-->

Sinopsis Meloholic Episode 8 Part 1

- November 29, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Meloholic Episode 8 Part 1

Sumber Gambar: OCN


Sajang Oppa memberikan novel yang Eun Ho cari. Sepertinya Eun Ho kesana karena rekomendasi Min Jung, selanjutnya ia berkata sulit percaya kalau Min Jung sering kesana, bukan sifat Min Jung soalnya.

"Semua orang punya sisi yang tidak terduga. Pacarmu menyukainya?"

"Apa?"

"Kalung itu."

"Ya. begitulah..."

"Kurasa Min Jung sudah punya buku ini."

"Dia bilang buku-buku ini untuk koleksi. Dia tidak mengizinkanku membaca bukunya."

"Ini buku yang unik. Penulisnya menghilang saat menulis cerita ini. Dia juga menghapus semua cerita yang sudah dia tulis. Ini salinan bajakan yang disusun dari hasil layar tangkap yang disimpan oleh penggemar sebelum dia menghilang. Bisa dibilang, ini buku langka."

"kau tahu banyak soal ini."

"Aku juga penggemar si Penulis."

"Berarti kau sudah membaca "Pasangan di Bak Mandi"?"

"Tentu. kau?"

"Ya, begitulah."

"Bagaimana menurutmu?"

"Bukunya tidak buruk."

Eun Ho bertanya berapa harganya, tapi Sajang Oppa memberinya gratis, anggap sebagai hadih pertama kali berkunjung, terlebih Eun Ho juga dekat dengan Min Jung. Eun Ho berterimakasih lalu jalan pergi, tapi Sajang Oppa memanggilnya.


Sajang Oppa berkata, saat Sarangbangi mulai menulis lagi, ia akan memberitahu Min Jung. Eun Ho mengerti dan pamit.


Sajang Oppa langsung berhenti ramah setelah Eun Ho pergi, tatapannya menjadi dingin.


Ia lalu masuk ke ruangan rahasianya dibalik rak buku dan mulai menulis lagi.


Eun Ho membacanovel itu di perpustakaan,

"Hingga saat itu, aku tidak tahu bahwa dia menyembunyikan rahasia besar, bahwa ada orang lain di dalam tubuhnya."


Judul novelnya adalah "Pasangan Bermuka Dua". Eun Ho menyadari kalau ini tentang Ye Ri dan ia ingat kata-kata Min Jung bahwa Karakter utama dalam novel itu membunuh kekasihnya.

"Deskripsi keadaan psikologisnya sangat luar biasa. Jadi, ada rumor bahwa penulisnya mungkin menulis kisah mengenai dirinya sendiri. Tapi siapa yang akan memercayai cerita konyol itu?"


Eun Ho menunjukkan novel itu pada Ye Ri. Eun Ho meyakinkan, cerita itu tentang Ye Ri kan? Ye Ri membenarkan, jadi Sarangbaragi adalah Sun Ho Oppa? Tapi.. bagaimana Eun Ho bisa tahu soal ini?

Eun Ho gugup, ia meminta novelnya kembali sambin menjawab Min Jung merekomendasikan novel itu padanya. Lalu terpikir olehnya bahwa ini mungkin cerita mengenai diri Ye Ri. Ye Ri tidak tahu kalau Sun Ho menulis cerita?

"Aku tahu dia mengikuti kontes menulis, tapi tidak tahu dia menerbitkan bukunya sendiri. Tapi bagaimana dia tahu?"

"Apa?"

"Aku tidak pernah memberi tahu Sun Ho Oppa soal Han Ju Ri."


Ye Ri kemudian mengajak Eun Ho pergi. Kemana? Tanya Eun Ho.


Ye Ri meminta Eun Ho menciumnya di tempat umum untuk mengeluarkan Joo Ri.

"Kau bilang, dia mungkin tahu keberadaan Sun Ho Oppa. Kau harus mengeluarkan dia dan bertanya kepadanya. Kau bilang harus menemukan Sun Ho Oppa agar bisa menemukan pelakunya."

Batin Eun Ho: Mungkin Kim Sun Ho pelakunya.


Eun Ho memastikan, apa Ye Ri akan baik-baik saja? Ye Ri mengangguk berkali-kali, demi Eun Ho, agar tahu yang sebenarnya.

Ye Ri: Jika kalian berdua melakukan hal aneh saat aku tidak ada. Akan kubunuh kau.


Ciuman pertama, Joo Ri masih belum muncul. Begitu pula dengan ciuman kedua dan ketiga.


