-->

Sinopsis Naked Fireman Episode 2 Part 2

- Januari 20, 2017
>
Sumber Gambar dan Konten dari KBS2

Sinopsis Naked Fireman Episode 2 Part 2

Jin Ah mulai melukis punggung Cheol Soo. Cheol Soo merasa tidak enak karena sudah menjelek-jelekkan soal orang tua Jin Ah.

Jin Ah juga teringat perkataan detektif kalau ia hanya perlu membuat Sung Jin ada di genggamannya.

Cheol Soo berencana untuk minta maaf, ia terus mengajak Jin Ah bicara hingga membuat Jin Ah hilang konsentrasi sampai pensilnya patah. Jin Ah merautnya kembali.
Cheol Soo memanfaatkannya untuk berbalik menghadap Jin Ah. Ia menanyakan soal kemarin, apa Jin AH pulang dengan selamat dan bagaimana keadaan kaki Jin Ah. Jin Ah menjawab kalau ia baik-baik saja.

"Kapan kau mulai melukis?"

"Apa aku sudah bilang kenapa aku berhenti sekolah?"

"Belum."

Jin Ah menjelaskan, ada seorang sunbae yang terus mengikutinya dan terus menanyainya. Jadi aku menikamnya dengan pensil. Cheol Soo melotot kaget.

"Dia memanggilku psycho gila. DIa harusnya memilih gila atau psycho, toh keduanya sama tapi dia malah menggabungnya."

Cheol Soo merinding, ia berbalik pelan-pelan tanpa bergerak setelanya. Jin Ah tetap tidak bisa fokus ia teringat kata detektif, alsan Sung Jin melakukan kejahatan adalah karena merasa diabaikan.

Cheol Soo terkejut karena Jin Ah membanting pendilnya tapi ternyata Jin Ah cuma ingin mengajak Cheol SOo makan, ia yang traktir. Cheol Soo menolaknya tapi perutnya tak bisa berbohong.
Jin Ah membawa Cheol Soo ke restaurant mewah tapi mereka dilarang masuk karena Cheol Soo tidak memakai setelan jas. Jin Ah sengaja agar Cheol Soo marah.

Lalu ada pelanggan yang masuk dengan memakai jaket seperti dirinya. Cheol Soo protes dong. Pelayan menjelaskan kalau orang itu adalah pelanggan VIP disana.

"Apa kau tahu berapa harga pakaiannya?" Tanya Jin Ah. Pakaiannya memang sama dengan milik Cheol Soo tapi terdapat perbedaan yang sangat besar. Pelayan minta maaf karena itu adalah aturan disana.
Cheol Soo memilih keluar. Jin Ah heran kenapa Cheol Soo baik-baik saja padahal sudah didiskriminasikan gara-gara pakaian.

"Dia hanya karyawan disana." Jawab Cheol Soo dan mengajak ke restaurantlain saja.

Jin Ah masih mengompori, tapi Cheol Soo malah tersenyum. Cheol Soo berterimakasih karena Jin Ah marah untuknya.

"Aku tidak melakukannya demi kau. Tidak masuk akal." Bantah Jin Ah tapi Cheol Soo masih saja tersenyum, ia kesal dan jalan duluan.
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya. Jin Ah menoleh, setelah melihat orang itu, ia melotot terkejut. Orang itu adalah Seung Jae. sunbae yang dikatakannya tadi pada Cheol Soo.

Seung Jae tidak memuji Jin Ah yang semakin cantik, ia tidak percaya bisa kebetulan bertemu begini. Seung jae baru menyadari adanya Cheol Soo, ia bertanya apa Cheol Soo pacar Jin Ah.

Jin Ah diam saja. Cheol Soo yang mengelaknya, ia bukan pacarnya Jin Ah. Seung Jae lega, ia juga sangat senang bertemu dengan Jin Ah. Tapi ia tidak ingin berpisah langsung, ia mengajak Jin Ah sepertinya.
Cheol Soo paham, ia bilang ke Jin Ah kalau ia tidak apa-apa makannya ditunda lain kali saja. Tapi Jin Ah menolak ajakan Seung Jae, ia sudah tidak punya urusan lagi dengan Seung Jae.

Seung Jae tersenyum lalu menunjukkan luka ditangannya akibat ulah Jin Ah dan setelah itu Jin Ah malah berhenti sekolah tanpa minta maaf. Cheol Soo sepertinya paham siapa Seung Jae sari ekspresinya.

