Sumber Gambar dan Konten dari KBS2
Sinopsis On The Way To The Airport Episode 11
Setelah pertemuannya yang mengharukan dengan Do Woo, Soo Ah kembali ke jeju dengan pesawat dalamnegeri. Ia duduk di dekat pintu darurat hal itu mengingatkannya pada Do Woo, dimana pertemuan pertamanya dengan Do Woo juga saat Do Woo duduk di dekat pintu darurat.
Sampai di Jeju, Hyo Eun sudah menunggunya, dengan gembira Hyo Eun mengatakan kalau ia sudah memiliki banyak teman, adik-adik dan kakak-kakak, semua teman disana. Soo Ah memblasnya dengan pelukan lalu mengajak Hyo Eun kembali ke rumah.
Saat pagi hari, Soo Ah akan mengantar Hyo Eun ke sekolah dengan bis. Tapi tetangganya melarang, disana mereka memiliki jadwal mengantar anak-anak ke sekolah dan hari itu bukan jadwalnya Soo Ah.
Setelah itu mereka berkumpul di kafe mengobrol layaknya ibu-ibu. Tapi Soo Ah hanya diam saja, ia malah mencari rumah melalui ponselnya.
Selanjutnya Soo Ah berjalan sendirian, ia teringat saat ia cerita tempat asalnya pada Do Woo yang sangat berangin dan banyalk burung bertengger di kabel listrik. lalu Do Woo membalas,
"haruskah
kita tinggal di tempat seperti itu?"
Dan juga
teringat kenangan-kenangannya lain bersama Do Woo. Sampai saat ia minta
berpisah dengan Do Woo.
Nyonya Kim
menemukan teman untuk berolah raga ditaman. Juga untuk berbagi informasi hidup
sehat. Ia juga membanggakan cucunya yang masuk sekolah internasional.
Soo Ah
menelfon untuk sekedar bertukar kabar dan berjanji akan menelfon setiap hari.
Tapi hari ini spesial, ia menelfon untuk memberitahu kalau ia membagi uang
pesangonnya untuk Nyonya Kim sebagai ganti gaji bulanan yang ia janjikan.
Kevin Oh
datang untuk menyapa Soo Ah. Disana ia bertemu ibu-ibu yang kepo, mereka ingin
tahu sekali identitas Kevin yang menurut mereka ganteng banget.Soo Ah menjelaskan kalau Kevin adalah Junior suaminya tapi para tetangganya belum puas sampai akhirnya Kevin menjelaskan identitasnya sendiri.
"Halo.
Aku seorang pilot dari A Airlines. Atasanku adalah suaminya, Kapten Park Jin
Seok. Aku disini untuk menyapa atas perintah Kapten Park. Tolong jangan salah
paham."
Para
tetangga akhirnya mengerti, lalu Soo Ah mengajaknya masuk. Dimana rumahnya
sangat berantakan.
Soo Ah
berkata kalau ia tidak memiliki kopi. Ia bertanya, apa Kevin akan melapor pada
Jin Suk kalau rumahnya berantakan dan Hyo Eun hanya masuk sekolah biasa.
Kevin tak
menjawabnya, ia melihat ke luar dan ada seorang tetangga yang mengintip. lalu
Kevin mengajak Soo Ah keluar.
Dalam
perjalanan Kevin menjelaskan kalau orang-orang desa memang begtu, walaupun ia
diam Jin Suk pasti akan tahu.Kevin bersedia membantu karena percaya kalau mereka berdua butuh waktu untuk sendiri. Kevin juga membatu Soo Ah untuk menemukan rumah.
Dan setelah
melihat rumah itu, Soo Ah menyukainya. Rumah itu bagus dan dekat halte bus jadi
kalau mau kemana-mana mudah.
Selanjutnya
Soo Ah menyusuri jalanan disana hingga ia sampai pada sebuah rumah di pinggir
pantai. Tidak seperti rumah kebanyakan, rumah itu hanya sendirian disana.
Soo Ah
kemudian memotret rumah itu. Soo Ah mengirim gambar rumah itu ke nomornya
sendiri, mulai sekarang ia aka mengasumsikan kalau ia mengirim pesan itu pada
Do Woo.
Soo Ah
menulis kalau ia menemukan tempat yang jauh dari dunia ini, tempat itu
mengingatkannya pada Do Woo.
