-->

Sinopsis Naked Fireman Episode 4 Part 2 "Final"

- Januari 24, 2017
>
Sumber Gambar dan Konten dari KBS2

Sinopsis Naked Fireman Episode 4 Part 2 "Final"


Cheol Soo mengambil pesan Jin Ah yang dibuang di tong sampah. Cheol Soo membacaya dan ia menekankan kata "lari". Cheol Soo menelfon Jin Ah tapi tidak aktif, ia menulis pesan, "Ada masalah?" tpi ia hapus kembali setalh berpikir.

Ia menulis, "Aku suka karena kau suka ikan bakar". Pesan balasan yang masuk, "rasanya enak. kita harus makan kesana lagi."

Cheol Soo menyadari sesuatu.



Detektif Kwon memicu api terjadi dengan penamas ruangan. Ia menjelaskan pada Jin Ah kalau akan terjadi kebakaran jadi itu akan menghapus jejaknya,

"Semua orang akan tahu kalau ada anak kuliah yang pingsan sebelum bisa diselamatkan.


Detektif Kwon akan membuka borgol Jin Ah tapi ponselnya berbunyi dari nomor tidak dikenal. Ia menolknya lalu pesan masuk, "Angkat, Kwon Jeong Nam."

Detektif Kwon tersenyum. Tidak menyangka mereka luar biasa sekali. Detektif Kwon mengangkat telfon Cheol Soo. Cheol Soo meminta disambungkan ke Jin Ah.

"Lari. Kabur..." Ujar Jin Ah dengan nafas pas-pasan.

"Jin Ah-ssi, kau tak apa?"


Detektif Kwon mengambil alih ponsel, menjelaskan kalau Jin Ah pasti mengantuk karena obat. Ia minta Cheol Soo memikirkan baik-baik, satu langkah salah Cheol Soo tidak akan melihatnya lagi. Cheol Soo mengajak Detektif Kwon untuk membicarakan hal ini.

"Menemuimu, apa untungnya buatku?"

"Kamera kotak hitam itu ada padaku."


Dalam perjalanan, Cheol Soo menelfon Sung Jin minta bantuan. Ia naik taksi dan tampaknya supir taksi mencurigainya. Cheol Soo menyuruh Sung Jin untuk mendapatkan rekaman kotak hitam itu.

"Apa? Yaa, aku sedang mengalihkan penguntitku. Mana bisa aku kesana saat sedang diikuti?"

"Aku tahu ini sulit. Tapi lakukanlah. Jin Ah-ssi diculik."

"Kalau begitu telpon saja polisi!"

Cheol Soo tidak bisa karena JinAH bisa saja dibunuh. Menangkap Kwon Jeong Nam nomor 2 setelah keselamatan Jin Ah. Tidak ada waktu, pemilik mobil akan tiba 20 menit lagi. Tolong.

Tanpa menunggu persetujuan Sung Jin, Cheol Soo menutup telfon. SUng Jin bingung harus bagaimana.


Detektif Kwon menelfon rekannya, bagaimana bisa Cheol Soo memiliki kotak hitam itu. Rekannya menenagkan, tidak kok! Pemiliknya saja belum pulang, ia terus mengawasi disana.

Tapi detektif itu lapar dan meninggalkan lokasi untuk beli makan.


Sung Jin belok di gang sempit. Detektif yang mengikutinya berhenti agak jauh. Ternyata Song Ja sudah menunggu. Sung Jin lalu menyuruh Song Ja menyetir mobilnya sementara ia kabur.


Detektif Kwon ditelfon rekannya katanya sudah mendapatkan memory card-nya. Tapikemudian pemilik asli mobil datang. Yang tadi memberi memory card adalah Sung Jin dan saat detektif menyadari, Sung Jin buru-buru kabur.

"Yaish! Diambil!" Ujar Detektif. Detektif kwon marah dan menyuruh rekannya itu untuk merebutnya kembali.


Cheol Soo sudah sampai di depan rumah Jin Ah.Ia tahu Supir taksi dari tadi mencurigainya. Ia jujur kalau dirinya adalah si buronan Kang Cheol Soo. Supir taksi langsung menelfon polisi setelah Cheol Soo turun.



Jin Ah semakin sulit bernafas. Detektif Kwon kemudian membuka borgolnya. Jin Ah sudah tidak bisa lagi menegakkan tubuhnya, ia tersungkur di tempat tidur.


Detektif Kwon menunggu Cheol Soo di ruang tamu. Sesampainya disana ia ditodong pistol. Cheol Soo meyakinkan, ia tidak akan berani mempermainkan Detektif Kwon.

"Yaa, Kang Cheol Soo. Kau kira kau bisa mengganti kotak hitam itu dengan nyawa Han Jin Ah? Kalian berdua adalah bom waktu."