Ye Ri: Aneh.

Eun Ho: Artinya berciuman saja tidak cukup? Aku harus melakukan apa lagi?

Ye Ri: Apa yang terjadi? Biasanya dia keluar.


Eun Ho ingat perkataan Joo Ri, kenapa Eun Ho selalu berusaha memegang tangannya? apakah bisa membaca pikirannya saat memegang tangannya?

Eun Ho jadi berpikir, mungkin itu karena dirinya, Joo Ri tidak mau Eun Ho membaca pikirannya makanya menolak muncul.


Eun Ho lalu memegang tangan Ye Ri sambil bertanya, apa Ye Ri ingat saat Joo Ri pertama kali muncul? Ye Ribaik bertanya, kenapa Eun Ho bertanya itu? Eun Ho meminta Ye Ri memikirkan seperti apa rasanya saat itu terjadi.

"Itu.." Kata Ye Ri dan Eun Ho mulai membaca pikirannya.


Eun Ho tiba-tiba terbangun di tengah pesta ulang tahun anak-anak. Itu adalah masa kanak-kanan Ye Ri.


Eun Ho tiba-tiba terbangun di tengah pesta ulang tahun anak-anak. Itu adalah masa kanak-kanan Ye Ri.


Tapi ada anak laki-laki yang memberi Ye Ri hadiah karena hari ini juga hari ulang tahun Ye Ri. Ye Ri terkesan, bagaimana anak itu bisa tahu? Ternyata anak itu menyukai Ye Ri dan menembak Ye Ri untuk menjadi kekasihnya saat itu juga.


Min Ji juga menyukai anak itu dan ia cemburu, ia berkata kalau ia membenci Ye Ri dan menyumpahi Ye Ri untuk enyah. Ye Ri ini teman baik Min Ji dan juga tahu kalau Min Ji menyukai anak itu.


Tiba-tiba Ye Ri terkunci di ruang busana Min Ji. Ye Ri amat ketakutan dan menangis keras memanggil Min Jin, ia mengaku bersalah dan meminta maaf. Eun Ho iba lalu memeluk Ye Ri.

"Tidak apa-apa. Jangan menangis. Semua akan baik-baik saja. Semuanya baik-baik saja." Kata Eun Ho.



Sampai akhirnya Min Ji membukakkan pintu, tapi saking takutnya, Ye Ri ngompol dan anak-anak mengejeknya.


Eun Ho kembali memeluk Ye Ri kecil, namun Ye Ri tiba-tiba mendorongnya. Itu karena Joo Ri muncul.


Joo Ri menbung kacamatanya, lalu memukul anak laki-laki yang menyatakan perasaan padanya.

"Kau yang paling jahat."

Teman-teman yang lain heran melihat Ye Ri. Joo Ri marah juga,

"Kalian lihat apa? Kalian juga memakai popok hingga lima tahun lalu."

Mereka lalu kabur.

"Jika mengajakku berpacaran, kau seharusnya membantuku. Pengecut."


Joo Ri selanjutnya memilih baju yang cantik. Eun Ho tak menyangka, ternyata Joo Ri sungguh hebat sejak masih kecil.

"Bagaimana Paman tahu namaku?" Tanya Joo Ri.

"Jangan panggil aku paman..."


Eun Ho lalu menjajari tinggi Joo Ri, "Oppa mau bertanya sesuatu kepadamu. kau mau ikut pergi denganku?"

"Tidak, aku mau di sini saja."

"Akan kubelikan sesuatu yang lezat."

"Kudengar jika orang berbuat baik kepadamu tanpa alasan, itu tipuan."

"Apa? Dari mana kau mendengar itu? Lupakanlah. Ikut Oppa ke suatu tempat."

"Bukankah lebih baik bagimu jika aku tidak keluar?"

"Apa?"


Tiba-tiba Joo Ri kesil berubah menjadi Joo Ri dewasa. Joo Ri berkata, Eun Ho sendiri yang bilang ingin ia menghilang

"Jika kau berjanji tidak akan mencari Kim Sun Ho, aku tidak akan keluar lagi. Bagaimana?" Syarat Joo Ri.

"Hal apa.. yang kau sembunyikan?"

"Ya atau tidak? Jawab saja."

"Jika aku menjawab "ya", apa yang akan terjadi kepadamu?"

"Jadi, jawabanmu "ya". Yoo Eun Ho. Sampai jumpa."