Para
pramugari bergosip tentang Mi Jin dan Jin SUk dan mengasumsikan kalau alasan
Soo Ah berhenti adalah karena curuga dengan hubungan mereka. Joo Hyun
mengklarifikasi kalau rumor itu tidak benar, sementara Eun Joo hanya diam saja.Lalu suami Hyun Joo datang, ia menegur para Juniornya yang bergosip. Ia menjelaskan kalau alasan Soo Ah berhenti adalah karena Hyo Eun karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Hyo Eun.
Lalu Chang Hoon menyampaikan rumor itu ada istrinya. Istrinya membantah hal itu, baginya itu tidak berdasar. tapi tampak kalau Hyun Joo mencurigai sesuatu juga.
Lalu mereka
membahas Soo Ah yang tidak memberi kabar. Hyun Joo yakin kalau SOo Ah akan
segera menghubungi karena mungkin Soo Ah pergi karena kebaikan Hyo Eun. Dan ia
menepis kecurigaannya tadi.
Jae Ah
memprotes keputusan kakaknya yang malah pergi dan meninggalkan Mi Jin dan Jin
SUk berduaan. Soo Ah menjelaskan kalau Mi Jin dan Jin SUk tidak ada hubungan
apa-apa. Jin SUk hanya meminya makanan SOo Ah
(Chief Song) dan ia ingin Jae Ah juga percaya padanya.
Jae Ah ingin
protes, tapi Soo Ah buru-buru mematikan telfon. Jae Ah menggerutu, karena sikap
Soo AH inilah maka Jin Suk menganggapnya remeh.
Tapi Jae Ah
memutuskan untuk menjadi adik yang berguna ia pasti akan menangkap basah Jin
SUk. Lalu ia menunggu Mi Jin di halte.Mi Jin Naik bis bandara untuk pulang ke rumah. Jin SUk mengirim pesan mengajaknya minum tapi ditoleknya karena lelash. Mi Jin lalu memejamkan matanya kembali.
ternyata Jin
Suk juga ada di bis yang sama, ia lalu duduk di dekat Mi Jin dan pura-pura tak
sengaja bertemu.
Jin Suk
kemudian membicarakan soal rumor, ia menawarkan diri untuk menghentikan mereka
yang selalu membicarakan Mi Jin tapi Mi Jin menolaknya.
Jin Suk
kelihatan sangat senang, bahkan ia bersenandung dan Mi Jin membahasnya. Jin Suk
menjelaskan kalau ini adalah kehidupan yang diimpikan setiap pria, dimana ia
hanya perlu bertemu istrinya 2/3 kali sebulan.
Mi Jin
membuka matanya lebar-lebar, jadi Soo Ah ada do Korea. Jin Suk tidak
menjawabnya,
Hyun Joo
menelfon Mi Jin untuk menanyakan dimana SOo AH berada. Hyun Joo heran saat Mi
Jin menjawab kalau ia tidak tahu dimana Soo Ah.
"Apa
perlu aku tanyakan pada Kapten Park." Tawar Mi Jin
Hyun Joo
kaget mendengar Mi Jin bersama Jin Suk tapi ia menolak, tak perlu berlebihan
begitu. Selanjutnya Hyun Joo hendak menanyakan sesuatu tapi tidak jadi.
Setelah
mamutuskan telfonnya, Jin Suk menyuruh Mi Jin untuk memutus hubungan dengan Soo
Ah. Mi Jin protes, memangnya Jin SUk siapa sampai berhak mengatakan itu
padanya.
Dan karena
Jin Suk membahas ini, Mi Jin mengatakan perasaannya bahwa ia merasa sangat
bersalah pada Soo Ah, jadi ia meminta agar Jin Suk berhenti mengirim pesan
untuk mengajaknya minum.
Kemudian Soo
AH melihat Jae Ah yang menunggunya di halte. Jin Suk penasaran sekali dengan
pria itu, ia hendak mengintip tapi tidak jadi saat Mi Jin mengatakan kalau pria
itu bisa jadi mengenal Jin Suk.
Jae Ah
mengikuti Mi Jin sampai ke rumahnya. Ia mengutarakan tujuannya bahwa ia akan
menangkap basah Jin Suk dan Mi Jin.
Mi Jin
melarang Jae Ah untuk menghabiskan masa mudanya hanya dengan melakukan itu. Jae
Ah membalik, Mi Jin kan juga menghabiskan masa mudanya dengan mengencani Jin
Suk.
