-->

Sinopsis Drinking Solo Episode 14 Part 1

- November 01, 2016
>
Sumber Gambar dan Konten dari tvN

Sinopsis Drinking Solo Episode 14  Part 1


Bos Kim yang mengawali episode ini dengan minum anggur beras dan makanan ringan di pasar tradisional.


Jung Suk pulang, ia terkejut karena Gong Myung ada di sofa sedang duduk minumsendirian.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kau membuatku takut! Kenapa kau minum-minum? Kau semestinya belajar! Jika kau tidak belajar, lebih baik mandi sana lalu tidur!"

Jung Suk berbalik. SMS dari Ha Na masuk, ia senyum saat membacanya.

"Kau sudah sampai di rumah dengan selamat?"

Gong Myung sengaja bertanya, apa Jung Suk punya kekasih.

"Apa?"

"Suasana hatimu tampaknya sedang bagus. Sebab itu, aku menebak kau pasti memiliki kekasih atau semacamnya."

Jung Suk mengaku kalau ia memiliki kekasih. Gong Myung lanjut lagi, siapa memangnya?

"Kau tidak perlu tahu. Berhenti memikirkan hal-hal tidak penting, fokus saja pada belajar."


Jung Suk dikamarnya bergumam, Gong Myung memang bodoh soal belajar, tapi instingnya bagus sekali.

"Haruskah kukatakan yang sebenarnya pada dia? Tidak, lagi pula, perasaannya itu hanya cinta sepihak. Dia mungkin akan segera menyerah dengan sendirinya. Aku tidak perlu ikut campur. Aku tidak ingin masalah itu membuatku sakit kepala."


Gong Myung masih di sofa, ia mengingat waktu dimana ia mengaku pada Jung Suk kalau ia naksir Ha Na sepihak dan akan mulai berkencan setelah lulus ujian.

"Dia mengetahui dengan jelas perasaanku pada Profesor Park... tapi tetap menusukku dari belakang? Ah..."


Dong Young berjalan sendirian membawa soju dan camilan. Gong Myung menelfon untuk mengajaknya minum bersama. Minum soju yang sedang dibawa Dong Young juga boleh.

Dong Young menoleh dan ternyata Gong Myung ada di depannya.


Selanjutnya mereka menuju ke atap dan sudah ada Ki Bum disana. Gong Myung bertanya, kenapa Ki Bum minum sendirian.

Dong Young yang menjawabnya, kenapa lagi!? tentu saja Ki Bum sedih gara-gara Jung Chae Yeon.

"Karena Shabu? Kenapa?"

Ki Bum hanya mendesah, ia teringat jawaban Chae Yeon saat ia bertanya apa Chae Yeon suka Gong Myung atau tidak. Gong Myung mengulangi pertanyaannya lagi, kenapa Ki Bum sedih?

"Kau tidak perlu tahu. Pokoknya terjadi sesuatu."


Dong Young membenarkan, jangan mendesak Ki Bum. Karena itu sesuatu yang hanya berhubungan dengan Ki Bum. Lalu Dong Young menengguk soju-nya langsung dari botol.

"Hey, ada apa denganmu?" Tanya Gong Myung.

Dong Young menjelaskan kalau hubungannya dengan Joo Yeon sudah benar-benar berakhir. Gong Myung kaget, memangnya kenapa? ia kira mereka akan kembali bersama setelah Dong Young lulus ujian.

Dong Young mendesah, ia teringat provokasi Ki Bum seharian tadi, lalu saat ia bertanya langsung pada Joo Yeon dan pada kahirnya Joo Yeon malah mengakhiri hubungan mereka.

Gong Myung bertanya lagi, kenapa mereka benar-benar berakhir. Dong Young melirik Ki Bum kesal. Ki Bum agak takut, lalu ia menjawab Gong Myung,

"Yeah, um, jangan tanya lagi. Dia juga memiliki masalah yang ingin disimpan sendiri."