"Detektif. Siapa bilang aku ingin mengganti kotak hitam itu dengan Han Jin Ah?"

"Apa?"

"Ada cara, detektif selamat, dan aku juga selamat. Kita saling membantu saja."

"Apa maksudmu?"

"Kita bisa jadi sekutu"

Jin AH sangat kesakitan, ia sampaiterjatuh ke lantai dengan memegangi dadanya.


Detektif Kwon mulai tertarik dengan penawaran Cheol Soo, ia meminta Cheol Soo untuk melanjutkan penjelasannya. Cheol Soo berjanji akan mendapatkan 5 juta dolar dari Han Jin Ah, soalnya Jin Ah mudah sekali di tipu.

Sementara itu Jin Ah pingsan di kamarnya karena rasa sakit itu dan api mulai muncul dari pemanas ruangan.


Detektif Kwon masih belum percaya, bagaimana bisa mereka menjadi sekutu. Cheol Soo minta 2 juta dolar dari Detektif Kwon, maka ia akan ke luar negeri. Selebihnya terserah Detektif Kwon, mau menjadikannya pembunuh atau penipu. Tapi sebagai asuransinya, ia akan membawa serta kotak hitam itu.

Detektif Kwon setuju sepertinya.


Sung Jin berlari menuju atap sebuah gedung. Detektif terus mengejarnya hingga menangkapnya. Detektif bahkan mendapatkan memory card-nya tapi karena ia lengah, Sung Jin menjatuhkan memory card itu ke jalan gang. Mereka berlomba turun untuk mendapatkannya.


Cheol Soo lalu bertanya dimana Jin Ah, ia sudah akan naik ke atas tapi Detektif kwon menahannya. Detektif kwon mengatakan kalau ia sudah memberi Jin Ah obat untuk menutup pernapasannya, bisa saja sudah mati sekarang.

Cheol Soo tidak bisa bersabar lagi, dimana Jin Ah sekarang?! Detektif Kwon mulai curiga, Cheol Soo mengatakan kalau ia bisa menyelamatkan Jin Ah jadi dimana dia sekarang??


Ponsel mereka berdering bersamaan dan mereka mengangkatnya bersamaan. Cheol Soo mendapat telfon dari Sung Jin mengatakan kalau memory card-nya ada padanya. Detektif kwon mendapat telfon dari rekannya kalau ia kehilangan memory card-nya.

Tana pikir panjang, Cheol Soo langsung melawan Detektif kwon dan pistol meletus mengenai kaca.


Di kamar Jin Ah sadar, sementara api semakin membesar. Jin Ah melihat ada satu alat pernafasaannya di kolong tempat tidur, ia meraihnya dan menggunakannya.


Cheol Soo bergulat sengir sengit dengan Detektif kwon dan ia berhasil menang walaupun terluka dimana-mana yang paling parah adalah kepala bagian samping karena Detektif kwon memukulnya dengan pot bunga.


Jin Ah sudah sadar betul dan mulai panik karena api sudah membesar, ia terjebak di dalam, mau keluar dari jendela pun tidak bisa karena macet.


Cheol Soo naik ke atas. Ia melihat Jin Ah menangis ketakutan. Dengan kekuatannya yang tersisa ia mencoba merusak pagar kayu itu agar Jin Ah bisa keluar tapi tidak lama Detektif kwon menyusulnya dan menghalanginya.

Jin AH juga membantunya mengalahkan Detektif kwon, saat Detektif kwon akan memukulnya dengan botol kaca, Jin Ah menjambak rambut Detektif kwon, sehingga ia bisa menang. Sementara Detektif kwon pingsan tertimpa rak buku.


Cheol Soo kembali membenturkan tubuhnya untuk merusak pagar kayu itu tapi tidak bisa karena pagarnya terlalu kuat.

Jin Ah meneyentuh wajahnya, menyuruhnya keluar karena mereka berdua bisa mati jika begitu terus. Ia bukannya menyarah, ia akan menunggu sampai tim penyelamat datang. Jadi, pergilah.

Cheol SOo tidak mau, ia bangkit lagi dan akhirnya ia berhasil. Jin Ah lalu membopongnya keluar dari sana lewat balkon.


Sampai di balkon, Detektif kwon tersadar, merintih minta pertolongan. Cheol SOo akan kembali dan menolongnya tapi Jin Ah melarangnya.

"Biarkan saja orang itu mati. Dia layak mati. Kenapa orang sepertimu mengambil resiko untuknya? Pergi saja denganku. Ayo pergi."

Cheol Soo tidak bisa, ia mngeluarkan amplop uang dari Jin AH. Ia ingin Jin Ah memberikan uang itu untuk Pak Jang. Cheol Soo lalu melangkah kembali tapi Jin AH menahannya.


"Apakah hanya ini... yang ingin kau katakan padaku?"