Lalu Jae Ah
menjelaskan kalau kakaknya yang bodoh itu percaya ada Mi Jin dan lebih parahnya
lagi, Kakaknya juga untuk percaya pada Mi Jin.
"Kenapa
kau tidak mendengarkan kakakmu?" Tanya Mi Jin.
jae Ah
menjawab kalau ia akan mendengarkan lalu Mi Jin menyuruhnya pergi. Jae Ah minta
makan dulu, pesan makan antar saja.
Jin Suk
melihat Jae Ah masuk bersama Mi Jin, saat di rumah, ia menggerutu. jadi pria
muda yang dimaksud Mi Jin itu adalah pria muda pengangguran yang bahkan tidak
memiliki rumah.Hyo Eun minta ijin untuk menggunakan kamar atas. Soo Ah membebaskan Hyo Eun untuk melakukan apapun yang dia mau karena mereka hanya akan tinggal disana beberapa hari lagi.
Soo Ah
mengatakan kalau ia sudah menemukan rumah dan jika mereka memutuskan untuk
tinggal maka mereka harsu pindah kesana.
"Tentu
saja kita akan tinggal. Aku kan sekolah di sekolah internasional." jawab
Hyo Eun.
lalu Jin Suk
menelfon. Awalnya untuk menanyakan kabar Hyo Eun tapi ujung-ujungnya membahas
pria yang dikencami Mi Jin, ia bertanya apa Soo Ah tahu siapa?
"Kenapa
dia harus mengatakan itu?" Soo Ah tanya balik.
Jin Suk
menegur sikap dingin Soo Ah itu dan karena ia menelfon untuk menanyakan Hyo Eun
maka ia akan mengakhirinya.
"Jangan
khawatirkan aku." Ujar Jin Suk.
"Tidak
akan."
Jin Suk
menegur kalau Soo Ah terlalu kasar disaat mereka berdua bersenang-senang di
resor. Soo Ah lalu menawari, kenapa Jung Suk tidak tinggal saja bersamamereka
kalau begitu.
"Aku pria
berkeluarga. Aku harus bekerja." Jawab Jung Suk.
Hye Won
rapat dengan tim-nya. Ji Eun juga daa di sana, tapi ia tampak tidak tertarik.
Ji Eun masih mengharapkan Do Woo yang seharusnya bersama mereka saat ini.Seok frustasi karena Do Woo tak menjawab telfonnya sms pun tak dibalas. Ia sampai mengira kalau Do Woo berada do tempat yang susah sinyal.
Lalu ia
mengeluh karena harus hidup bersama Hye Won. Kenapa ia harus melalui hal itu?
Hye Won yang
baru datang menjawab kalau ia tidak keberatan hidup dengan Seok (yang
dipanggilnya Ahjusshi). Seok menjawab kalau ia juga merasakan hal yang sama
sambil tertawa canggung.
Hye Won lalu
meminta Seok untuk mencoba bergaul dengannya karena ia berencana menjadi istri
Do Woo sedikit lebih lama lagi. Ia senang karena sekarang ia dikenal dan akan
menarik Do WOo lagi.
Seok
membentak kalau itu tidak akan terjadi lagi. Hye Won dengan santai menyuruh
Seok untuk memberitahunya jika ingin pergi lalu ia berjalan menuju ke rumah.
Seok merasa
kalau ini akan menjadi pertarungan panjang.
Pada
akhirnya Soo Ah dan Hyo Eun pindah ke rumah yang disarankan Kevin, disana
semuanya berfungsi kecuali pintu kamar yang susah digeser.
Hyo Eun
berpikir kalau rumah itu memiliki efek yang baik padanya.
Hyo Eun
bersiap untuk berangkat kesekolah, ia mengatakan impiannya ingin menjadi petani
karena ia suka berada di ladang. SOo Ah yakin kalau itu hanya akan bertahan
sementara tapi Hyo Eun memastikan kalau ia serius kali ini.
Lalu Hyo Eun
bertanya mengenai wawancara Soo Ah. Soo Ah menjawab kalau ia hanya akan
menggantikan orang lain selama beberapa hari.
Hyo Eun
menjawab kalau ibunya harus mencari kerja. Jika ia tinggal di asrama maka
ibunya harus kembali ke Seoul, tapi Soo Ah bisa tetap tinggal jika memiliki
pekerjaan disana.