Jin Ah mengingatkan kalau ia sudah memberi Seung Jae uang damai. memang benar, tapi Seung Jaae masih punya dendam. Ia mendekati Jin Ah mengajaknya untuk minum bersama. Jin Ah ketakutan, ia langsung menepis tangan Seung Jae yang coba menyentuhnya.
Seung Jae kembali tersenyum, ia memegang pundak Jin Ah. Ia akan melihat apa yang Jin Ah lakkan hari ini dan berjanji akan menghapus semua foto Jin Ah di ponselnya. 

Seung Jae menarik paksa Jin Ah untuk mengikutinya, Jin Ah meronta minta dilepaskan. Cheol Soo tidak bisa diam saja. Ia menarik tangan Seung Jae dan memelintirnya. Seung Jae berteriak kesakitan.
"Sakitkan?" Tujuan Cheol Soo adalah memberitahu Seung Jae kalau Jin AH juga merasa sakit yang sama seperti Seung Jae karena tarikan Seung Jae.

"Hei. Han Jin Ah. Suruh kunyuk ini pulang sekarang juga. Kalu tidak, aku akan mengunggah semua fotomu di internet."

Cheol Soo bertanya pada Jin Ah soal apa yang harus ia lakukan. Haruskah ia marah untuk Jin Ah? Jin Ah melarang Cheol Soo melakukan apapun, ini adalah urusannya. Dasar Cheol SOo dilarang malah makin kenceng, cuma harus mengambil ponselnya, kan?
Cheol Soo mendesak Seung Jae ke mobil agar Seung Jae memberikan ponselnya. Seung Jae kesakitan, ia minta dilepaskan maka akan ia berikan ponselnya.

Seung Jae menerogoh saku tapi bukannya mengambil ponsel malah meninju Cheol Soo. Cheol Soo kesal, lihat saja diantara mereka berdua pasti salah satu akan mati har ini.

Cheol Soo mulai mendekati Seung Jae. Seung Jae berbohong mengatakan ada Jeon Ji Hyeon di  belakang. Cheol Soo menolah dan Seung Jae menggunakan kesempatan itu untuk kabur naik mobil.
Cheol Sii tidak menyerah, ia mengejar mobil Seung Jae. Jin Ah ingin mencegahnya tapi ia tidak bisa menggapai lengan Cheol Soo. Hal itu mengingatkannya pada kejadian 10 tahu lalu.
Dimana Jin Ah juga berhasil memegang pundak Cheol Soo tapi Cheol Soo menampiknya. Jin AH belum menyerah, hingga ia menangkap Cheol Soo saat akan melompat pagar.

Cheol So kabur setelah mendorong Jin Ah. Di luar Sung Jin menyuruh Cheol Soo untuk cepat.
Saat itulah Jin Ah mengingat kalau pelakukanya bukan hanya satu orang. Ada satu orang lagi.

Cheol Soo terus mengejar mobil Seung Jae dan karena Seung Jae tidak fokus menyetir, terjadilah kecelakaan. Mobil Seung Jae terbalik dan Seung Jae terjebak di dalam. Sialnya lagi, sabuk pengamannya tidak bisa dilepas.

Seung Jae berteriak minta tolong, Jin Ah dan Cheol Soo melihatnya panik apalagi api mulai menyala. Cheol Soo berlari menuju Seung Jae. Ia menyuruh Seung Jae membuka kaca tapi tombolnya tidak berfungsi.

Cheol Soo melihat mobil lain berhenti karena bertabrakan dengan Seung Jae. Ia mengambil bantalan jok mobil untuk memecahkan kaca. Ia berhasil tapi masalah belum usai.

Sabuk pengamannya tidak bisa lepas semantara bahan bakar akan mengalir ke sumber api. Cheol Soo menemukan sesuatu lalu ia gunakan untuk memutus sabuk pengaman tapi tidak bisa. Jin Ah tiba-tiba mendekat.
Cheol Soo mengingatkan, bahaya bisa saja mobilnya meledak. Jin Ah membantah, ini juga bahaya bagi Cheol Soo. Jin Ah ternyata membawa cutter, ia menggunakannya untuk memotong sabuk pengaman.

Mereka berdua menarik Seung Jae keluar tepat waktu sebelum mobil meledak. Seung Jae lemas di mobil ambulance. Cheol Soo menanyakan keadaannya.

Seung Jae terharu, ia berterimakasih karena Cheol Soo sudah menyelamatkannya, ia benar-benar baik-baik saja sekarang berkat Cheol Soo. Cheol Soo kemudian meminta ponsel Seung Jae. Seung Jae memberikannya dan Cheol Soo mengantonginya.

Cheol Soo mendekati Jin Ha yang duduk di pinggir jalan. Cheol SOo jujur, tadi ia hampir jatuh hati pada Jin Ha.

