjaga karena Joon bisa sampai masuk. Penjaga lalu membujuk Joon untuk keluar tapi Joon jelas tidak mau.


Joon maju mendekati CEO Byun, "Bukankah Gangsu Group mengontrak petugas kebersihan untuk menghemat biaya tenaga kerja? Tapi, ketika kontraktor menyewa petugas kebersihan, Anda membayar biaya komisi yang tinggi. Sementara itu, petugas kebersihan mendapat perlakuan buruk, bayaran yang tidak sesuai, dan pemecatan yang tidak adil."

"Lalu? Apa hubungannya denganku?"

"Yang mau kukatakan adalah.. Jika Gangsu Group menyewa petugas kebersihan secara langsung, tidak akan ada perbedaan biaya. Selain itu, petugas kebersihan tidak akan menderita di bawah kontraktor."

"Jika biayanya sama, kenapa aku harus melakukan hal seperti itu?"

" "Hati seseorang lebih penting daripada uang. Untuk membangun sifat peduli karyawan, Pimpinan mereka harus mengerti hati mereka". Baris ketiga di halaman 470 dalam bukumu, "Manajemen Kemanusiaan". Bukankah Anda yang menulis itu sendiri, CEO Byun?"

"Kau membaca bukuku?"

"Antara karyawan tetap dan karyawan sementara, menurut Anda siapa yang akan bekerja lebih keras?"


CEO Byun bertanya, apa Joon petugas kebersihan juga? Joon menjawab tidak karena ia dipecat kemarin.

"Kalau begitu, aku tidak punya alasan untuk mendengarkanmu. Kau harus bekerja di sini, paling tidak, untuk meminta sesuatu dariku. Kau tidak ada apa-apanya. Kau bisa berbicara semua yang kau inginkan dan pamer, tapi apa gunanya? Jika kau begitu hebat, kau harus menjadi karyawan di sini."

"Karyawan tetap.. adalah hal konyol."

"Apa?"

"Bekerja sangat keras untuk mendapatkannya, tapi  kehilangan pekerjaan di usia 40-an. Orang membuang-buang waktu, uang, dan hidup mereka hanya untuk mendapatkan pekerjaan itu."

"Kau pengecut."

"Pengecut? Apa Anda berbicara tentangku?"

"Iya. Kau takut dan lari bahkan sebelum memulainya. Kau punya banyak alasan, dan kau bahkan belum pernah mencobanya. Pengecut."


Joon keluar dari sana diikuti Hyuk. Hyuk mengatakan kalau ia sungguh minta maaf, ia minta maaf atas nama ayahnya.

Joon akhirnya berhenti, ia melihat wajah Hyuk yang penuh darah. Ia lalu mengambil tisu di dalam tas dan menggunakannya untuk membersihkan darah Hyuk.

"Apa ini, Rencanamu untuk melakukan apapun yang kau bisa?" Tanya Joon.

"Paling tidak, aku belum mati. Karena semuanya berjalan seperti ini, aku akan terus mencoba. Aku bersungguh-sungguh."

"Tidak, ini lebih dari cukup. Jangan sampai tertimpa sesuatu yang tidak akan berhasil. Aku akan pergi."

Namun sebelumnya, Joon memberikan tisunya pada Hyuk dan baru benar-benar melangkah pergi.


Divisi Je Hoon sangat kacau, mereka mendapat banyak telfon komplain. Je Hoon didatangi atasannya, ia langsung minta maaf karena tidak bisa menghentikannya.

"Bukankah tugasmu sebelumnya untuk mengawasi putra kedua itu? Taoi.. Orang itu datang dan menyebabkan kekacauan di acaramu. Apa masuk akal jika kau tidak mengetahuinya?! Hei, tahukah kau berapa banyak uang yang kita habiskan untuk proyek ini? Namun, tidak ada yang tertarik dengan makanan baru tersebut. Semua orang bertanya tentang petugas kebersihan. Apa yang akan kau lakukan? Apa yang akan kau lakukan?!

"Maafkan aku."

"Apa kata "maaf" bisa menyelesaikannya?"


Kepala Pekerja menegur semua petugas kebersihan, apa mereka sudah gila? Apa yang mereka lakukan? Mereka percaya pada putra CEO itu dan menyebabkan kekacauan? Ia bisa-bisa kehilangan pekerjaan karena kejadian ini!

Ki Sub: berhentilah berpikiran negatif. Dia adalah putra CEO.

Tae Kyung: Anda tidak pernah tahu. CEO Byun mungkin melakukan semua yang diminta oleh anaknya.