"Oh,
benar. Ibu harus berbohong kalau ibu mendapat pekerjaan." Ujar Soo Ah.
SOo Ah marah
namun ia tidak bisa mengejar Hyo Eun kalarena pintunya macet dan saat ia
berhasil keluar, ia lupa kemarahannya pada Hyo Eun.
Soo Ah akan mencari
pekerjaan di peternakan jika yang ini tidak berhasil. Jadi mari berhenti
berbohong. Hyo EUn mengerti.
"Kau
tidak ingin Ayah dan Ibu untuk hidup terpisah, kan?"
Hyo Eun tak
pernah merasa begitu, setiap pasangan memiliki cara masing-masing. Lalu ia
meminta ibunya untuk bergegas dan menyusulnya.
Soo Ah
mengantar Hyo EUn sampai halte dan selanjutnya Hyo EUn naik bis sendiri. Soo Ah
duduk sendirian di halte, ia kembali mengirim pesan ke nomornya.
"Pintunya
tidak mudah dibuka, tapi ada untungnya. AKu jadi lupa mengomel pada Hyo Eun
saat membuka pintu."
Soo Ah
teringat malamnya bersama Do Woo, dimana Do Woo mengatakan, jangan sampai SOo
Ah melupakan waktu itu karena itu akan menjadi penghiburan untuk Soo Ah.
Selanjutnya
Soo Ah naik bis yang lebih kecil. Ia masih menulis pesan, lebih tepatnya
jawaban atas perkataan Do Woo malam itu.
"Itulah yang aku rasakan sekarang.
Semua yang kau katakan, caramu memandang... dan wajahmu menghiburku. Doakan aku
hari ini."
Eh...
ternyata supir bis yang dinaiki Soo Ah itu adalah Do Woo. Dan sayangnya mereka
tidak saling melihat.
Soo Ah ke
Bandara, ia diterima untuk menggantikan pramugari tetap disana selama seminggu.
Kevin mengatakan akan memanggil Soo Ah paling tidak 1/2 kali seminggu, Soo Ah
juga akan segera mendapatkan seragam, jadi pastikan untuk mengambilnya dahulu
sebelum pulang.
Kevin sangat
bersyukur memiliki Soo Ah disana, ia pastikan akan mengatakan pada yang lain
seperti apa Soo Ah itu.
"Pastikan
kau mengatakannya!" Canda Soo Ah, lalu mereka berpisah karena Kevin harus
kembali bekerja.
Soo Ah
melihat sekeliling. "Aku disini lagi... Di Bandara..."
Seok
mengemasi karya-karya Nyonya Go, ia bicara pada mereka seakan itu Nyonya Go,
meminta menunggu sebentar lagi karena Do Woo pasti akan menemukan tempat untuk
mereka.
Selanjutnya
Seok menelfon Do Woo dan kali ini Do Woo mengangkatnya. Do Woo minta maaf
karena sudah membuat khawatir Seok dan ia sudah menemukan tempat, ia akan
mengirimkan alamatnya pada Seok.
Lalu
percakapan mereka terhenti karena Do Woo diminta rekannya untuk menggantkannya
lagi. Do Woo pun kembali menjadi supir bis.
Ada seorang
nenek yang sudah akrab dengan Do Woo. Nenek itu merasa kalau Do Woo sudah
tinggallama disana. Do Woo menyapa ramah nenek itu.
Kilas
balik...
Pertemuan
pertama mereja adalah saat Do Woo membantu nenek itu yang tiba-tiba sakit.
nenek itu sangat berterimakasih atas bantuan Do Woo.
Do Woo
berjalan menyusuri jalanan pantai dan akhirnya menemukan tempat itu. Tempat
impian ibunya untuk menyimpan semua karya-karyanya.
Wow..
ternyata tempat itu jugalah yang ditemukan Soo Ah,
Kilas balik
selesai...
Do Woo
berterimakasih pada nenek itu karena berkat nenek, ia bisa menemukan tempat
yang dicarinya, lalu Do Woo membantu saat nenek itu turun dari bisnya.Soo Ah memulai bekerja di bandara dan Do Woo membuka galerinya sendiri.
Soo Ah pulang saat malam dan ia bertemu dengan pria yang tengah memperbaiki sepeda di jalanan sepi. Soo Ah takut tapi ia tetap berjalan.