Gong Myung mendesah, Ada apa dengan mereka bertiga hari ini?

Dong Young heran, apa maksud Gong Myung dengan 'mereka bertiga'?

"Aku rasa, aku tidak memiliki kesempatan dengan Profesor Park. Dia memiliki kekasih."

Gong Myung lalu merebut soju Dong Young dan meminumnya sendiri. Dong Young gantian mendesah, kenapa semuanya terjadi hari ini?

"Tapi... kenapa kau meninggalkan rumahmu?" Tanya Dong Young.

Ki Bum terkejut, Apa? Kenapa Gong Myung pergi dari rumah? Kenapa?


Gong Myung kembali mendesah, ia teringat saat Kakaknya memeluk Ha Na, lalu ia melarang teman-temannya bertanya, pokoknya terjadi sesuatu. Gong Myung minta Ki Bum untuk mengijinkannya menginap di kamarnya.

Ki Bum tidak mengijinkannya. Gong Myung memaksa, kan kamar Ki Bum lebih luas dari kamar Dong Young. Ki Bum tetap bersikeras kalau Gong Myung tidak boleh menginap  dikamarnya, lalu ia pergi dengan membawa soju dan camilan miliknya.

Gong Myung bertanya pada Dong Young, kenapa sih dengan Ki Bum?

"Dia punya alasan pribadi." Lalu Dong Young mengajak Gong Myung ke kamarnya saja.


Jung Suk mencari-cari remot TV, ia masuk kamar Gong Myung karena mengira Gong Myung yang membawanya tapi ternyata kamar Gong Myung kosong.

"Sepertinya, dia kabur karena besok akhir pekan. Dasar berandal."


Jung Suk akan menelfon Gong Myung untuk memarahinya tapi keburu Ha Na yang menelfonnya. Ha Na membhas cuaca yang tampak sangat bagus belakangan ini,

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan di Sungai Han besok?"

Jung Suk setuju. Lalu ia menambahi kalau setelahnya mereka bisa makan siang. Ha Na juga setuju, tapi mau makan apa?

"Apa pun tidak masalah selama aku makan bersamamu!" Jawab Jung Suk

"Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan setelah makan siang?"

"Apa pun juga, selama itu bersamamu!"

"Aku juga begitu. Apa pun tidak masalah bagiku! Ya, kalau begitu, sampai jumpa besok. Oke."

Haduh dua orang ini ~


Ha Na memakai masker malam ini karena besok mau kencan dengan Jung Suk. Tapi Bos kim malah menulis di group mengajak semuanya untuk mendaki besok.

Jin Woong sebenarnya ingin istirahat besok tapi ia tidak bisa menolak ajakan Bos Kim karena takut kena marah.

Jin Yi juga setuju, ia ingin menghirup udara segar untuk meredakan depresinya. Ha Na belum juga membalas,  lalu ia menulis untuk menolak, tapi belum sampai terkirim, Bos Kim dan Jin Yi sudah memanggilnya, jangan sampai tidak ikut pokoknya.

Ha Na pun tidak punya pilihan lain selain ikut dengan mereka walaupunkesal berat karena gagal kencan dengan Jung Suk. Tapi kemudian ia da ingat, kenapa Jung Suk taka da dalam group itu, apa Bos Kim lupa?

"Kalau begitu, aku bisa menghubungi Profesor Jin dan kencan secara diam-diam di sana!"

Ha Na bertanya pada Bos kim, kenapa  Jung Suk tak masuk dalam group, haruskah ia yang memasukkannya?


Tapi Bos Kim sengaja tidak memasukkan nomor Jung Suk karena membencinya karena Jung Suk hanya melakukan apa pun yang dia inginkan. Hal itu membuatnya kesal, sangat kesal sampai tidak ingin dekat-dekat dengannya.