Lalu Hyuk datang. Semua terkejut melihat wajah Hyuk yang babak belur. Kepala Pekerja mendapat jawaban, melakukan semua yang diminta Hyuk? Omong kosong!! Semua sudah berakhir. Ini sudah berakhir.

Semua orang menghela nafas berat.


Mi Yeon mengobati luka Hyuk. Ia tidak mengerti dengan CEO Byun, tidak peduli seberapa kesalnya seorang Ayah, tapi mana boleh melakukan ini terhadap anaknya?

Tae Kyung: Aku kira itu adalah bagian dari proses.

Hyuk: Aku mencoba melakukan apa yang aku bisa. Maaf atas semuanya.

Mi Yeon: Aigo.. Kenapa kau minta maaf? Kami baik-baik saja.

Ki Sub: Dengan mengatakan pada semua orang kalau kita adalah orang penting sudah lebih dari cukup.

Tae Kyung: Kau keren.

Hyuk: Terima kasih.

Kemudian Mi Yeon menanyakan dimana Joon, tadi bukannya mengikuti Hyuk ke ruangan CEO?


Joon ternyata datang ke rumah sakit, ia melihat keluarga baru ibunya yang sangat harmonis. Ia lalu tidak jadi menjenguk.


Joon selanjutnya mengunjungi ayahnya di rumah persemayaman.

"Aku di sini, ayah. Sudah lama aku tidak datang, maaf."


Joon lalu teringat kata0kata CEO Byun: Dasar pengecut. Kau takut dan berlari bahkan sebelum memulai. Kau punya banyak alasan, dan kau bahkan belum pernah mencobanya. Pengecut.

Joon bertanya-tanya, Apa ia benar-benar.. Apa ia benar-benar.. pengecut?


Hyuk menunggu di depan rumah Joon, tapi Joon tidak pulang-pulang.


Hyuk pun turun dan berpapasan dengan Je Hoon yang baru pulang. Hyuk mengatakan kalau Joon belum pulang. Je Hoon kesal, ia menggenggam tasnya dengan erat.

"Kenapa kau seperti itu? Kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kan? Kau tidak peduli jika orang lain terluka atau mengalami kesulitan karenamu. Hidupmulah yang penting bagimu."

"Aku benar-benar minta maaf, Je Hoon-ah. Aku tidak bermaksud merusak acara. Itu sangat penting bagi petugas kebersihan."

"Petugas kebersihan? Sejak kapan kau peduli dengan orang-orang seperti itu?"

"Je Hoon-ah~"

"Jika kau mau menyebabkan masalah.. lakukanlah di luar perusahaan. Jangan buat semua orang jadi sakit kepala. Aku benar-benar lelah karenamu."


CEO Byun makan bersama Pak Seol. CEO Byun menanyakan pendapat Pak Seol tentang Hyuk.

"Aku tidak tahu banyak, tapi dia pasti punya banyak semangat."

"Ya? Kau juga berpikir begitu, kan? Anak itu.. Aku bertanya-tanya apa yang bisa dia lakukan. Dia punya semangat yang lebih ambisius dari yang kuduga. Sementara kita membahasnya, kenapa kau tidak membawanya ke tim Perencanaan Strategismu? Lihat apa dia bisa melakukannya atau tidak. Bawa dia masuk dan suruh dia untuk bekerja."


Pak Seol menjawab ia tidak bisa melakukan itu. Jika CEO Byun menginginkan Hyuk untuk masuk ke timnya, lakukanlah secara resmi, mereka hanya bisa merekrut pemagang baru.

"Dipekerjakan menurut keahlian adalah hal yang terbaik untuk Anda dan Hyuk."

"Oh, tidak. Dia bahkan tidak bisa lulus kuliah di AS. Dia hanya lulusan SMA dan tidak punya pengalaman. Bagaimana dia bisa dipekerjakan oleh perusahaan kita?"

"Kami tidak akan melihat akademisi, jenis kelamin, atau usia saat ini. Kami tidak akan melihat resume yang mereka punya. Kami akan memilih berdasarkan kemampuan dan karakter mereka."

"Jadi.. apa maksudmu Hyuk bisa masuk?"

"Anda bilang penasaran apa dia bisa melakukannya atau tidak. Jika dia bisa berhasil, dia harus masuk."


Joon bersiap untuk menyebarkan lartu nama supir penggantinya, hanya itu pekerjaan yang bisa ia andalkan saat ini.

Sebelum ia berangkat, Pesan Je Hoon masuk. Je Hoon mengingatkan kalau pendaftaran karyawan baru dimulai hari ini, ia melarang Joon keras kepala.