"Apa?" Jin Ha tak percaya.
Cheol Soo memberikan ponsel Seung Jae. Jin Ah membuka galeri, disana benyak sekali foto-fotonya. Cheol Soo mengintip. Jin Ah melarangnya tapi saat Jin AH tidak melihat ia mengintip lagi.

"Dia benar-benar stalker. Dasar cabul. Tapi... kenapa kau selalu sendirian dalam setiap foto? Kau tak punya teman?"

"Aku tidak peduli."

"Kau berkencan?"

"AKu tidak peduli."

"Bagaimana dengaku?"

"Aku tidak..."
Jin Ah berpaling dan mereka bertatapan. Tapi kemudian Cheol Soo mengalihkan pandangan. Ia mengajak Jin Ah makan.

Jung Soon tertidur, Song Ja menggunakan kesempatan itu untuk membuka brankas dan setelah sekian lama akhirnya ia berhasil menemukan kombinasi yang cocok.

Cheol Soo membawa Jin Ah ke restoran yang ia tahu tapi sudah tutup padahal itu satu-satunya restoran enak yang ia tahu. Jin Ah mengajaknya mencari restoran yang dekat sana saja. ia perlu makan untuk bertahan hidup.

Akhirnya mereka makan ramen dan kimbablahap sekali, dua-duanya. Jin Ha memperhatikan wajah Cheol Soo, dipelipisnya ada luka.

"Apa kau baru sadar... Kau memang tidak tertarik padaku." Ujar Cheol Soo.
Song Ja membuat Jung Soon pergi kelur untuk membeli sandwich. Jung Soon mengeluh karena ia kan sudah masak, tapi Song Ja tetap memaksanya.

Saat Jung Soon pergi ia mengajak Sung Jin masuk karena sedari tadi sudah menunggu di luar.

Sung Jin dan Song Ja mengganti semua lukisan di brankas dengan yang palsu. Mereka mencuri yang asli. Mereka puas setelah memasukkan semuanya ke dalam tas.

Song Ja bertanya, apa Sung Jin sudah menemukan pembeli. SUng Jin menenangkan, temannya itu ahli dalam  jual beli barang curian jadi tak perlu khawatir.

"Kau tak perlu mengkhawatirkan apapun lagi sekarang. Cukup ucapkan selamat tinggal pada keponakanmu saja. Kau tidak akan pernah kembali lagi ke sini."

Song Ja menunduk mengerti.
Jin Ah mengajak Cheol Soo ke rumahnya, ia akan mengobati luka Cheol Soo. Cheol Soo mengarakan kalau ia baik-baik saja.

"Tapi aku tidak. kau terluka karenaku."

"Memang kenapa? kan bukan kau yang memukulku."

Tapi Jin Ah tetap naik ke atas, Cheol Soo pun mengikutinya.

Song Ja dan Sung Jin keluar dari kamar Jin Ah tapi mereka mendengar suara Jin Ah dan Cheol Soo. Mereka pun kembali masuk karena suara mereka semakin dekat.
Jin Ah dan Cheol Soo masuk kamar. Jin Ah mengambil kotak obat, ia yakin ada obatnya tapi tidak tahu yang mana. Cheol SOo mengambil kotak obat dari tangan Jin Ha dan meletakkannya di lantai, "kita cari sama-sama saja."

Cheol Soo melepas jaketnya. Lalu ia mengeluarkan satu per satu obat dari dalam kotak. Pertama obat gangguan pencernaan. kedua obat demam. ketiga aspirin. Jin Ah berkata kalau ia tidak boleh minumaspirin, nanti bisa jadi masalah besar.

Cheol Soo masih mencari, Jin Ah juga. Jin Ah menemukan salep, ia rasa itu untuk luka. Setelah diperiksa Cheol Soo ternyata itu untuk ruam. Cheol Soo kemudian menemukan plester, ia rasa itu cukup.
Cheol Soo menempelkan plester ke lukanya tapi lokasinya salah, ia ulangi lagi tapi tetap salah. Jin Ah kemudian melepasnya dan membuka yang baru, ia menempelnya untuk Cheol Soo.

"Soal tadi... tidak banyak orang yang bisa melakukannya. Ku pilir... kau orang baik. dan aku ingin... berterimakasih atas bantuanmu."
Cheol Soo gugup, ia memanggil Jin Ah.. Jin AH memandangnya tapi kalimat yang keluar dari mulutnya malah bertanya dimana letak toilet.