Pria itu
ternyata Do Woo. Lalu Do Woo mengarahkan sentrtnya untuk menerangi jalan Soo
Ah. Lagi-lagi mereka tidak saling melihat.
Barang-barang
kiriman Seok sudah sampai. Seok juga mengatakan kalau Pak Mun akan menyuruh
orang untuk mengantar Guci.
Do Woo mulai
membongkar karya-karya ibunya sambil mendengarkan lagu, ia teringat saat Soo Ah
menanyakan penyanyi favoritnya.
Bukan hanya
itu, Do Woo juga mengingat malamnya bersama Soo Ah dan kata-kata Soo Ah saat
meminta berpisah darinya.
Do Woo mulai
menata karya-karya ibunya hingga ruangan itu dipenuhi karya ibunya.
Do Woo
mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Soo Ah tapi nomor Soo Ah masih tidak
aktif.
Tim Jin Suk
sampai si Sydney. Mi Jin hampir ambruk dan Jin Suk kelihatan khawatir tapi yang
lain menyuruhnya untuk duluan. Mereka yang akan mengurus Mi Jin.Eun Joo membantu Mi Jin membongkar kopernya. Mi Jin berbaring, dengan mata tertutup ia bertanya pada Eun Joo, apa Eun Joo behubungan dengan Soo Ah.
Eun Joo
menjawab tidak, lalu Mi Jin menyilahkan Eun Joo untuk keluar. Eun Joo terlihat
murung juga.
Seok menyapu
dihalaman dan saat Hye Won lewat ia mengayunkan sapunya dengan kasar lalu
membantingnya.
"Augh..
Aku benar-benar tidak bisa hidup seperti ini. Dia benar-benar jahat."
Hye Won
menyerahkan hasil kerjanya pada Nyonya Hong. Nyonya Hong membahas mengenai perceraian
Do Woo dan Hye Won. Nyonya Hong menyuruh Hye Won untuk minta tunjangan
perceraian padanya saja. Menurut Nyonya Hong, Hye Won masih butuh belajar lagi.
Dan Nyonya
Hong benar-benar ingin memiliki rumah tua Do Woo. Ia takut sesuatu yang ia
hargai akan rusak.
"Aku
tahu kau pasti mengerti apa yang harus kau lakukan." Tutup Nyonya Hong.
Setelah di
rumah, Hye Won merenung lalu ia menelfon Do Woo. Intinya ia setuju dengan
perceraian jika Do Woo memberikan rumah tua sebagai tunjangan perceraian.
"Apa
ini ide Nyonya Hong?" Tanya Do Woo.
Do Woo
mengingatkan kalau mereka akan membuat tuntutan sampai akhir, ia ingin Hye Won
bekerja semampunya saja.
Seok
menguping saat Hye Won meminta hal itu pada Do Woo.
Besoknya,
Seok langsung terbang ke Jeju. Selain untuk melihat tempat karya-karya nyonya
Go, Seok ingin mendengar jawaban Do Woo, apa akan mengabulkan permintaan Hye
Won?
"Tidak."
Jawab Do Woo.
"Bagus
kalau begitu."
Sebenarnya
Seok takut kalau Do Woo akan memberikan rumah tua itu. Seok menjelaskan kalau
ia dan Hye WOn tidak bicara karena Hye Won sangat menakutkan.
"Apa
yang menakutkan? dia hanya mencoba untuk bergaul dengan orang lain. Pertama
ibuku dan sekarang Nyonya Hong."
Maka dari
itu Seok takut. Hye Won melakukannya dengan baik sampai tidak tahu kapan harus
berhenti. Do Woo ingin, Hye Won hidup dengan nyaman sekarang.
Seok sampai
di tempat tujuan. Tapi ia penasaran dengan bungkusan merah yang ada di kursi.
Do Woo berkata kalau ia baru melihatnya.
Lalu ia
membuka isinya, itu milik Marrie. Awalnya Do Woo mengira kalau Marie
meninggalkan itu, kemudian ia membukanya.
Didalamnya
ada barang-barang Annie. Marie menulis pesan di ponsel Annie kalau ada rekaman
percakapan Annie sebelum kecelakaan,
Seok
memintanya untuk memutar rekaman itu dan terdengarlah percakapan Annie dan Hye
Won secara utuh.