Seseorang bertanya pada panitia perekrutan karyawan, benar mereka tidak akan melihat resume?

"Iya."

"Oh, Gangsu Group melakukan pekerjaan yang baik."


CEO Byun memanggil Hyuk lagi untuk memerintahkannya mengikuti seleksi Pemagang di perusahaan. Jika Hyuk melewati segala tesnya dan menjadi pemagang, ia akan berpikir untuk mempekerjakan petugas kebersihan secara langsung.

"Lakukan hari ini juga jika kau ingin bertanggung jawab atas kata-katamu."

"Ayah, ini tidak benar."

"Kenapa tidak?"

"Pemagang? Bagaimana aku bisa masuk? Kau tahu pendidikan dan resumeku. Ini bukan negosiasi yang tepat. Berarti Ayah tidak akan melakukannya."

"Seseorang yang membuat klaim tanpa mengetahui apapun. Apa itu negosiasi yang tepat?"

"Ayah~"

"Aku selesai bicara. Terserah kau jika kau ingin menerimanya atau tidak."


Saat Joon sedang menyabarkan kartu namanya, Hyuk menelfon. Joon terkejut, "Apa... apa? Magang?"


Hyuk ternyata juga menelfon Je Hoon. Dan saat ini mereka ketemuan di salah satu restoran. Hyuk mengatakan perintah ayahnya yang menyuruhnya mengikuti selesi pemagang.

Hyuk: Apa ini masuk akal? Dia ingin aku melamar menjadi pemagang. Dia bilang aku harus lulus jadi dia akan mempertimbangkan untuk mempekerjakan petugas kebersihan. Menurutmu apa artinya ini?

Je Hoon: Apa lagi? Dia mau ulur tangan.

Hyuk: Tidak perlu mengatakannya secara langsung.

Je Hoon: Pendidikanmu kurang. Yang kau miliki adalah bahwa kau putra CEO. Tidak seperti CEO yang memberimu posisi. Dia ingin kau bertarung secara adil dengan orang lain dan meneruskannya sendiri.

Hyuk: Ya. Dia menyuruhku untuk melepaskannya.


Joon mengatakan apa yang ia dengar kalau perusahaan tidak akan melihat resume kali ini. Je Hoon menjelaskan, meski begitu masih ada batasannya. Pada tahap akhir, apa yang akan mereka lihat jika bukan resume?

Joon: Tunggu. Jadi, "tidak ada resume" adalah citra perusahaan? Namun, kau mendorongku untuk mendaftar? Meskipun kau tahu itu semua bohong.

Hyuk: Joon-ie, kau akan mengajukan magang juga?

Je Hoon: Jangan konyol. Kau dan Hyuk berada pada tingkat yang berbeda.

Hyuk: Ya, Joon berada pada tingkat kecerdasan yang berbeda dariku.

Je Hoon: Aku senang kau tahu. Tidak perlu bagimu untuk berkonflik. Kau akan gagal dalam wawancara magang. Gangsu Group akan kembali menandatangani kontrak dengan kontraktor petugas kebersihan.


Joon: Kemudian Presdir Min akan terus menuai keuntungan. Berarti tidak ada yang perlu dipikirkan. Ikuti saja, Hyuk-ah.

Hyuk mengiyakan tanpa pikir apa-apa. Tapi kemudian ia sadar apa yang ia iyakan tadi, Apa? Melakukan apa?


Je Hoon tidak setuju dengan Joon kali ini.

Joon: Kau bilang kau akan mempekerjakan mereka. Hidup mereka ada di tanganmu sekarang juga. Kau berhenti bahkan tanpa mencobanya?

Hyuk: Tidak, bukan begitu.

Je Hoon: Jangan lakukan hal-hal yang tidak dapat dia tanggung.

Joon: Seharusnya kau tidak melakukan pertunjukan itu di acara tersebut, Hyuk.

Hyuk: Itu benar, tapi..

Je Hoon: Tidak. Jangan pernah memikirkannya. Kau tidak bisa melakukannya

Hyuk: Ya, aku tidak bisa.

Joon: Seorang pria menyerah sebelum mencoba?

Hyuk: Ya, itu tidak benar.

Je Hoon: Aku sudah bilang jangan lakukan itu.

Joon: Aku sudah bilang untuk melakukannya.

Hyuk bingung, mau menurut sama siapa dia? AKhirnya ia hanya bisa menunduk sambil menghela nafas.


Woo Sung menyampaikan pada Ibunya kalau CEO Byun menyuruh Hyuk untuk mengikuti seleksi pemagang.