Lalu Jin Yi dan Jin Woong ikutan berkomentar yang isinya bahwa mereka setuju dengan pendapat Bos Kim. Bos Kim berpesan agar Ha Na membawakan camilan yang banyak besok.


Ha Na menelfon Jung Suk untuk membatalkan kencan mereka karena harus mendaki dengan yang lain. Jung Suk menyuruh Ha Na untuk menolak saja dengan alasan ada janji penting.

"Aku juga ingin begitu, tapi aku bukan tutor top sepertimu. Posisiku tidak cukup kuat untuk menolakajakan mereka." Jawab Ha Na.

Jung Suk menggerutu, bahkan sekarang Bos Kim mengambil waktu libur akhir pekan Ha Na. Dasar Direktur kejam! Dia semestinya pergi mendaki saja sendiri kalau memang ingin! Aktivitas tim, omong kosong!.

"Tunggu. Kau bilang aktivitas tim, kan? Tapi, dia tidak memberitahu sama sekali soal itu."

Ha Na berbohong kalau Bos Kim mungkin tidak menghubungiJung Suk karena tahu kalau Jung Suk membenci kegiatan tim semacam itu. Tapi Jung Suk tahu jelas kalau bukan itu maksudnya.

"Yeah, bagaimanapun juga, aku benar-benar minta maaf." Tutup Ha Na dan Jung Suk hanya bisa mengucapkan selamat bersenang-senang.

Jung Suk sangat kesal setelah menutup telfon karena ia sudah mempersiapkan pakaian untuk kencan besok, eh tiba-tiba gagal. Ia benci keadaan tidak terduga seperti ini!


Gong Myung tidak bisa tidur karena Dong Young terus mengigau menyebut nama Joo Yeon. Sama halnya dengan Ki Bum yang juga tidak bisa tidur.

Gong Myung lalu merenung di atap, mendengarkan rekaman suara Ha Na.

"Jika Jin Gong Myung lulus ujian PNS, Aku, Park Ha Na, akan mempertimbangkan secara serius untuk berkencan dengannya."

Dan dengan berat hati ia menghapus rekaman itu. Dan Gong Myung menangis. Ki Bum malam itu juga menuju ke atap dan ia melihat Gong Myung menangis sendirian, tapi ia tak mendekat, ia membiarkan Gong Myung sendiri.


Bos Kim datang dengan berpakaian setelan jas lengkap. Jin Yi heran, bukannya Bos Kim mau mendaki? Bos Kim berbohong pada keluarganya kalau ada rapat penting yang harus ia hadiri karena hari ini adalah hari membuat kimchi, tahun lalu pinggangnya hampir patah karena hal itu.

"Aku bahkan tidak bisa memakan kimchi itu setelahnya karena terlalu asin. Aku benar-benar tidak ingin melakukannya lagi."

Ha Na khawatir,apa tidak apa mendaki dengan setelah seperti itu. Jin Yi menyarankan untuk tiduran saja di lokasi peristirahatan sepanjang hari dan lupakan saja soal mendaki.

"Bukan ide yang buruk." Jawab Bos Kim.

Jin Woong yang ternyata sudah di samping Bos Kim menarik tangan Bos Kim, ia cosplay Park Bo gum "Moonlight Drawn By Clouds"

"Aku tidak bisa mengijinkannya. Dia... adalah orangku."

"Kenapa kau memilih cosplay Park Bo Gum, di saat wajahmu tidak memenuhi syarat begitu? Ha Na. Kau juga merasa terganggu, kan? Katakan sesuatu." Protes Jin Yi.


Ha Na bingung, lalu Jin Woong menanrik tangannya. "Aku tidak bisa mengijinkannya."

"Profesor Min." Panggil Jin Yi.

"Dia... adalah orangku." Lanjut Jin Woong.

Sumpah, ini cosplay Jin Woong yang paling sukses selama ini. Mantap.. kalau saja Bos Kim tak merusak suasana.