Cheol Soo berbalik mencium Jin Ah, "Kita bicara setelah aku kembali." Janji Cheol Soo.


Cheol Soo berhasil sampai pada Detektif kwon dan ia membantunya berdiri. Jin Ah tidak bisa diam saja, ia juga ikut kembali masuk.

Tapi tiba-tiba reruntuhan kayu yang terbaar menimpa Cheol SOo dan detetif Kwon. Jin Ah syok melihatnya, sesaat ia tidak bisa mengatakan apapun. Lalu polisi datang. Mereka menarik Jin Ah menjauh. Jin Ah berteriak, meronta minta dilepaskan, ia ingin menyelamatkan Cheol Soo.


Karena kejahatannya. Detektif kwon dijatuhi hukuman mati. Detektif kwon tidak terima, ia mau menuntut Cheol Soo yang telah membuat mukanya cacat, tapi hakim tidak menggubris, petugas membawanya untuk diamankan.
 

Jin Ah menemani jalan-jalan Pak Jang setelah operasi. Ia curhat kalau i masih mengerti Cheol Soo. Semakin ia pikir... semakin benci. Semua orang bilang Kwon Jeong Nam layak untuk mati. Kenapa dia melakukan itu?

"Dulu, Tidak lama selepas wajib militer? Ia berkata padaku dengan wajah serius, kalau Ia ingin jadi pemadam kebakaran. Aku tanya "kenapa?"... lalu dia jawab, "supaya terlihat keren"."

"Terdengar seperti Kang Cheol Soo."

"Aku, tiap hari mengomelinya, dan bilang kalau pekerjaan ini bukan agar terlihat keren. Tapi, dia bilang hanya ini satu-satunya pekerjaan yang tidak mendiskriminasi. Orang berkuasa dan orang biasa, semuanya punya nilai sama saat diselamatkan. Dia selalu menggerutu dan protes saat bekerja, tapi hari itu, bagi Cheol Soo, nyawa Kwon Jeong Nam harus diselamatkan. Pergilah dan temui dia. Dia sudah menunggumu."


Jin Ah pergi ke sebuah rumah persemayaman. Ia bicara kalau hari ini ia punya berita.

"Aku kembali sekolah. Aku bertukar nomor telpon dengan temanku. Aku sudah berubah, bukan?"

Jin Ah juga meninggalkan hadiah. Sebuah lukisan.

"Keajaiban yang aku pancing dari ingatanku. Aku ingin membaginya denganmu."


Lalu Jin Ah ke markas tim DamKar di Gachon. Disana Jin Ah melihat Nam Il dan Dae Young sedang bersih-bersih.


Nam Il bicara pada Dae Young,

"Yaa, kenapa dia disini?"

"Aigoo, sudah berapa kali kubilang? Cukup bersihkan semuanya."

"Aah, bagaimana kalau dia dipecat? 5 botol soju, satu minggu tidak makan, dan 2 bulan tidak tidur akan menyembuhkannya."

"Dia tidak dipecat, tapi sedang masa tunggu."


Jin Ah akan mendekat tapi tiba-tiba seseorang dari dalam membuang air kotor ke arahnya. Tapi tenang, Cheol Soo datang tepat waktu, langsung menagkatnya sehingga air itu mengenai kaki Cheol Soo.

"Kenapa? Kau akan menggigitku kalau tidak kuturunkan dalam hitungan ketiga?"

Nam Il dan Dae Young melihat mereka berdua.


Cheol Soo membawa Jin Ah menjauh dari sana. Ia menebak, Jin Ah datang untuk menemuinya, kan? Jin Ah akan menjawabnya jika Cheol Soo menurunkannya dan Cheol Soo menurunkannya.

Cheol Soo menyentuh bekas luka bakar di pelipisnya.

"Kau akan terus begini ya? Kau akan tetap menghadapi api tanpa ragu dan tidak memperdulikan aku?"

"Aku akan kembali. Dan terlihat lebih keren. Karena ada orang yang harus kutemui."

Jin AH diam saja. Cheol Soo jadi serba salah, apa jawabannya salah? Lalu ia meminta waktu untuk memikirkan jawaban yang benar.


"Aku juga suka Kang Cheol Soo. Aku suka Kang Cheol Soo-ssi... melebihi yang kau kira. Aku takut, aku makin suka padamu. Ayo kita pacaran."

Cheol Soo tersenyum begitu pula Jin Ah.


Dan yang ditemui Jin AH di rumah persemayaman adalah orang tuanya. Lukisan yang dimaksud itu lukisanbekas luka bakar Cheol Soo.

-= END =-

Terimakasih sudah membaca Sinopsis Naked Fireman di Diana-Recap.  Sampai ketemu di drama selanjutnya...



>

1 komentar:

avatar

hahaha bagus ceritanya


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search