"Bahkan jika ayah sangat marah, Kenapa ayah menyuruh Hyuk mengikuti seleksi pemagang? Ini terlalu berlebihan. Apa yang ada dalam pikiran ayah? Apa ada yang kau tahu, bu?"


Ibu lalu ingat kata-kata Ayah tempo hari, "Jika dia punya sayap, dia akan terbang. Aku tidak tahu apa dia burung phoenix. Aku perlu membuangnya agar tahu apa dia seekor elang atau anak ayam."

Woo Sung terkejut mendengar dari ibu kalau Ayahnya mengatakan itu.

Ibu: Apa menurutmu ayahmu sedang mencoba melatih Hyuk sekarang? Bukankah sebaiknya kau membantu Hyuk sebagai kakaknya?

Woo Sung: Ayolah, Ibu. Ibu tahu kan, dia hanya pembuat onar. Bagaimana aku bisa membantu?

Ibu: Hei, Hyuk tidak memunggungimu saat itu. Anak muda itu melindungi kakaknya.. Lupakan. Mari kita tidak membicarakannya.


Hyuk terus berpikir soal pemagang itu dan ia benar-benar tidak bisa melakukannya, tidak bisa.

"Bagaimana aku bisa melakukannya? Bahkan jika mereka tidak melihat resume. Aku perlu tahu sesuatu untuk lulus ujian. Oh, aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa melakukannya."

Lalu ada pesan masuk di ponsel Hyuk.


Joon makan bersama yang lain. Mi Yeon bertanya, apa nilai-nilai Hyuk buruk disekolah dulu? Joon tidak begitu tahu kalau soal itu.

Ki Sub dan Tae Kyung mengatakan bukan masalah nilai saja saat ini yang menetukan. Pasti Hyuk juga memikul beban emosional karena kelulusannya menyangkut diangkat atau tidaknya mereka menjadi karyawan langsung Group Gangsoo.


Ternyata yang mengirim pesan untuk Hyuk tadi adalah Woo Sung. Saat ini Woo SUng ada di depan bersama Je Hoon. Hyuk bertanya, kenapa Woo SUng ada disana. Woo Sung menjawab kalau ia hanya ingin tahu tentang tempat tinggal Hyun dan ternyata tidak seburuk yang ia pikir.


Je Hoon mengatakan kalau rumahnya kotor, ia menyarankan untuk pindah ke kafe saja.

Hyuk: Tidak apa-apa, Je Hoon-ah. Jangan khawatir tentang itu.

Je Hoon: Ada kafe terdekat yang jaka tempuhnya hanya lima menit.

Hyuk: Dia bilang dia penasaran dengan tempat tinggalku. Berarti aku harus menunjukkan padanya.

Hyuk lalu mengajak Kakanya itu masuk ke rumah Je Hoon. Woo Sung melarang Je Hoon ikut masuk.


Joon pulang dan melihat Woo Sung masuk bersama Hyuk.


Hyuk membuatkan kopi tapi Woo Sung ternyata tidak minum kopi setelah lewat jam 6 sore. Hyuk tidak masalah, ia akan meminum kopinya sendiri.

Hyuk lalu menyuruh kakaknya duduk dimanapun yang membuat kakaknya nyaman di rumah kecil itu.

"Jadi, Ayah menyuruhmu mengikuti seleksi pemagang. Itu yang aku dengar."

"Ya."

Woo Sung lalu melemparkan seamplop uang pada Hyuk. Hyuk tak mengerti apa maksudnya itu. Woo Sung mengingatkan kalau Hyuk pernah bilang sedang membutuhkan uang.

"Aku memberimu lebih dari cukup. Ambillah dan tinggalkan Korea. Pergilah berlibur dan biarkan pikiranmu beristirahat. Dan juga, jangan terlalu menganggap tawaran ayah dengan serius. Jangan bertingkah. Kau bahkan tidak akan lulus wawancara magang. Apa yang kau bicarakan tentang mempekerjakan langsung petugas kebersihan? Tutup mulutmu dan diamlah. Itulah yang dia maksud."


Woo Sung berkata kalau Hyuk sudah melakukan yang lebih dari cukup. Sudah menunjukkan kehadirannya saja itu sudah cukup.

"Berhentilah sekarang dan pergi bersenang-senang di suatu tempat di luar negeri. Aku akan memberikan apapun yang kau butuhkan saat kau disana, oke?"

Hyuk hanya tersenyum.

Kilas Balik..


Saat remaja, Woo Sung memohon pada Hyuk, ia berjanji akan melakukan apapun yang Hyuk katakan. Ia mohon agar Hyuk mau menyelamatkannya kali ini saja.