"Apa yang sedang kau lakukan? Kau bilang tidak akan cosplay di hari libur."

Jin Woong menjelaskan kalau ia sedang berlatih untuk kelasnya besok, ia ingin melihat reaksi ereka atas cosplay kali ini. B

"Terserahlah. Kau membawakan baju untukku, kan? Berikan padaku."


Belum terlalu jauh mendaki mereka sudah ngos-ngosan dan beristirahat. Dan mata mereka terbelalak saat Jung Suk tiba-tiba muncul dari belakang. Bos Kim bertanya, apa... yang sedang Jung Suk lakukan di sana?

"Apa maksudmu? Tentu saja untuk mendaki. Kadang, aku mendaki kemari saat akhir pekan."

Bos Kim membenarkan memang disana jalurnya bagus untuk mendaki dan ia berbohong kalau mereka tadi juga kebetulan bertemu, tidak janjian lho..

"Ya. Orang-orang akan mengira bahwa kalian sengaja tidak mengikutsertakan aku dalam kegiatan ini. Ha Ha Ha.." Reaksi Jung Suk.

Dan semuanya ikut tertawa. Bos Kim membantah, mana mungkin mereka pergi mendaki tanpa mengajak Jung Suk,  sibintang dari akademi mereka. Lalu Bos Kimmenyuruh Jung Suk duluan saja, ia yakin bahwa Jung Suk pasti tidak ingin mendaki bersama mereka.

"Tidak, tidak. Kita sudah bertemu di sini, kenapa tidak mendaki bersama saja?"

Jin Yi, Bos Kim dan Jin Woong sama-sama bertanya, kenapa? Jung Suk balik bertanya, apa ia tidak boleh mendaki bersama mereka?

"Tentu tidak boleh... um... tentu harus bersama kami. Tentu saja boleh. Um, yeah. Um, baiklah kalau begitu. Ayo pergi bersama. Tentu." Jawab Bos Kim terpaksa.


Ha Na sengaja ngaret untuk bicara pada Jung Suk, apa yang membawa Jung Suk kesana. Jung SUk jujur kalau ia datang untuk menemui kekasihnya dan itu membuat Ha Na tersipu. Tapi tidak lama karena Jin Yi memanggilnya agar cepat menyusul.


Bos Kim tidak nyaman selama mendaki karena celananya kebesaran (maklum, itu milik Jin Woong). Rasanya ia ingin sekalimemotong celana itu.

Jin Woong kembali dengan cosplay-nya. "Aku tidak akan mengijinkannya. Celana itu... adalah milikku."

Bos Kim kesal, ia membentak Jin Woong untuk berhenti menatapnya seperti itu. Jin Woong malah kembali cosplay, "Aku tidak bisa mengijinkannya. Ini kan tatapanku."

Bos Kim makin kesal, tapi ia memilih lanjut jalan daripada berdebat dengan Jin Woong.


Dibelakang mereka ada Jung Suk baru kemudian Jin Yi dan Ha Na. Jin Yi kesal, kenapa juga Jung Suk ikut bergabung sih? Ia merasa sangat tidak nyaman berada di sekitar Jung Suk setelah insiden penolakan di klub itu.

Melihat reaksi Ha Na Jin Yi meralat ucapannya, "Tidak, aku tidak pantas untuk protes. Kau bahkan ditinggalkan di jembatan Sungai Han."

Ha Na mengiyakan dengan canggung. Jin Yi melarang Ha Na cemas, lalu mengajak untuk meluoakan dua pria itu, Min Ho dan Jung Suk.

"Mari menjalani hidup yang bahagia sebagai wanita lajang."

Jin Yi melihat ke atas, ia tertarik dengan bunga yang bermekaran lalu jalan duluan meninggalkan Ha Na.