Entah apa yang terjadi setelah Eun Ho memegangtangan Ye Ri tadi, tapi sekarang Eun Hoo tiba-tiba terbaring di UGD, dimana Joo Seung dan Ye Ri memanggil-manggilnya.

Eun Ho akhirnya membuka  matanya dan bisa duduk. Eun Ho bertanya, dimana ia. Joo Seung tentu saja mejawab Eun Ho di rumah sakit.

"Kenapa kau mematikan lampunya? Gelap sekali. Nyalakan lampunya." Kata Eun Ho.

"Jangan bercanda." Kesal Joo Seung.

"Nyalakan lampunya."

"Jangan main-main."

"Nyalakanlah lampunya!"

"Eun Ho-ya. kau tidak bisa melihatku? Ada apa? kau tidak bisa melihatku?"

Eun Ho beneran tidak bisa melihat. Joo Seung dan Ye Ri sangat khawatir.


Tapi saat dokter memeriksa Eun Ho sudah bisa melihat dengan jelas lagi.

"Tampaknya tidak ada yang salah saat ini. Tapi kau sebaiknya diperiksa untuk berjaga-jaga." Kata Dokter.

Joo Seung setuju tapi Eun Ho bilang kalau ia baik-baik saja. Joo Seung kesal dan memukul Eun Ho, menyuruhnya menuruti apa kata dokter.


Sambil menunggu giliran pemeriksaan, Eun Ho main game ditemani Joo Seung. Joo Seung bertanya, kenapa Eun Ho tidak bilang kalau penglihatannya hilang usai memakai kekuatan?

"Aku tahu kau akan menggangguku seperti ini. Itu sebabnya."

"Kapasitas otakmu terbatas. Jika memakai kekuatan berlebihan, kau bisa mendapat masalah. kau tidak akan bisa melihat lagi."

"Aku punya alasan."

"Astaga, dengarkan aku!"

"Baiklah, Hyung. Aku tidak akan menggunakannya lagi. Aku janji."

"Sungguh?"


Eun Ho memeluk Joo Seung untuk menenangkannya, "Ya. Aku tidak perlu menggunakannya lagi. Hyung-ah, aku sudah minta maaf. Maafkan aku."

"kau adik laki-lakiku satu-satunya."

"Aku tahu."

"kau sudah berjanji."

"Tentu saja."


Tapi saat Ye Ri kembali dari mengambil perlengkapan di rumah, Eun Ho langsung mendorong Joo Seung dan menyuruh Joo Seung pergi, ia mau sama Ye Ri saja.

Joo Seung tentu saja kesal, ia pergi dan melemparkan pakaian yang dibawa Ye Ri pada Eun Ho. "Bedebah. Dasar bedebah."


Ye Ri memastikan, Eun Ho baik-baik saja kan? Eun Ho mengiyakan, ia tahu Ye Ri pasti sangat terkejut tadi.

"Ya. Kenapa ini bisa terjadi?"

"Kini aku baik-baik saja. Aku sudah tahu semuanya. Jika ada yang mengejekmu, aku akan melawannya."

"Apa maksudmu?"


Eun Ho lalu memeluk Ye Ri. Ye Ri malu karena dilihatin orang-orang tapi Eun Ho gak peduli. Tapi orang-orang melihat mereka secara positif, berkata kalau mereka cocok satu sama lain.


Ye Ri kembali terkejut karena Joo Ri kembali tidak keluar disaat seperti ini. Kenapa Joo Ri tidak keluar disaat ia memintanya? Padahal selama ini selalu keluar saat ia tidak memintanya.

Pikiran Ye Ri: Kuharap dia tidak akan keluar.

Eun Ho kembali memikirkan kata-kata Joo Ri tadi yang tidak akan keluar asalkan Eun Ho berhenti mencari Kim Sun Ho.


Eun Ho cerita pada Joo Seung kalau Sarangbaragi itu adalah mantan pacar Ye Ri, ia juga memberi tahu Perwira Kim.

"Karena itukah kau.."

"Jangan khawatir. Aku tidak akan menggunakan kekuatanku lagi. Hanya ini yang bisa kulakukan. Polisi akan mencarinya. Ada apa?"

"Bukan apa-apa. Kurasa itu ide bagus. kau tidak perlu memikirkan itu. Jaga dirimu baik-baik."

"Ya, akan kulakukan."

"Berhenti menggunakan kekuatanmu."

"Baik."

"Ada ujian pekan depan, tahu kan?"