"Kau tahu aku akan mati jika ayah kita tahu. Kau satu-satunya orang yang bisa membantuku. Kaulah satu-satunya. Aku akan melakukan apapun yang kau mau, oke? Jadi, Hyuk-ah. Selamatkan aku kali ini. Aku bahkan mengemis seperti ini."


Selanjutnya, ayah marah pada Hyuk dan menampar Hyuk karena perbuatan Woo Sung, Hyuk memutuskan melindungi Woo Sung.

"Tidakkah kau takut? Kau membawa mobil dan keluar malam ini untuk memukul seseorang?"

Ibu terkejut, ia menoleh pada Woo Sung, apa yang terjadi? Tapi Woo Sung menghindari tatapan ibu. Ibu tahu apa yang terjadi tapi diam saja.


Hyuk hanya bisa minta maaf pada Ayah. Ayah terlanjur marah, ia menyuruh Hyuk bertanggung jawab sendiri atas apa yang dilakukannya. Ibu memohon agar ayah mau membantu tapi ayah sama sekali tidak mau tahu.

Woo Sung diam saja melihat Hyuk terluka seperti itu.

Kilas Balik Selesai..


Hyuk merasa ini menarik, saat Woo Sung bilang akan melakukan apapun untuknya itu artinya Woo Sung sedang putus asa, benarkan?

"Sekarang aku sudah memikirkannya.. hanya ada satu hal yang bisa Hyung lakukan untukku. Ah.. aku tidak kecewa dengan itu sekalipun. Ini tidak menyenangkan lagi. Apa pun itu.. orang melakukan sesuatu untukku." Lanjut Hyuk.

"Kau tidak mengatakan bahwa kau benar-benar akan mengikuti seleksi pemagang ini, kan?"

"Jujur saja, aku tidak siap untuk tugas itu. Tapi Hyung muncul di sini dan mengkhawatirkanku. Aku merasa sedih karena aku takut."

"Jadi, kau akan melakukannya?"

"Hyung akan menghiburku, kan?"


Woo Sung lalu keluar dengan kesal. Je Hoon yang ada di depan pintu bersama Joon langsung mengikuti Woo Sung.


Sementara Joon mengintip Hyuk yang masih di dalam dan terlihat depresi.


Joon teringat pesan yang lain tadi.

Ki Sub: Katakan padanya kalau dia tidak perlu merasa terlalu terbebani oleh kita.

Tae Kyung: Setiap orang harus mencari nafkah sendiri. Orang harus menjalani hidup mereka sendiri.

Mi Yeon: Tentu saja, dia tidak perlu merasa bertanggung jawab atas kita sama sekali. Tidak perlu.

Joon memutuskan untuk masuk ke dalam.


Je Hoon bertanya pada Woo Sung, apa Woo Sung akan pergi seperti ini? Woo Sung balik bertanya pada Je Hoon, sebenarnya apa yang ada dipikiran Hyuk itu, apa Je Hoon tahu sesuatu?


Hyuk mengakui tidak ada yang ia pikirkan, sungguh, ia hanya marah sendiri dan kesal. Joon memastikan, sungguh hanya itu?

"Hmm?"


Je Hoon juga mengatakan hal yang sama, ia yakin Hyuk mengatakannya karena malu di depan saudaranya. Jadi.. jangan khawatir, ia akan menjaganya.

"Tidak. Jangan lakukan satu hal pun. Biarkan dia mengikuti seleksi pemagang. Dia perlu melihat seberapa rendah dan berapa banyak kemampuannya. Dia perlu seleksi itu untuk melihatnya sendiri."


Hyuk tidak mengerti, apa yang barusan Joon katakan tadi?

"Mari kita lakukan bersama, seleksi pemagang itu."

"Benarkah? Kau juga? Kenapa tiba-tiba?"

"Aku tidak bisa membiarkanmu sendiri."

"Joon-ah~"

"Tentu saja, tidak gratis, jadi jangan berharap terlalu banyak."


Joon menyusun perinciannya, putaran pertama, tes sumber daya manusia. Putaran kedua, tes keterampilan praktis. Putaran ketiga, wawancara pribadi. Untuk setiap putaran yang Hyuk lewati lewati, 200.000 won dan Hyuk akan mendapatkan pelatihan khusus darinya. Jika Hyuk melewati semuanya, ia mendapat bonus 100.000 won. Bagaimana?

Hyun setuju, tapi apa maksudnya pelatihan khusus?

>

2 komentar

avatar

Di tunggu kelanjutanny 😊😊😊


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search