Ha Na bingung, haruskah ia memberitahu yang sebenarnya pada Jin Yi. Tapi ia meras tidak sekarang, Jin Yi kemari untuk menghibur diri dan kebenaran itu hanya akan membuatnya lebih depresi.

"Saat dia sudah lebih baik, baru aku akan memberitahunya tentang hubunganku dan Profesor Jin."


Gong Myung dan Dong Young berdiam diri di kamar. Tiba-tiba peut DOng Young berbunyi. Gong Myung menyuruhnya makan bersama Ki Bum saja karena ia tidak punya selera makan.

"Tidak, tak ada gunanya makan dalam situasi seperti ini. Aku yakin, Ki Bum juga tidak berselera makan." jawab Dong Young.

Ki Bum mengetuk pintu, lalu masuk dan... kentut. Ki Bum mengajak teman-temannya itu makan, ia yang traktir.


Dong Young heran, bukannya kemarin Ki Bum layaknya tokoh utama pria dalam melodrama, tapi dalam semalam saja sudah berubah. Gong Myung membenarkan, ia dengar harapan Ki Bum bersama Chae Yeon sudah sepenuhnya hilang.

"Lalu kenapa? Aku hanya perlu menemukan seorang gadis yang lebih cantik dan baik dibanding dirinya."

Ia menyuruh Gong Myung untuk melupakan Ha Na karena terlalu tua. Dan menyuruh Dong Young untuk melupakan Joo Yeon yang sudah mencampakkannya.

"Apa kau sungguh mencintai Jung Chae Yeon?" Tanya Gong Myung.

"Yeah. Bodohnya aku mencemaskan keadaanmu akibat perasaanmu padanya." Imbuh Dong Young.

Ki Bum memaksa, karena mereka tidak mau, ia mengancam akan menelfon pengelola asrama karena Dong Young membawa tamu. Merekapun terpaksa menuruti Ki Bum.


Jung Suk giliran yang berada di paling belakang dan Ha Na di depannya. Jung Suk menenteng tas Ha Na yang ternyata sangat berat. Ha Na menjelaskan kalau Bos Kim menyuruhnya membawa camilan.

"Astaga. Apa dia tidak punya tangan?" Keluh Jung Suk, lalu ia meminta tas Ha Na.

Ha Na enggan memberikannya karena takut ketahuan. Jung SUk menegaskan kalau gak bakalan ketahuan karena semunya sudah jauh.

Tapi tiba-tiba Jin Yi kembali karena Ha Na tak kunjung menyusul. Jung Suk pura-pura sedang melihat merk tas Ha Na yang tampaknya familiar tapi ternyata merk murahan tak seperti dugaannya. Lalu ia mengembalikan tas itu pada Ha Na.

"Wow, si Sampah itu! Sekarang, dia bahkan merendahkan tas ku? Tidak bisa dipercaya. Ugh! Dasar sampah." Kesal Ha Na lalu jalan duluan karena kode kedipan Jung Suk tadi sebelum pergi.


Ki Bum mentraktir teman-temannya makan sup daging, ia bahkan memberikan bagiannya untuk Dong Young dan Gong Myung karena teman-temannya kelihatan tidak nafsu.

Lalu ia melihat pertandingan baseball di TV dan mengajak mereka untuk melihat langsung di lapangan.

"Itu bagus untuk membuat kalian merasa lebih baik! Astaga, terakhir kali aku menontonnya tiga tahun lalu, gara-gara menetap di sini!"

Gong Myung heran, bukannya Ki Bum biasanya melakukan apapun yang ia mau tapi tidak pergi menonton baseball?

Orang-orang mungkin menganggapnya seenaknya sendiri tapi ia juga punya aturan yang selalu ia patuhi. Ia tidak akan pernah meninggalkan wilayah Noryangjin untuk main, meskipun untuk kencan buta di mana ia menyukai gadisnya. Ia juga punya tata krama, tahu.