Jin Ah menunjuk arahnya dan Cheol Soo segera menuju ke sana. Jin Ah mengambil ponsel di tasnya lalu keluar.
Cheol Soo menyesal, dasar bodoh! kenapa malah tanya letak toilet. Tak heran jika dirinya jomblo.

"Kau ingin menencaninya?" Tanya Sung Jin yang ternyata ada dibalik tirai bersama Song Ja.

Cheol Soo terkejut, apa yang merekalakukan disana. Sung Jin menyuruhnya diam. nanti saja ia jelaskan yang penting sekarang Cheol Soo harus membantunya keluar.
Cheol Soo mengintip keluar, Jin Ah tidak ada, ia langsung menyuruh keduanya keluar.

Jin Ah ada di balkon menelfon Detektif, ia mengatakan kemungkinan kalau dirinya salah, ia pikir bukan Sung Jin pelakunya. Detektif tak percaya, apa maksud Jin Ah.

"Orang itu tidak tampak seperti orang jahat. Dia bukan orangnya."

"Jin Ha, tidak seorangpun bisa menilai orang lain dengan benar."

Jin Ah berkata kalau ia sudah membuktikannnya kalau dia orang baik. Detektif memperingatkan, penjahat seperti itu bisa menipu Jin Ah dengan mudah.

"Sejujurnya aku tidak tahu kenapa aku mencurigainya tanpa keraguan. Yang kuingat hanyalah yang dipakainya waktu itu. Kenapa aku begitu Ahjussi?"

Detektif melarang Jin Ah percaya dengan omongan Sung Jin, percaya saja pada daftar kejahatan yang pernah dilakukan Sung Jin. Jin Ah mengatakan kalau ia mengingat sesuatu yang lain hari ini.
Detektif terkejut, apa itu. Jin Ah merasa kalau ia mendekati Sung Jin mungkin SUng Jin bisa membantunya. Detektif malah membentak, apa ingatan yang diingat Jin Ah itu.

Jin Ah merasa aneh. Detektif menyuruhnya mendengar baik-baik, serahkan Sung Jin padanya. Ia menyuruh Jin Ah untuk menyelipkan barang mahal ke baju Sung Jin lalu melaporlah ke polisi dan ia akan menangkap Sung Jin setlahnya.

Jin Ah ragu, apa Detektif menyuruhnya untuk menjebak Sung Jin. Detektif menjelaskan kalau itu bukan hal besar toh Jin Ah juga melihat sendiri daftar kejahatan SUng Jin.

"Yang kita onfirmasi apakah dia membunuh orang tuamu. Apa kau tidak penasaran?"

Jin Ah menyentuh kalungnya.
Cheol Soo memimpin jalan. setelah sampai di bawah. Sung Jintak sengaja menyenggol sebuah guci. Cheol Soo berhasil menangkapnya tapi tutup guci itu terlepas.

Detektif memstikan, apakah Jin Ah masih mendengarkannya. Cheol Soo berusaha menangkap tutup guci itu tapi malah terlempar semakin jauh dan akhirnya jatuh ke lantai.

Jin Ah mendengar suara itu, Ia lekas ke dalam dan mematikan telfon. Cheol Soo sendirin disana, ia minta maaf setelah Jin Ah tiba, ia berjanji akan menggantinya.
Jin Ah berjalan turun, apa Cheol Soo akan pergi. Kerena Song Ja dan Sung Jin bersembunyi dibawah tangga, Cheol Soo buru-buru naik mencegah Jin Ah turun.

Jin Ah sadar, jaket Cheol Soo ketinggalan, ia lalu balik ke atas untuk mengambilkannya. Sung Jin dan Song Ja akhirnya bisa keluar tanpa ketahuan.
Detektif Oh mendekat pada istri dan anaknya. Istrinya sangat takut, iamemeluk putri mereka erat-erat. Ia bertanya, apa yang Detektif butuhkan. Detektif dengan tegas meminta mereka keluar segera, istrinya langusng menggendong putri mereka keluar rumah.

di wajah istrinya banyak lebam, dipukuli Detektif mungkin.
Detektif mengeluarkan seustu dari balik lemari, itu adalah pisau milik pelaku yang dilihat Jin Ah, dibungkus dengan koran berita kebakaran vila dan pembunuhan orang tua Jin Ah.

Cheol Soo galau, ia memikirkan Jin Ah yang menyebutnya orang baik. Soalnya ia tahu apa yang dilakukan SOng Ja dan Sung Jin tadi.

Jin Ah juga galau, mau memasukkan kalungnya ke saku Cheol Soo atau tidak.


>

1 komentar:

avatar

seruh nih ceritanya,,,
ditunggu part Drama Naked Fireman selanjutnya min...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search