Annie: Aku
akan pulang kali ini saja. Aku tidak akan mengatakan sepatah katapu. Tidak
akan. Kenapa kau tidak percaya padaku? Ini adalah hari ulangtahun nenek. Ibu,
sekali ini saja. Aku akan berkunjung sekali ini saja untuk melihat nenek, ayah
dan paman Seok.
Hye Won:
Jangan datang.
Annie: Tapi
aku ingin.
Hye Won:
Lakukan sesuai janjimu.
Annie: Aku
merindukan semua orang.
Hye Won:
Tepati janjimu.
Do Woo lalu
berjalan hingga ke tepi pantai. Sebenarnya kata-kata Hye Won belum berakhir.
Hye Won:
Ayahmu sudah meninggal. Dia mengirim kau padaku tepat sebelum ia meninggal. Aku
berbohong padamu tentang hal itu karena dia memintaku.
Setelah
mendengar itu Annie syok dan berlari keluar tanpa melihat kanan kiri hingga
akhirnta ia tertabrak mobil.
Do Woo
mengingat penjelasan Hye Won kalau Hye Won sangat ingin mengatakan kenyataan
mengenai ayah Anni pada Annie tapi tidak kesampaian.
Soo Ah
membawa batu giok Annie, dan memasukkannya ke saku bajunya. Lalu ia mulai
bekerja lagi.Do Woo terus saja bejalan. sampai malam, ia berpapasan dengan Soo Ah saat Soo Ah pulang kerja tapi mereka terhalang dinding batu jadi tidak saling melihat.
Soo Ah
mengembalikan batu giok Annie kedalam kotak pribadinya.
Do Woo
mengakhiri perjalanannya dengan duduk di depan rumah tanpa bicara apa-apa. Seok
melihatnya dan membiarkannya saja. Seok kembali ke dalam dan ia mengambil
ponsel Annie.Do Woo menelfon Soo Ah tapi tetap tak terhubung. walaupun begitu ia tetap bicara
"Soo
Ah-ssi. Dimana kamu? Choi Soo Ah-ssi, dimana kamu? Aku hampir tidak bisa
menahannya, dimana kamu? Aku membutuhkanmu." Pada akhirnya Do Woo
menangis.
Do Woo
memutuskan untuk tidak memberitahu Hye Won dengan adanya rekaman itu, karena
Hye Won akan merasa bersalah maka tidak akan bisa hidup.
"Dia
akan baik-baik saja. Seolah tidak ada yang terjadi." Bantah Seok.
Do Woo
bersikeras, ia ingin Hye Won untuk bebas. Untuk hidup tanpa rasa takut maupun
bersalah. Ia ingin Hye Won tinggal dan kebekerja dengan bebas.
Seok juga
bersikeras, beberapa hal harus dijelaskan lebih dulu. Do Woo meminta seok
membiarkannya saja toh akhirnya ia akan berpisah dengan Hye Won.
"Bagaimana
jika dia tidak ingin?"
"Apa
yang kita punya?"
Seok
menjelaskan kalau Hye Won ingin menjadi istri Do Woo lebih sehari lagi. hanya
satu hari lagi. Satu hari, satu hari lagi, satu lagi, selamanya!
Soo Ah
kembali berbincang dengan Kevin, kali ini Kevin membahas mengenai Mi Jin yang
belum pernah mengunjungi Soo Ah sehari pun.
"Bukankah
kalian berdua sahabat?"
Soo Ah balik
tidak tahu kalau Kevin ternyata mengenal Mi Jin dengan baik. Kevin mengatakan
kalau Mi Jin kadang-kadang terlihat lucu dan mengakhirinya dengan senyum
malu-malu. Soo Ah bisa menebak artinya itu.
"Apa
mungkin?"
Kevin
mengiyakan dengan malu. Soo AH merasa ini luar biasa. Kevin lalu bertanya, apa
Mi Jin sedang mengencani seseorang.
Soo Ah yeng
terbawa suasana menjawab tidak, Mi Jin hanya mengada-ada. Dan ia tertawa senang
tapi kemudian senyum hilang dari wajah Soo Ah saat ia teringat sesuatu.
Kevin tenang
mendengarnya, lalu mengatakan kalau ia akan ke Seoul besok, ia minta Soo AH
memberinya tips atau saran.