"Ya." Jawab Eun Ho santai tapi sedetik kemudian ia melotot terkejut.


Eun Ho di perpustakaan setelah ujian, ia mengetikkan kata kunci "Dana Pensiun Cheongnyangni" dan ia memesan sesuatu.

Lalu Ye Ri datang mebawakan minuman dan tak sengaja melihat apa yang dicari Eun Ho, tapi Eun Ho menyembunyikannya.


Ye Ri jadi malu gitu, lalu mengirim pesan pada Eun Ho, "Aku lebih suka pantai daripada pegunungan."

Eun Ho jelas girang.


Saat di rumah, Eun Ho jingkrak-jingkrak.

"Aku akan bepergian bersama kekasihku. Itu berarti, aku tidur di luar rumah!"


Ye Ri tiba-tiba mengetuk Pintu kamarnya. Eun Ho melonjak terkejut, tapi memasang wajah cool saat membuka pintu, ada apa?

"Annyeong.." Kata Ye Ri.


Ternyata Ye Ri meminta bantuan Eun Ho mengemasi barangnya di rumah lama karena ada yang mau menyewa kamar itu.

"Yeo Jin bekerja hari ini. Aku tidak bisa melakukan ini sendirian."

"Apa maksudmu? Aku ada di sini bersamamu. Memang apa gunanya kekasih?"

"Aku juga membutuhkan pakaian untuk besok."

"Ohh.. Benar."


Ye Ri menyinggung soal Ye Ri yang tidak keluar selama seminggu penuh, Eun Ho mengiyakan saja dan berkata kalau itu kabar baik, ia belum cerita kenapa Joo Ri berhenti keluar.

"Omong-omong, aku mendaftar kuliah. Di Universitas Eunha, jurusan Psikologi."

"Sungguh? Kau akan bagaimana? Kau harus berlatih memanggilku "Oppa"."

"Kenapa harus berlatih? Aku bisa memanggilmu "Oppa". Eun Ho Oppa."

Eun Ho langsung bengong saking senangnya. Tapi kebahagiaannya terganggu oleh suara ketukan pintu pemilik rumha. Ye Ri keluar untuk menemuinya.


Eun Ho : Itu induk semang. Waktunya tidak tepat sekali. Kenapa ibuku dan induk semang memanggil kami di saat seperti ini? Ini sebuah misteri. Misteri. Ini sebuah misteri.

Usai memasukkan semua ke tas Ye Ri, perhatian Eun Ho teralihkan pada lemari Ye Ri yang besisi banyak pakaian aneh-aneh seperti yang Ye Ri katakan. Juga ada yang paling aneh, Ye Ri memiliki jaket itu.


Eun Ho mengingat, Joo Ri lah si penyerangnya waktu itu. Eun Ho shock sampai menjatuhkan jaket itu.


Lalu Ye Ri masuk dan melihat jaket itu ada dibawah kaki Eun Ho. Ye Ri langsung mengambilnya.

"Kita sudah hampir selesai. Kenapa tiba-tiba hujan? Besok tidak akan hujan, bukan?" Tanya Ye Ri sebelum Eun Ho sempat mengatakan apapun.


Eun Ho tetap bertanya, apa jaket itu adalah milik Ye Ri. Ye Ri membenarkan, Sun Ho yang memberikannya kepadanya, awalnya, ia ingin membuangnya, tapi..

"Kim Sun Ho punya jaket yang sama?"

"Ya, dia punya. Tapi ini bukan kaus pasangan."

"Aku lupa ada sesuatu yang harus kulakukan."

Eun Ho lalu pamit, ia harus pergi duluan. Ye Ri menganggap Eun Ho sedang cemburu, ia tidak memikirkan yang aneh-aneh.


Eun Ho berjalan di tengah hujan dan bergumam kalau ia ingat wajah pelaku yang menyerangnya, Han Joo Ri, ternyata dia.


Ia memikirkan semuanya, tidak heran ia melihat sesuatu saat memegang kaki pelaku itu, karena melakunya adalah wanita. Yang paling ia ingat adalah mengenai pembunuhan itu.


Eun Ho pulang dan langsung melihat kembali foto-foto TKP pembunuhan bak mandi itu.


Eun Ho kembali kepikiran apa yang ia tanyakan pada Joo Ri tadi.

"Ada sesuatu yang kau sembunyikan?"

Joo Ri hanya tersenyum.


"Ini yang kau sembunyikan? Han Joo Ri, kau pelakunya?"

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search