Gong Myung tak peduli. Tapi Ki Bum memaksa untuk pergi menyemangati para pemain. Dong Young menyuruhnya diam karena mereka bahkan tidak punya uang.

"Kita memang tidak punya uang, tapi ada kartu kredit ibuku. Ayo pergi. Ayo pergi."


Ha Na kesulitan mendaki, Jung Suk mengulurkan tangannya. Ha Na menolak, takut ada orang yang melihat lagi. Jung SUk memaksa dan benar saja. Jin Yi kembali melihat mereka. Jung Suk refleks melepaskan tangan Ha Na.

Jung Suk panik dan langsung turun untuk membantu Ha Na berdiri. Jin Yi merintih minta ditolong juga tapi Jung Suk tak peduli, ia hanya fokus pada Ha Na.

Ha Na teringat Jin Yi, lalu ia membantunya. Jin Yi protes pada Jung Suk, kenapa hanya membantu Ha Na saja.

"Yeah, kau juga bersikap seperti ini di klub kemarin."


Jin Yi tak mengerti maksudnya. Jung Suk mengingatkan, kalau ia melarang Jin Yi bersikap seolah mengenalnya saat di luar kantor. Ia tidak ingin bicara dengan seseorang yang buruk seperti Jin Yi.

Jung Suk naik duluan sementara Ha Na pamit ke kamar mandi. Jin Yi menemukan ponsel Ha Na yang ketinggalan. lalu Jin Yi menyusul Ha Na ke toilet. 


Jung Suk mengirim pesan untuk Ha Na dan Jin Yi membacanya.

"Tendang saja si bodoh Profesor Hwang itu dan temui aku di area istirahat."
"Jangan terlalu dekat dengannya. Dia itu pengaruh yang buruk."

Jin Yi heran membacanya, lalu ia membaca pesan-pesan sebelumnya. Ia mencurigai sesuatu, apa Ha Na dan Jung Suk berkencan? Lalu Jin Yi mengetik balasa untuk memastikan

"Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu." balas Jung Suk,


Setelahnya, Ha Na datang. Jin Yi lalu menginterogasinya, apa benar Ha Na dan Jung Suk berkencan? dan menunjukkan ponsel Ha Na.

"Wow, luar biasa. Lucu sekali! Kalau begitu, di klub kemarin, dia juga datang untuk menemuimu? Dan, tanpa tahu apa pun, aku mencoba menggodanya! Kalian berdua pasti menertawakanku, kan? Lucu sekali melihatku seperti itu, kan?"

Ha Na mencoba menjelaskan tapi Jin Yi tidak memberinya kesempatan. Ia bahkan berterimakasih pada Ha Na karena berhasil membuatnya tersenyum.

"Tolong jangan marah, Jin Yi. Aku tidak bisa mengatakannya padamu karena aku tidak ingin membuatmu lebih depresi."

"Yeah, aku benar-benar memahami perasaanmu. Tentu saja. HA HA HAHAHA... Lihat bagaimana aku tertawa? Lihat, kan?"

Ha Na berterimakasih untuk pengertian Jin Yi tapi ia tahu ini keterlaluan, bisakah Jin Yi tetap merahasiakannya?

"Tentu saja. Lagi pula, semua orang juga tidak akan memercayai kata-kataku! Sampah itu, yang mengoceh soal hanya mengencani seseorang dengan penampilan supermodel dan alumni Universitas Nasional Seoul, menyukai seseorang sepertimu! Memangnya, siapa yang akan memercayainya? Benar, kan? Oh astaga! Lucu sekali!"

Lalu Jin Yi menyuruh Ha Na untuk segera menyusul kekasihnya dan habiskan waktu bersamanya.

"Aku, wanita berkualitas rendah. Aku, yang mirip binatang, akan menahan air mataku dan terus mendaki sampai puncak! HAHAHAHAHHA.. Wow, ini sangat... sangat menyenangkan. Tidak bisa dipercaya. Ini gila." 


>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search