Do Woo
menempatkan foto Annie disamping foto Nyonya Go dan setrika disamping Annie.
Lalu Do Woo buru-buru keluar, sepertinya ia ada pekerjaan.Soo Ah selesai melakukan pekerjaannya. Tapi ia melihat seorang kesulitan mengambil troli maka Soo Ah pun membantunya, juga membantu untuk mendorong barang-barang orang itu hingga pintu depan.
Di kotak
barang orang itu tertulis "untuk Do Woo." Tapi Soo Ah tidak
melihatnya.
Baru setelah
sampai pintu depan, Soo AH melihat tulisan itu lalu ia melihat Do Woo di pintu
depan menjemput pria itu.
Do Woo juga
melihat Soo Ah. Mereka saling pandang satu sama lain, sampai akhirnya Do Woo di
panggil oleh pria yang dijemputnya dan Soo Ah buru-buru berlari ke dalam.
Do Woo
keluar untuk membantu pria itu tapi kembali lagi ke dalam untuk mencari Soo Ah.
Sayangnya Soo Ah sudah bersembunyi.
"Aku
melihat dia. AKu pikir aku berhalusianasi. Tidak mungkin." Batin Soo Ah
dengan nafas terengah.
Do Woo
mengajak pria iru ke rumahnya karena pria itu bukan berasal dari Jeju terlebih
pihak Pak Mun mengatakan pada pria itu kalau Do Woo yang akan mengurusnya.
Do Woo dan
pria itu mamasukkan kotak-kotak tadi ke dalam rumah. Orang itu mengagumi rumah
DO Woo dan ia berkata kalau ia bisa tidur di sofa tapi ternyata Do Woo sudah
pergi.
Do Woo
kembali ke Bandara.
Soo Ah
kelihatan linglung saat keluar dari ruang ganti. Kevin menyapanya dan akan
mengantar Soo Ah pulang karena ia tahu Soo Ah pasti akan menjemput Hyo Eun
juga.
Soo Ah
bertanya, kenapa memangnya? Kevin menjawab kalau ia tidak memiliki alasan
khusus.
"Pasti
Mi Jin." tebak Soo Ah.
"Bukan
. Mari kita pergi untuk menjemput Hyo Eun."
Soo Ah tidak
konsen, ia masih terbayang Do Woo yang dilihatnya tadi. Lalu ia meminta bantuan
pada Kevin untuk mengantarnya pulang.
Kevin heran,
kan tadi ia juga bilang akan mengantar Soo Ah.
"Ah..
maka dari itu. Haruskah kita minum kopi dulu?"
Kevin
mengingatkan kalau mereka harusmenjemput Hyo Eun. Soo Ah baru ingat mengenai
Hyo Eun, ia mengatakan kalau ia sedikit pusing.
Kevin
menyuruh Soo Ah untuk menunggu di depan pintu sementara ia akan mengambil
mobil. Tapi kemudian Do WOo turun dari mobilnya dan menyapa Soo Ah.
Kevin
bertanya, apa Soo AH mengenal Do Woo. Soo Ah ,enjawab iya lalu mengatakan kalau
Do Woo pasti sedang berlibur di Jeju.
Dan Do Woo
memberi salam pada Kevin. Soo Ah minta maaf pada Do Woo karena ia harus pergi.
Do Woo pun kembali kemobilnya, barulah Soo Ah bisa bernafas. Dan Kevin
meninggalkannya karena harus mengambil mobil.
Soo Ah masih
belum beranjak dari tempatnya. Do Woo mengarahkan lampumobilnya pada Soo Ah.
Kemudian ia turun.
"Choi
Soo Ah. Sadarkan dirimu!"
Soo Ah
bergumam, "Apa benar.. kau Do Woo" Sambil menatap Do Woo.
*Mereka
bertemu lagi. Pertama di bandara dan kedua juga dibandara lagi...
>
5 komentar
Yeaaay...semangat recapna kaka..dtunggu selanjutny ..trimakasih
Lagi mba..yg ep 12...penasaran nih....abis...
miiinnn...kok lammmaaa yaa update nyaa...hihiiii...semalam sdh yg ke 14 miinnn. ayolaaahh
Kok lama ya update nya kak;-)
Semangat recapnya Diana .. Sy tunggu episode berikutnya, tulusan Diana itu enak dibacanya ... Baper jadinya ..
EmoticonEmoticon